Teknik Mengajar: Menggunakan Sumber- Sumber Di Sekitar Kita

Beberapa guru biasanya menggunakan teks-teks tambahan dan buku-buku referensi saat mereka melakukan persiapan mengajar, dan banyak murid senang membaca buku-buku yang berhubungan dengan pelajaran yang diberikan di kelas. Panduan bagi guru sering kali menyarankan teks-teks tertentu yang disebutkan di bibliografi. Kadang-kadang gereja berkesempatan memiliki sebuah perpustakaan yang menyediakan buku-buku ini. Saya sempat terkejut saat menemukan beberapa buku referensi yang saya perlukan di suatu perpustakaan umum. Sering kali, kantor denominasi wilayah memiliki pusat sumber bahan yang buku- bukunya boleh dipinjam. Penerbit biasanya secara rutin mengirimkan katalog ke gereja-gereja dan kadang-kadang ada penawaran khusus yang perlu dipertimbangkan oleh gereja. Film, potongan film, rekaman, dan video adalah bagian dari dunia kita. Beberapa gereja menggunakannya dalam program pendidikan. Persewaan film juga ada di beberapa tempat dan bahkan beberapa denominasi memiliki media pelayanan ini. Beberapa pusat sumber bahan denominasi memiliki film-film dan rekaman-rekaman. Kadang-kadang orang yang menjadi staf di pusat sumber bahan ini menyelenggarakan pelatihan di mana media tersebut dapat ditampilkan. Pelatihan bagi para guru denominasi dan ekumene menyediakan kesempatan yang sangat tepat untuk menggali cara-cara baru dalam mengabarkan Injil melalui program-program pendidikan gereja. Para pemimpin pelatihan ini akan sering membagikan sumber-sumber baru atau cara-cara baru dalam menggunakan sumber-sumber lama. Acara-acara untuk para pendidik ini juga menyediakan sumber pendukung dan persekutuan saat para pendidik bertemu dan berkumpul bersama. Gereja-gereja kecil tidak merasa dibatasi saat mereka berencana untuk menyampaikan program pendidikan mereka. Seluruh gereja ditantang oleh fasilitas mereka dan hanya ada sedikit gereja yang memiliki seluruh perlengkapan yang mereka perlukan. Sumber-sumber bahan ini hanya akan berguna bila digunakan dengan cara yang kreatif. Para pemimpin pendidikan di gereja- gereja kecil memiliki pengabdian dan kreativitas yang sama dengan para pemimpin di gereja lain. Semua karunia dan keterampilan yang telah diberikan digunakan untuk kemuliaan Tuhan, dan Tuhan akan bekerja melalui mereka untuk menyentuh hati dan pikiran para murid. tRatri

