Watak Kristus publikasi e-binaanak artikel e binaanak

Perjanjian Baru adalah perjanjian berdasarkan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib -- mempunyai empat bagian utama. Empat kitab pertama disebut Injil -- Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Keempat Injil tersebut menceritakan tentang kehidupan Yesus dari empat sudut pandang yang berbeda. Injil adalah kabar baik bagi umat manusia. Yesus datang untuk membawa kabar baik, yaitu kasih Allah pada kita. Setelah Kitab Injil adalah Kisah Para Rasul, yang menceritakan sejarah gereja mula-mula, termasuk perjalanan misi dan khotbah- khotbah utama Petrus dan Paulus. Kemudian Surat-surat -- satu seri surat untuk orang-orang percaya mula-mula yang tersebar di seluruh kekaisaran Romawi. Surat-surat ini berisi informasi, ilham, dan teguran langsung dari para rasul. Kitab terakhir adalah kitab Wahyu, ditulis oleh Yohanes, murid Yesus, tidak lama sebelum ia meninggal ketika menjadi tawanan di pengasingan. Ia menuliskan apa yang dilihatnya dalam penglihatan tentang masa depan gereja dan akhir zaman.

1912004: Watak Kristus

Ia Mahakudus Kristus adalah Anak yang ... disebut kudus Lukas 1:35, Yang kudus dan benar Kisah 3:14, Hamba-Mu yang kudus Kisah 4:27. Sifat-Nya kudus, oleh karena itu penguasa dunia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Nya Yohanes 14:30, dan Ia tidak berbuat dosa Ibrani 4:15. Perilaku-Nya yang kudus juga karena Ia terpisah dari orang-orang berdosa Ibrani 7:26. Ia selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan Bapa-Nya di surga Yohanes 8:29. Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia yang menghakimi dengan adil 1Petrus 2:22,23. Tidak ada seorang pun yang menjawab tantangan-Nya ketika Ia mengatakan, Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Yohanes 8:46. Namun, sama dengan kita, Ia telah dicobai Ibrani 4:15. Kita harus menjadi kudus karena Dia kudus adanya. Walaupun kita telah jatuh dan hidup kita sama sekali tidak serupa dengan Kristus, tak ada alasan bagi kita untuk memiliki kesempurnaan yang lebih rendah daripada yang telah ditetapkan oleh Alkitab. Kristus merupakan teladan kesempurnaan yang tak berdosa bagi kita, dan kesempurnaan yang dimiliki Kristus itu sempurna. Ia telah menunjukkan kepada kita bagaimana hidup kudus. Kasih-Nya Tulus Paulus mengatakan bahwa kasih Kristus . . . melampaui segala pengetahuan Efesus 3:19. Pertama-tama, kasih Kristus ditujukan kepada Bapa-Nya di surga Yohanes 14:31. Kasih Kristus juga ditujukan kepada Alkitab, dalam hal ini Perjanjian Lama. Kristus menerima Perjanjian Lama sebagai catatan yang benar dan jujur mengenai berbagai peristiwa dan doktrin yang dibahas di dalamnya. Ia memakai Alkitab ketika Ia dicobai; Ia menjelaskan beberapa nubuat yang terdapat dalam Perjanjian Lama sebagai nubuat yang menunjuk kepada diri-Nya Lukas 4:16-21; 24:44,45; dan Ia menyatakan bahwa Alkitab tidak dapat dibatalkan Yohanes 10:35. Secara umum, kasih Kristus juga ditujukan kepada manusia. Ketika Yesus melihat pemimpin muda yang kaya itu, Yesus mengasihinya Markus 10:21. Kristus juga dituduh sebagai sahabat pemungut cukai dan orang berdosa Matius 11:19. Ia begitu mengasihi orang-orang yang tersesat, sehingga Ia bersedia mati karena mereka. Secara lebih khusus lagi, Kristus mengasihi umat-Nya sendiri. Yohanes pernah berkata, Dia yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya Wahyu 1:5. Ia mengasihi murid- murid-Nya sampai pada kesudahannya Yohanes 13:1; Ia sangat mengasihi mereka, seperti Allah Bapa sangat mengasihi Dia Yohanes 15:9; Ia mengasihi umat-Nya sedemikian rupa, sehingga Ia rela mengorbankan nyawa-Nya untuk mereka Efesus 5:2,25; dan Ia begitu mengasihi mereka, sehingga tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan mereka dari kasih-Nya. Ia Sungguh-sungguh Rendah Hati Hal ini, secara khusus dilihat ketika Ia sendiri merendahkan diri. Sekali pun setara dengan Allah, dengan rela Ia mengosongkan diri- Nya, mengambil rupa seorang hamba, menjadi sama dengan manusia, dan terus merendahkan diri-Nya sampai mati secara hina di kayu salib. Kerendahan hati-Nya juga tampak dalam perilaku-Nya ketika hidup di bumi. Ia yang kaya, demi kita, rela menjadi miskin. Ia lahir dalam sebuah kandang, karena tidak ada tempat bagi-Nya di rumah penginapan. Ia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya ketika Ia berkeliling untuk mengajar dan menyembuhkan orang, sehingga beberapa wanita yang telah disembuhkan- Nya dari kelemahan mereka dan dari kerasukan setan, membantu Dia dengan kekayaan mereka Lukas 8:2,3. Ia menyuruh Petrus menangkap ikan untuk mendapatkan uang yang diperlukan oleh-Nya dan juga menyuruhnya membayar pajak untuk Bait Allah Matius 17:27; Ia dikuburkan di kuburan pinjaman Matius 27:59,60. Lagi pula, Ia bergaul dengan orang-orang yang rendah. Ia disebut sebagai sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Ia dengan senang hati membiarkan diri-Nya diminyaki oleh seorang perempuan yang berdosa dan bahkan mengampuni dosa-dosanya. Sesungguhnya, semua murid-murid-Nya yang pertama berasal dari golongan rendah, namun kepada merekalah, Ia menyatakan rahasia- rahasia kerajaan Allah. Di samping itu, Ia melakukan pekerjaan yang paling kasar. Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang Matius 20:28. Ia mencuci kaki para murid-Nya Yohanes 13:14. Sekali pun, Ia adalah pemimpin murid-murid-Nya. Ia sungguh-sungguh ingin dikenal sebagai sahabat mereka. Ia Lemah Lembut Ia sendiri mengatakan, Aku lemah lembut dan rendah hati Matius 11:29. Kelemahlembutan- Nya nampak ketika Ia tidak memutuskan buluh yang patah terkulai dan tidak memadamkan sumbu yang pudar nyalanya. Contoh-contoh kelemahlembutan-Nya dapat dilihat ketika Ia dengan lemah lembut menghadapi orang berdosa yang bertobat, menyesuaikan diri dengan Tomas yang ragu-ragu, dan sikap-Nya yang lemah lembut terhadap Petrus yang telah menyangkal-Nya tiga kali. Mungkin kelemahlembutan Kristus terlihat dengan lebih jelas lagi ketika Ia menghadapi Yudas Iskariot; murid yang telah mengkhianati-Nya Matius 26:50; dan menghadapi orang-orang yang menyalibkan Dia Lukas 23:34. Ia tidak bertengkar, tidak berteriak, dan juga tidak memperdengarkan suara-Nya di jalan. Matius 12:19; lihat Yesaya 42:2. Demikian pula, seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar, dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan 2Timotius 2:24,25. Ia Tenang dalam segala Keadaan Kristus tenang tanpa menjadi pemurung, penuh suka cita, namun bukan periang yang berlebihan. Ia menghadapi kehidupan secara serius. Yesaya berkata tentang hidup-Nya sebagai berikut, Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; Ia mengalami penghinaan yang luar biasa, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia, dan bagi kita pun Dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggung-Nya dan kesengsaraan kita yang dipikul-Nya, padahal kita mengira Dia kena tulah, dipukul, dan ditindas Allah. Di samping keadaan yang penuh sengsara itu, Yesus tetap suka cita. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya suka cita-Ku ada di dalam kamu dan suka citamu menjadi penuh Yohanes 15:11, dan Aku mengatakan semuanya ini, sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah suka cita-Ku di dalam diri mereka Yohanes 17:13. Kita memang tidak pernah membaca bahwa Yesus tertawa, walaupun ketika mengajar, sesekali Ia menyelipkan juga hal-hal yang lucu dan menggelikan Matius 19:24; 23:24; Lukas 7:31-35. Jelaslah Yesus menangis Lukas 19:41; Yohanes 11:35. Ia merasa sedih karena orang- orang menolak keselamatan yang diberikan-Nya dengan cuma-cuma Matius 23:37; Yohanes 5:40. Ia menanggung segala kesusahan dan penderitaan kita, sehingga secara jasmaniah, umur-Nya tampak lebih tua daripada umur yang sesungguhnya Yohanes 8:57. Suka cita yang dimiliki-Nya lebih banyak merupakan suka cita karena pengharapan Ibrani 12:2; bandingkan dengan Yesaya 53:11, yaitu suka cita ketika melihat banyak jiwa diselamatkan dan tinggal bersama-sama dengan Dia dalam kemuliaan. Ia selalu Berdoa Yesus seringkali berdoa. Lukas mencatat ada sebelas peristiwa ketika Yesus berdoa. Ia seringkali berdoa di hadapan murid-murid-Nya, namun tidak pernah dikatakan bahwa Ia berdoa bersama mereka. Ia berdoa berlama-lama, kadang-kadang sepanjang malam. Kali lain, Ia bangun pagi- pagi sekali dan mencari tempat yang sunyi untuk berdoa, Ia berdoa sebelum melaksanakan tugas- tugas yang besar: sebelum mengadakan perjalanan pelayanan ke Galilea Markus 1:35-38, Ia berdoa sebelum memilih dua belas orang murid Lukas 6:12,13, dan Ia berdoa sebelum pergi ke Golgota Matius 26:38-46. Penulis surat Ibrani mengatakan, Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan Ibrani 5:7. Bila Anak Allah perlu berdoa, betapa lebih lagi kita perlu menghampiri hadirat Allah dalam doa Ia Bekerja tak Henti-hentinya Yesus mengatakan, Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga Yohanes 5:17. Sangat menarik untuk mengikuti Dia sepanjang hari, yang biasanya penuh dengan berbagai kesibukan Matius 12:22; 13:53; Markus 3:20-4:41. Ia sampai lupa makan Yohanes 4:31-34, lupa beristirahat Markus 6:31, dan bahkan lupa terhadap penderitaan-Nya sendiri bila ada kesempatan untuk menolong jiwa yang memerlukan pertolongan Lukas 23:41-43. Pekerjaan-Nya, antara lain: mengajar, berkhotbah, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, menyelamatkan yang hilang, membangkitkan orang mati, memanggil, serta melatih pekerja- pekerja. Sebagai pekerja, Ia terkenal karena keberanian-Nya Yohanes 2:14-17; 3:3; 19:10,11, ketelitian-Nya Matius 14:36; Yohanes 7:23, sifat tidak pilih kasih-Nya Matius 11:19, serta kebijaksanaan-Nya Markus 12:34; Yohanes 4:7-30.

1912004: Yesus Kristus