Mengenalkan Allah Kepada Anak-Anak

kitab terbuka bagi semua muridnya sehingga mereka tahu bagaimana harus menjadi pelaku firman karena ada contoh nyata dalam hidup mereka. Beranikah para guru memperjuangkan visi global Bapa ini? Mudahkah? Tidak mudah, bahkan sangat sulit Membawa seorang anak ke sekolah minggu saja tidak mudah, apalagi memuridkan anak itu menjadi pelaku-pelaku firman. Visi ini sungguh tidak mudah. Karena itulah, Kristus menyatakan: Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman. Penyertaan Yesus inilah yang menjadi kekuatan bagi kita yang lemah untuk mewujudkan visi global Bapa. Sebuah visi biasanya adalah sebuah tujuan yang ideal, yang hampir mustahil untuk terwujud dengan sempurna. Namun, visi menjadi arah perjuangan kita. Walaupun menjadikan semua anak pelaku firman yang baik itu sulit, namun itulah visi kita. Visi global Bapa menjadi arah utama bagi pelayanan setiap guru sekolah minggu. Visi Pribadi Seorang Guru Sekolah Minggu Di samping visi global Bapa yang merupakan visi utama seorang guru sekolah minggu, kita sebagai pribadi tentu saja boleh memiliki visi pribadi, sejauh tidak bertentangan dengan visi global Bapa. Jadi, visi pribadi harus mendukung visi global Bapa. Contohnya seperti berikut ini. Seorang guru bersemangat melayani kelasnya karena terdiri dari anak-anak kampung dengan tingkat ekonomi rendah dan dari kalangan orang tua yang belum mengenal Kristus. Walaupun hanya mengajar empat orang murid setiap Minggu, ia melakukannya dengan setia. Sebab ia berharap empat murid itu menjadi cikal bakal kekristenan di daerah itu. Puji Tuhan, dua keluarga dari murid itu menjadi orang percaya karena pekabaran Injil anaknya sendiri. Dan sepuluh tahun kemudian, beberapa keluarga di daerah itu menjadi percaya dan ada cukup banyak anak menjadi murid sekolah minggu. Bagaimana dengan ekonomi masyarakat? Kelompok kecil orang percaya ini menjadi kesaksian yang indah. Mereka berhasil memiliki tingkat kehidupan yang lebih baik. Anak-anak sekolah minggu yang telah mendapat beasiswa berhasil memperoleh pekerjaan yang baik. Dengan demikian, visi guru itu berhasil, meski baru sebagian karena ada begitu banyak anak di daerah terbelakang yang kondisinya seperti itu. Adakah guru lain yang memiliki visi yang sama? Visi pribadi setiap guru mungkin berbeda. Hal itu dapat terjadi karena perbedaan latar belakang dan situasi, serta kondisi pelayanan yang berbeda. Visi pribadi biasanya lebih bersifat jangka pendek dan terbatas.

3422007: Mengenalkan Allah Kepada Anak-Anak

Banyak orang tua yang mengerahkan seluruh energi anak-anaknya untuk mengikuti kelaskursus musik dan komputer, tetapi mereka mengabaikan ajaran keagamaaniman. Allah mengasihi kita semua, apa pun warna kulit kita, kata seorang ibu di kota New York. Anak-anak mungkin menanyakan banyak pertanyaan tentang Allah. Apa warna rambut Allah? Bila Allah ada di sini bersama kita, mana Dia? Orang tua dan anak-anak mereka mengenal Allah, menikmati doa, dan ketentuanstandar benar dan salah. Tetapi bagaimana kita bisa menolong anak-anak ini memahami konsep tentang Tuhan bila konsep itu didasarkan pada kepercayaan -- dan bukan pada bukti ilmiah? Bahkan bila orang tua bisa dengan mudahnya berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang sekolah atau topik-topik lain, orang tua bisa saja tidak bisa berbuat apa-apa bila mendiskusikan sesuatu yang seabstrak Tuhan. Meskipun demikian, berdiskusi tentang Tuhan bisa menjadi cara yang terbaik untuk memenuhi beberapa kebutuhan terbesar dari anak. Adalah penting untuk mengenalkan Tuhan sebagai cara untuk menjelaskan hal-hal yang ada di dunia ini -- keindahan alam, kelahiran seorang bayi, kematian seorang teman. Dengan penjelasan yang demikian, timbullah suatu kerinduan yang sangat dalam pada jiwa anak. Kekaguman dan misteri. Mengenalkan Allah juga bisa membantu membuat anak merasa aman. Karena Allah selalu ada dan tidak pernah berubah, Ia bisa memberi anak-anak suatu jangkar, suatu arah moral, di dunia di mana segala sesuatunya selalu berubah. Bagi beberapa anak, yang menjadi masalah adalah bahwa orang tua mereka mengerahkan seluruh energi mereka untuk segala hal, mulai dari kelas musik hingga kursus komputer, tetapi mengabaikan pelajaran iman. Orang tua yang seperti ini lupa bahwa apa yang mereka katakan dan yang mereka lakukan -- atau yang tidak mereka katakan dan lakukan -- memberi dampak yang terus-menerus pada anak-anak mereka. Cara terbaik untuk membangun kehidupan rohani adalah dengan mengenalkan Allah secara terbuka dan senyaman mungkin. Beberapa ahli setuju bahwa aturan umumnya adalah membiarkan anak-anak memimpin percakapan, kemudian ikuti dengan pertanyaan, pandangan, dan ide-ide Anda sendiri. Ada seorang anak yang bertanya mengapa ia tidak bisa melihat Allah. Lalu ibunya mengatakan, Karena Allah itu seperti angin. Kita tidak bisa melihat-Nya, tetapi kita bisa merasakannya. Allah ada dalam hati kita bila kita saling mengasihi. Dengan mengetahui terlebih dahulu apa yang Anda harapkan dari anak-anak saat mereka membangun suatu pemahaman tentang Tuhan, mungkin akan membantu Anda membangun rasa percaya diri untuk mengenalkan Tuhan kepada mereka. Berikut tahap-tahap pertumbuhan rohani seorang anak dan beberapa tips bagaimana mengenalkan Allah kepada mereka.

1. Anak usia 1 -- 3 tahun.