Mengenal Anak Dan Kebutuhannya

Sebenarnya ada banyak daftar bagaimana menjadi Guru Sekolah Minggu yang ideal. Dr. Mary Go Setiawani, dalam bukunya yang berjudul Pembaruan Mengajar menyebutkan sedikitnya ada 8 syarat untuk menjadi Guru Sekolah Minggu, yaitu: a. Seorang yang telah lahir barudiselamatkan. b. Seorang Kristen yang bertumbuh. c. Seorang Kristen yang setia terhadap gereja. d. Seorang yang memahami bahwa pelayanan pendidikan adalah panggilan Allah. e. Seorang yang suka pada objek yang dididiknya. f. Seorang yang baik dalam kesaksian hidupnya. g. Seorang yang telah menerima latihan dasar sebagai guru. h. Seorang yang melayani dengan bersandar pada kuasa Roh Kudus. Sementara dalam buku Penuntun Sekolah Minggu disebutkan ada 5 sifat yang diperlukan oleh seorang Guru Sekolah Minggu, yaitu: a. Keyakinan dan Ketegasan b. Kesabaran c. Fantasi d. Cinta Kasih e. Mengenal dan mengajarkan Alkitab Dan daftar di atas bisa saja bertambah panjang bila kita mau mengutip berbagai buku yang ditulis untuk para Guru Sekolah Minggu. Meski semua hal di atas penting untuk dimiliki seorang guru, janganlah hal tersebut justru akan mengecilkan hati atau malah mematahkan semangat para calon Guru Sekolah Minggu. Namun yang dibutuhkan sebenarnya adalah kerinduan seseorang untuk membagikan Kasih Yesus yang dimilikinya pada anak-anak. Sama seperti Petrus berkata kepada orang timpang di pintu gerbang: Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu. Kisah 3:6, demikian pula seharusnya seorang calon Guru Sekolah Minggu memulai pelayanannya. Dengan memberikan apa yang ada pada diri kita, apa yang kita miliki SEKARANG, itu sudah cukup untuk mengawali langkah menjadi seorang Guru Sekolah Minggu. Dengan berlalunya waktu, kita akan melihat bagaimana Tuhan Yesus, Sang Guru Agung akan memperlengkapi pelayanan kita dengan berbagai hal yang kita perlukan. Memiliki banyak pengetahuan dan kemampuan memang baik, asal semuanya itu disertai kerendahan hati. Yang sungguh-sungguh dituntut dari seorang pengajarguru Kristen adalah kekudusan dalam hidupnya sebagai orang Kristen. Jika kita benar-benar berhasrat untuk membawa anak kepada Kristus, baiklah kita mulai dengan memberikan apa yang kita miliki saat ini. Tuhan memberkati dan menyertai Saudara

0342001: Mengenal Anak Dan Kebutuhannya

Mengajar anak di Sekolah Minggu memang merupakan suatu tugas dan tanggung jawab yang besar, khususnya bagi guru Sekolah Minggu. Tidak cukup guru memiliki pengetahuan yang baik tentang Firman Tuhan, guru juga harus mengenal keadaan dan kebutuhan murid- muridnya. Pelajaran yang disampaikan setiap minggu pada anak-anak tidak akan banyak gunanya bila kita sebagai guru tidak mampu mengkaitkan menghubungkan Firman Tuhan dengan kehidupan dan pergumulan hidup anak-anak. Sebagai contoh, Tulus nama anak sudah mengalami lahir baru, namun dia belum dapat menghilangkan kebiasaan berkelahinya. Apabila kita hanya mengajar mengenai lahir baru saja tanpa mengajarkan bagaimana melepaskan diri dari kebiasaan buruk si anak, yaitu berkelahi, maka hal ini berarti pengajaran kita kurang sesuai dengan pergumulan kebutuhan hidupnya. Sasarantujuan dalam mengajar Sekolah Minggu adalah membawa murid- murid yang masih muda ini kepada Tuhan agar mereka menemukan hidup baru di dalam Yesus serta dapat bertumbuh secara rohani sesuai dengan kebenaran Alkitab. Untuk itu, selain pengetahuan tentang Firman Tuhan, sebagai guru Sekolah Minggu kita juga harus benar-benar mengenal murid-murid kita dan mengerti akan pergumulankebutuhan hidupnya agar pengajaran yang kita berikan