Arti Penting Mempelajari Firman Tuhan

Pembanding yang sehat di tengah kompetisi dengan teman- teman dan anggota keluarga yang lain akan menolong anak menemukan dirinya. Masa depan anak akan bertumbuh bersama proses pembentukan kepribadiannya di samping semua bekal fasilitas ilmu. Bimbingan rohani menjadi sangat penting dalam membekali anak untuk mampu mengaktualisasikan kemandiriannya. 2. Membangun komunikasi pribadi anak dengan Tuhan. Orangtua yang mendidik anak dalam kehidupan rohani yang kuat sejak masa kanak- kanak adalah orangtua yang dengan bijaksana mengantarkan anaknya pada suatu landasan yang teguh. Sebab di tengah pelbagai situasi ketika anak jauh dari orangtuanya atau ketika ia harus menjawab sendiri perubahan-perubahan dalam hidup yang tidak selalu dapat segera diatasinya, ia akan selalu menemukan rasa aman dalam hubungan spiritual yang kokoh dengan Tuhan. Kita belajar dari Samuel dan Timotius, kedua anak yang sejak masa kecil menerima bimbingan rohani yang kokoh dari ibunya, pada saat menghadapi perbagai pengaruh lingkungan, mereka dapat berdiri tangguh, mandiri, mampu menghadapi, dan melewati setiap pengaruh yang ada di sekitar hidupnya. 3. Latihan ketrampilan praktis, disiplin, dan tangung jawab dalam berbagai sektor kehidupan akan menolong anak merasa aman dengan dirinya. Dalam hal ini, orangtua yang pada umumnya lebih banyak memberi waktu dan perhatian awal kepada anak di masa pertumbuhan, mempunyai andil yang cukup besar. Misalnya, biarkan anak-anak mengerjakan hal-hal yang menjadi tanggung jawab di rumah. 4. Melatih anak untuk mengambil keputusan terhadap hal-hal tertentu dalam hidup dan melatih sikap menghadapi kekecewaan dan penolakan yang bisa saja terjadi akibat keputusan tersebut. 5. Jangan memindahkan kecemasan dan rasa bersalah orangtua dengan menutup kesempatan anak untuk bersosialisasi. Kadang-kadang dalam ketakutan, orangtua menjadi berlebih-lebihan dalam memberi fasilitas perlindungan kepada anak sehingga membuat anak menjadi gugup dan resah. Menutup tulisan ini marilah kita bersama membangun karakter mandiri anak-anak melalui kesabaran, keteguhan hati, dan iman yang teguh kepada Tuhan. Biarlah hikmat memperlengkapi setiap kebijakan yang diambil orangtua untuk anak-anaknya, seperti kata Amsal 22:6, Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