3822008: Teknik Mengajar: Menggunakan Sumber- Sumber Di Sekitar Kita

Metode mengajar yang seperti apakah yang paling efektif? Jawabannya tergantung pada anak- anak yang ada di kelas. Beberapa anak bisa mendengarkan dan belajar. Anak-anak yang lain bisa belajar dengan langsung mempraktikkannya. Beberapa anak lainnya bisa belajar dengan baik melalui cara-cara mereka sendiri. Anak-anak yang lain lagi perlu interaksi dalam kelompok supaya bisa belajar. Teknik mengajar berikut ini mungkin bisa memberi Anda ide-ide untuk memanfaatkan sumber-sumber di sekitar yang bisa Anda gunakan di kelas Anda. Gunakan pendekatan aktif dan pasif secara bergantian. Misalnya, Anda bisa memulainya dengan Brain Teasers pemanasan. Anda bisa memulai dengan pelan-pelan menyebutkan semua ciptaan Tuhan. Lanjutkan dengan cerita Alkitab di mana anak-anak mendengarkan dengan tenang dan menjawab pertanyaan. Anda bisa menggunakan permainan untuk membantu anak- anak mempelajari ayat hafalan. Pendekatan ini bisa dirancang terlebih dahulu dan membantu mencegah kebosanan. Gunakan tempat terbuka. Anak-anak menyukai kegiatan di luar ruangan. Anda bisa mengajarkan tentang kehidupan pada zaman Alkitab dengan membagikan roti yang telah dipotong-potong dan duduk-duduk di taman dengan beralaskan tikar. Anda juga bisa menceritakan kembali cerita Manusia Jatuh ke Dalam Dosa Kejadian 3, atau biarkan anak-anak bermain-main di taman. Pastikan tidak ada anak yang tertinggal pada saat Anda meninggalkan taman tersebut. Gunakan musik. Ajaklah pemain gitar, piano, atau keyboard untuk memimpin pujian yang akan membantu anak-anak mempelajari Alkitab atau Sepuluh Hukum Tuhan. Beranikan diri dan pimpinlah sendiri kegiatan ini. Gunakan seni. Anak-anak senang mengekspresikan diri mereka sendiri. Pilihlah suatu kegiatan yang bisa mereka kerjakan sendiri atau yang membutuhkan sedikit pengawasan untuk membangun percaya diri mereka. Mereka bisa membuat suatu gambar yang menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Mereka bisa mewarnai gambar atau menulis ayat hafalan di kertas papirus dengan menggunakan tinta dan stik. Gunakan pengulangan. Pilihlah suatu aktivitas cerita Alkitab, Brain Teaser, ayat hafalan, dan permainan yang menekankan pelajaran yang sama dengan yang Anda ajarkan hari itu. Gunakan peralatan visual. Siapkan suatu tantangan yang cukup besar seukuran tembok, misalnya mengingat Sepuluh Perintah Tuhan. Buatlah daftar kitab dalam Alkitab di tembok tersebut. Cetaklah gambar-gambarnya dan gantungkan di tembok untuk mengingatkan anak-anak pada apa yang telah mereka pelajari atau biarkan anak-anak menggambar apa yang telah pelajari dan menggantungkannya di tembok. Menghapal Alkitab. Berikan daftar ayat hapalan yang telah mereka pelajari bulan lalu dan mintalah mereka untuk menemukan ayat-ayat tersebut di Alkitab. Anda juga bisa minta mereka untuk menemukan suatu kitab yang namanya sama dengan tokoh wanita dalam Alkitab dan satu kitab yang namanya sama dengan tokoh pria dalam Alkitab. Siapa yang lebih dulu menemukan, suruhlah berdiri. Gunakan kegiatan individul. Setiap Minggu, jadwalkan setidaknya satu kegiatan yang meminta setiap anak untuk belajar secara individu. Setiap anak bisa mengatakan ayat hafalan itu sendiri selama perlombaan. Setiap murid juga bisa menggambar atau menulis jurnal. Gunakan kegiatan dalam kelompok. Contohnya, bagilah anak-anak ke dalam kelompok- kelompok dan mainkan Siapa yang Ingin Menjadi Ahli Waris Kristen? untuk melihat kembali kebenaran Alkitab dan fakta-fakta yang telah dipelajari selama satu bulan. Permainan ini mendorong pembentukan keterampilan sosial dan menekankan kebenaran Alkitab bahwa Tuhan ingin kita memiliki teman dan bekerja bersama-sama Kejadian 2:18 . Menonton film. Ada banyak film pendek yang baik untuk ditonton 20 -- 50 menit yang menceritakan tokoh-tokoh atau peristiwa-peristiwa dalam Alkitab. Gunakan role play untuk memeragakan cerita. Tulislah setiap bagian dalam kertas yang terpisah dengan menggunakan kata-kata yang bisa dibaca oleh anak-anak. Permainan detektif Alkitab. Misalnya, biarkan anak-anak menemukan kata-kata yang bisa mereka gunakan untuk memuji Tuhan dalam doa. Berikan daftar ayat-ayat yang bisa mereka baca untuk menemukan kata tersebut. Tulislah penemuan mereka di papan tulis. Gunakan pendekatan ini untuk kegiatan lain, misalnya belajar tentang seseorang dalam tokoh Alkitab atau makanan yang disebutkan pada zaman Alkitab. Ajaklah seorang wakil pemimpin yang memiliki sifat yang berkebalikan dengan Anda. Misalnya, bila Anda ingin pendekatan yang aktif, ajaklah wakil pemimpin yang suka dengan pendekatan yang pasif dan Anda berdua bisa melakukan yang terbaik dari yang Anda suka. Rayakan keberhasilan. Pekerjaan yang dilakukan dengan baik akan selalu dikenang. Berikan penghargaan kepada murid-murid setelah mereka belajar satu ayat hafalan. Bila seluruh kelas menguasai permainan, misalnya menghapal Doa Bapa Kami, pertimbangkan untuk merayakannya dengan kue saat istirahat. Gunakan perayaan-perayaan sebagai penjangkauan outreach dengan mendorong anak-anak untuk mengundang teman-teman mereka ke perayaan- perayaan yang diadakan selama jam sekolah minggu. Bahan ini disampaikan untuk membantu para guru yang melayani di pelayanan prasekolah, pelayanan anak-anak, atau sekolah minggu. Melalui bahan ini, para guru bisa mengajarkan kepada anak-anak tentang apa yang Alkitab katakan mengenai Allah dan bagaimana kita hidup supaya berkenan kepada-Nya. tRatri 3832008: Di Mana Para Guru Dilatih?