dapat menjawab kebutuhan mereka masing-masing. Siapakah Murid-Murid Anda? Yang menjadi murid-murid di Sekolah Minggu adalah anak-anak yang masih dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan, yang biasanya kita bagi dalam kelompok umur seperti berikut ini: 1. Anak AsuhanBatita : 2 - 3 tahun 2. Anak BalitaIndria : 4 - 5 tahun 3. Anak PratamaKecil : 6 - 8 tahun 4. Anak MadyaTengah : 9 - 11 tahun 5. Anak Pra-remajaBesar: 12 - 14 tahun Untuk mengetahui karakteristik anak dari masing-masing kelompok umur ini, silakan anda melihat ulang edisi e-BinaAnak edisi 019 - 023. Selain memiliki karakter umum sesuai dengan kelompok umur masing- masing, murid-murid anda juga merupakan pribadi-pribadi yang unik, yang berbeda antar anak yang satu dengan anak yang lainnya. Keunikan setiap pribadi ini dipengaruhi oleh seluruh aspek kehidupan anak yang meliputi aspek fisik, mental, sosial, dan rohani, serta dipengaruhi oleh lingkungan yang membentuk mereka, baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Keunikan tiap murid ini menimbulkan adanya perbedaan kebutuhan bagi masing-masing mereka, dimana setiap anak memerlukan pemenuhan terhadap kebutuhan-kebutuhannya itu. Misalnya, anda mengajar di sebuah kelas pratama 6-8 tahun. Dapatkah anda bayangkan, bahwa mungkin anda akan mendapati seorang anak yang suka berkelahi, sementara itu ada anak yang suka bersungut-sungut, ada yang malas menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya, atau bahkan ada anak yang memiliki ketakutan jika ditinggalkan orang tuanya. Jadi, walau mereka berada dalam kelompok umur yang sama, namun setiap anak bisa saja memiliki sifat dan latar belakang yang berbeda, yang menjadi penyebab timbulnya perbedaan pula dalam kebutuhan dan pergumulan hidup mereka. Supaya dapat lebih memahami kebutuhan dan keperluan murid-murid, ada baiknya seorang guru Sekolah Minggu memperlengkapi diri dengan membuat catatan khusus mengenai kondisi dan kebutuhan murid-muridnya. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai hal ini, anda dapat melihat ulang edisi e-BinaAnak 001 mengenai cara membuat Buku Data Anak. Di bawah ini ada beberapa langkah sederhana yang dapat anda lakukan untuk dapat semakin mengenal murid-murid anda: 1. Mengadakan kunjungan ke rumah murid 2. Bercakap-cakap secara pribadi sebelum atau sesudah pelajaran selesai. 3. Memperhatikan murid ketika dia sedang mengadakan kegiatan bersama murid lain, misalnya amatilah bagaimana ia berinteraksi, bagaimana ia bersikap, bagaimana ia berbicara, dll. 4. Meminta setiap murid untuk bercerita mengenai keluarganya, hobinya dan kegiatan- kegiatan yang disukainya. 5. Membuat buku catatan data anak alamat dan tgl. ulang tahun dan juga hasil pengamatan kita terhadap anak tsb. 6. Mencatat kehadiran anak setiap minggu, mengunjungi anak-anak yang sering absen atau sakit, serta mendoakan mereka yang berhalangan hadir. Teladan Tuhan Yesus Tuhan Yesus semasa hidup-Nya telah memberikan teladan bagi kita tentang bagaimana mengajar sesuai dengan kondisi dan pergumulan hidup masing-masing orang yang diajar-Nya. Mis., dengan Nikodemus seorang Farisi, maka Tuhan Yesus memberi contoh dari Perjanjian Lama karena Perjanjian Lama inilah yang dipelajari oleh Nikodemus siang dan malam. Namun dengan perempuan Samaria, yang sederhana, Tuhan Yesus memberi contoh tentang air minum dan air hidup contoh sederhana yang berkaitan dengan pengalaman hidupnya sehari-hari, supaya perempuan Samaria itu bisa mengerti ajaran-Nya. Sebagai guru Sekolah Minggu, kita sebaiknya juga mengajar seperti Tuhan Yesus, yaitu