2272005: Arti Penting Mempelajari Firman Tuhan

Alkitab berisi kata-kata Allah. Alkitab merupakan penyataan Allah. Seluruh isi ALkitab disampaikan kepada para penulisnya dengan ilham dari Allah 2Timotius 3:16, jadi Alkitab adalah buku yang diilhamkan yang berasal dari Allah. Karena itu, sebelum kita sampai pada Alkitab dan bertanya apa yang dapat dilakukannya untuk kita, kita harus mempunyai pengertian yang benar tentang Allah. Alkitab diberikan oleh Allah untuk mendorong semangat dan untuk menegur kita agar dapat tumbuh dewasa. Alkitab adalah sumber suara sehari-hari, ilham sehari-hari yang datang dari Allah. Roh Kudus berperan penting waktu kita membaca Alkitab. Roh Kudus membuat firman Allah itu nyata dan Roh bersaksi bahwa apa yang kita dengar dari Allah adalah benar-benar firman Allah bagi kita. Kita tidak boleh membaca Alkitab dengan berpikiran bahwa semakin banyak yang kita ketahui, keadaan kita akan semakin baik. Yang kita perlukan bukanlah kepada lebih banyak informasi, bahkan informasi mengenai Alkitab pun bukan. Kita perlu siap untuk menaati firman Tuhan. Bukan mereka yang menegar firman Allah yang akan diberkati, melainkan mereka yang menaati firman itu Yakobus 1:22. Kita perlu membaca Alkitab dengan keinginan untuk menerapkannya dalam hidup kita, dan menyesuaikan hidup kita berdasarkan petunjuk itu yang sudah diberikan secara ilahi. Sangat penting bagi kita untuk terus menggali isi Alkitab karena Alkitab dapat mengajarkan etika untuk kita dan memberi tahu kita apa yang diinginkan Tuhan. Tuhan memasukkan rencana- Nya bagi hidup kita dalam buku ini, dan Ia ingin kita mempergunakan apa yang kita ketahui. Kita mempunyai Tuhan yang mengasihi dunia. dan kita mempunyai Tuhan yang menanggapi orang-orang yang datang untuk berhubungan dengan Dia. Karena itu, Tuhan ingin memakai kita untuk menjangkau keluar diri kita, untuk ikut bersama-Nya menjangkau orang-orang di dunia. Suara Alkitab yang penuh kuasa adalah tanggapan kita kepada orang miskin. Kalau kita tidak bersikap positif terhadap orang miskin, saya ragu apakah kita mengerti Allah yang berfirman dalam Alkitab itu. Kita perlu membaca dan menggali firman Tuhan itu tanpa prasangka. Alkitab mengatakan bahwa mereka yang lapar dan haus akan kebenaran akan dipuaskan Matius 5:6. Jadi, Saudara harus datang dengan lapar dan haus saja, Saudara harus datang dengan perasaan memerlukan. Harus ada keinginan dan perasaan hancur, suatu kesadaran bahwa Saudara tidak dapat mencukupi diri sendiri. Tuhan ingin kita datang dengan perasaan lapar. Bila kita menggali Alkitab, kita harus bertanya, apa yang Tuhan katakan di sini? Lalu, kita harus berusaha mengerti penerapannya. Untuk membantu kita lebih disiplin lagi dalam mempelajari firman Tuhan, berikut ini ada lima bagian dalam cara penyelidikan dan penggalian Alkitab yang sistematis: 1. Baca kitab itu seluruhnya dengan cermat. Lakukan hal ini empat atau lima kali untuk menangkap ruang lingkup umum kitab tersebut dalam ingatan. Satu kali, Saudara dapat membacanya keras-keras. Setiap kali saudara membacanya, sesuatu yang baru akan menyentuh saudara. 2. Bagilah kitab itu menjadi beberapa bagian utama. Bagian-bagian ini tidak harus sama dengan pasal-pasal di dalam Alkitab. Kemudian dibagi lagi menjadi sub bagian dan alinea. Pada tahap ini tujuannya ialah untuk melihat ayat-ayat mana yang merupakan kesatuan, hal apa yang dibicarakan, dan bagaimana urutan dari persoalan-persoalan. 3. Hubungkan bagian-bagian itu satu dengan yang lain. Saudara dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini: Manakah yang merupakan bagian atau masalah pokok? Manakah pendahuluannya? Di manakah letak penyimpangannya? Manakah penerapannya? Berhubungan dengan apakah penerapannya? Setelah menganalisa kitab itu dengan cara demikian, Saudara seharusnya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Mengenai apakah kitab ini? Mengapa kitab ini ditulis? Apakah yang penulis harapkan terjadi sebagai akibat ditulisnya kitab itu? Pelajarilah kata-kata pendek seperti tetapi, dan, sebab, karena itu, dan sejak, karena kata-kata itu merupakan petunjuk mengenai hubungan ayat-ayat. 4. Buatlah ringkasan. Ringkasan dapat mencakup apa yang dikatakan dalam setiap bagian, mengapa hal itu dikatakan, untuk siapa hal itu ditulis, dan perubahan apa yang diharapkan terjadi dalam hidup kita sebagai akibat dari tulisan itu. Kalau Saudara sedang mempelajari kitab Roma, misalnya Saudara seharusnya dapat mengatakan bahwa kitab ini ditulis untuk jemaat di Roma, tetapi juga berlaku bagi jemaat-jemaat lain di lain tempat. Kitab ini merupakan peryataan umum tentang doktrin Kristen. Di situ dikatakan bahwa umat manusia sudah tersesat dalam dosa. Jalan keluar bagi keadaan yang berbahaya itu ialah kebenaran Allah melalui Yesus Kristus. Kitab Roma menjelaskan Injil, dan kitab itu menggunakan doktrin-doktrin untuk menunjukkan bagaimana seharusnya orang Kristen hidup. 5. Pelajari kata-kata kunci. Jangan macet karena kata-kata ini. Lancarnya pikiran secara umum memang lebih penting daripada memeriksa setiap kata. Tetapi pikiran mengalir dari kata-kata, dan Saudara tidak dapat benar- benar mengerti apa yang dikatakan tanpa mengerti istilah- istilah kuncinya. Misalnya, dalam Kitab Roma kata kebenaran dipakai sebanyak tiga puluh lima kali. Semua ayatnya penting dan saling menerangkan. Saudara tidak dapat mengerti Kitab Roma tanpa mengerti apa maksud kata kebenaran itu. Kita harus secara teratur menggali dan mempelajari firman Tuhan kalau kita ingin menjadi kuat secara rohani. Kalau kita mengabaikan pembacaan Alkitab, kita menjadi acuh tak acuh kepada Tuhan. Lalu kita semakin lemah dalam masalah-masalah rohani dan kita gampang jatuh dalam pencobaan dan dosa.

2282005: Disiplin Doa