merancang sedemikian rupa sehingga pengajaran yang kita sampaikan adalah sesuai dengan keadaankondisi murid serta mampu menjawab kebutuhan hidupnya. Kebutuhan Murid-Murid Anda Anak-anak boleh berbeda dalam umur, dalam kedudukan sosial, dalam daya pikir maupun dalam cara mengemukakan pikirannya. Tetapi, status rohani anak manapun adalah sama, yaitu orang berdosa yang membutuhkan Juruselamat. Hal ini akan lebih jelas apabila kita menelaah Roma 5 dan Efesus 2. Dalam Matius 18 juga dijelaskan keadaan dan akibat dosa, hal ini berlaku tidak hanya bagi orang dewasa, anak-anak pun juga termasuk di dalamnya. Dosa anak tidak boleh dianggap sebagai kenakalan biasa, yang tidak perlu disesalkan, sehingga akhirnya kita sebagai orang dewasa cenderung menganggapnya sebagai suatu hal yang wajar. Di dalam Alkitab, kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus mengajarkan banyak hal mengenai anak-anak dan berbagai potensi yang dapat berkembang dalam diri anak. Hal ini dapat kita lihat dalam: 1. Matius 18:10 - mereka berharga tinggi nilainya 2. Matius 18:11 - mereka hilang 3. Matius 18:12 - mereka sesat 4. Matius 18:14 - mereka dapat hilang 5. Matius 18:6 - mereka dapat disesatkan 6. Matius 18:6 - mereka dapat percaya kepada Yesus Di dalam sebuah kelas Sekolah Minggu, memang ada 2 kemungkinan mengenai kondisi rohani anak, yaitu: 1. Ia telah dilahirkan kembalitelah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya secara pribadi. 2. Ia belum dilahirkan kembali, dan ini berarti anak tersebut belum menjadi anak Allah. Keadaaan di atas bisa terjadi pada anak mana pun; baik yang terdidik dengan baik atau yang kurang diperhatikan oleh orang tua; baik anak yang status sosial ekonominya yang baik maupun yang kurang baik. Keselamatan seseorang tidak bisa dinilai dari penampakan luar seorang anak. Seringkali, kita mencoba menilai keadaan lahiriahnya saja, sehingga kita hanya mencari tanda atau bukti luarnya saja. Dalam diri anak kadang kita sulit menemukannya karena mereka nampaknya polos dan tidak berdosa. Tapi Tuhan melihat sampai ke dalam hatibatin, seperti yang dikatakannya dari Markus 7:21, ... dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan .... Inilah gambaran yang diberikan Tuhan mengenai hati manusia. Yang nyata ialah, bahwa anak itu mempunyai hati yang berdosa, dan akan mengikuti jalan dosa, sampai Kasih karunia Allah bekerja dalam hatinya. Itu sebabnya semua anak memerlukan Injil anugerah Kasih karunia Allah. Mereka perlu diberitahukan tentang pengampunan dosa, karena Tuhan Yesus bersedia menanggung salib ganti mereka; tentang kuasa Tuhan yang dapat mengubahmemperbaharui hidup mereka; dan tentang kuasa Tuhan Yesus yang memberi kemenangan atas Iblis. Di sisi yang lain, janganlah kita menganggap remeh keberadaan rohani seorang anak. Mereka dapat bertumbuh secara rohani Meskipun kelihatannya mereka sangat terbatas daya tangkap dan pemahamannya mengenai Firman Tuhan, namun pengetahuan dan pengalaman anak tentang Kristus dapat bertumbuh secara luar biasa. Alkitab mencatat tentang pertumbuhan Yesus dalam Lukas 2:40, 52 Yesus bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padaNya. Dan tentang Yohanes pembabtis Alkitab menulis, Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya Lukas 1:80. Perkembangan rohani dalam kasih karunia Allah adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap anak yang kita bimbing kepada Tuhan Yesus. Dan inilah yang menjadi tugas utama kita sebagai guru Sekolah Minggu. Selamat melayani

0352001: Bagaimana Menyelenggarakan Bible Camp Untuk Anak