Dapatkah Anak Kecil Datang Pada Kristus Untuk Diselamatkan?

Roh Kudus adalah kasih antara Allah Bapa dan Allah Putra. Kapan saja Allah memberi kita sesuatu yang berdasarkan kasih, kita menyebutnya karya Roh Kudus. Karena segala sesuatu yang telah Tuhan berikan kepada kita, diberikan dalam kasih. Roh Kudus pun selalu bekerja dalam hidup kita. Karena Roh Kudus adalah kasih, Roh Kudus ada dalam diri kita sehingga memungkinkan kita untuk mengasihi Allah dan orang lain. Kasih Anda menolong anak Anda saat ia merasa putus asa dengan pekerjaan rumahnya atau saat ia bermasalah dengan teman-temannya. Begitu pula dengan kasih Allah, dalam pribadi Roh Kudus, akan membantunya bila ia ingat untuk memintanya melalui doa singkat. Demikian pula seorang anak mengingat makan malam yang menyenangkan yang pernah diberikan oleh seseorang dengan kasih, seorang anak bisa mengingat Ekaristi dan mengerti bahwa kasih Allah ada bersamanya. Tuhan seperti makanan. Makanan rasanya enak, tampilannya menarik, dan aromanya harum. Kita tidak akan mau makan makanan yang enak, tetapi aromanya tidak sedap atau tidak beraroma sama sekali. Demikian pula Allah, Allah bukanlah Allah tanpa tiga Pribadi itu. Makanan juga berisi nutrisi, seperti protein, karbohidrat, dan vitamin. Seluruh nutrisi dalam makanan itu penting -- tanpa protein kita tidak bisa membentuk otot, tanpa karbohidrat kita tidak memiliki energi, dan tanpa vitamin kita tidak bisa sehat. Allah Bapa adalah seperti protein -- Ia membantu kita bertumbuh dan menjadi kuat. Allah Putra adalah seperti karbohidrat -- Ia memberi kita hidup dan kekuatan untuk membantu dan mengajar orang lain. Allah Roh Kudus adalah seperti vitamin -- Ia menjaga kita supaya tetap sehat dan dapat melawan infeksi godaan terhadap dosa. Karena Roh Kudus adalah kasih Allah dan Roh Kudus selalu beserta kita, kita harus selalu mengingat kehadiran-Nya dan memanggil-Nya. Pemahaman yang kuat tentang Roh Kudus akan membantu membentuk kebiasaan ini. tRatri 3462007: Dapatkah Anak Kecil Datang Pada Kristus Untuk Diselamatkan? Banyak kelompok Kristen maupun orang-orang skeptis bertanya dapatkah anak kecil diselamatkan. Pertanyaan skeptis tersebut muncul karena mereka meragukan keselamatan bagi setiap orang, apalagi bagi mereka yang tidak mengerti teologi dengan segala kerumitannya. Orang tua Kristen pun sering kali was-was karena mereka memahami keselamatan, namun harus menunggu sampai anak-anak mereka cukup dewasa untuk mengerti dan meyakini keselamatan tersebut. Selama masa pelayanan-Nya sebagai manusia, Yesus Kristus telah menyambut dan memberkati anak-anak. Markus 10:13-16 menceritakan hal menarik tentang anak-anak. Lalu orang banyak membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid- Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka, Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil ia tidak akan masuk ke dalamnya. Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. Saat anak-anak kecil dibawa pada Yesus, mereka memang masih terlalu kecil untuk mengerti betapa luar biasanya pertemuan itu. Tapi mereka tentu dapat merasakan kehangatan kasih Yesus. Dan setelah dewasa, mereka pasti membalas kasih-Nya. Kata Ibrani yang digunakan untuk anak kecil pada ayat tersebut, menerangkan bahwa anak- anak tersebut benar-benar masih sangat kecil. Jadi, gagalkah upaya Kristus? Tentu tidak, kata Ibrani yang sama juga digunakan dalam 2Timotius 3:15 , yaitu bahwa sejak masa kecilnya, Timotius telah mengenal kitab suci yang memberinya hikmat dan menuntunnya kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus. Ada yang berpendapat bahwa seorang anak harus mencapai usia tertentu sering disebut sebagai usia dewasa agar dapat membuat keputusan rohani dalam hidupnya. Sering kali usia dua belas atau tiga belas tahun dijadikan patokan karena orang Yahudi melakukan upacara khusus pada usia tersebut. Tanpa memandang usia tertentu, sebaiknya kita berpegang bahwa jika seorang anak dapat mengerti kebenaran sederhana tentang Injil, pada usia itu pula segala perbuatannya harus dapat dipertanggungjawabkan pada Tuhan. Anak-anak mudah sekali dipengaruhi orang dewasa, oleh karenanya perlu dicermati agar mereka benar-benar memiliki pendiriannya sendiri. Anak-anak dapat dipaksa menikah atau bergaul dengan teman lainnya hanya demi menyenangkan orang tua. Hal demikian terjadi begitu saja tanpa rasa menyesal ataupun percaya pada Yesus Kristus. Namun demikian, jika seorang anak sadar akan dosa dan bertobat serta percaya pada Kristus, dia dapat dan akan diselamatkan, berapa pun usianya. Kemarahan Kristus pada para murid mungkin karena mereka menggangap remeh anak kecil. Khotbah gereja mula-mula menekankan pesan keselamatan yang juga melibatkan anak-anak. Dengan mengacu pada generasi ini, Petrus berkata, Bagi kamulah janji itu dan bagi anak- anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil Tuhan Allah kita Kis 2:39 . Janji apakah yang sedang dibicarakan Petrus? Petrus berbicara mengenai janji Allah tentang keselamatan bagi semua orang yang percaya Kristus adalah Anak Allah dan menerima- Nya dengan iman dan pertobatan Kis. 2:22-42 . Bahkan orang dewasa diingatkan untuk bertingkah laku seperti anak-anak. Saat pria dewasa sibuk memikirkan siapa yang berhak mendapat tempat tertinggi, Kristus berkata, Jika kamu tidak bertobat dan tidak menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga Mat 18:3-4 . Dalam banyak hal, anak kecil lebih gampang menerima kebenaran rohani dibanding orang dewasa. Anak-anak dalam lingkungan Kristen biasanya lebih cepat menerima Kristus dalam hidupnya dibanding anak-anak lain yang bukan dari lingkungan Kristen, dan alasannya sangatlah jelas. Keluarga Kristen sejati memiliki Alkitab sebagai landasan dan mereka mengajarkannya pada anak-anak. Karena iman datang dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Allah Roma 10:17 , orang yang sering diajar mengenal firman akan lebih cepat menerima-Nya dibanding orang yang jarang atau yang tidak pernah mendengar firman. Oleh karena itu, Tuhan memberikan berbagai perintah dalam Alkitab agar orang tua lebih memerhatikan pertumbuhan rohani anak-anak mereka. Di atas segalanya, tindakan menetapkan umur tertentu bagi Roh Kudus yang berkuasa mendatangkan pertobatan dan iman merupakan tindakan yang gegabah. Tuhan dapat dan pasti akan memanggil anak-anak untuk menerima keselamatan. Dia memanggil Samuel pada usianya yang masih sangat muda hingga bahkan pada mulanya, Imam Eli pun tidak menyangka 1 Sam 3 . Rencana keselamatan Tuhan begitu sederhana sehingga anak-anak akan mampu mengerti dan menerimanya. Diterjemahkan oleh: Linda Rooroh Dikutip dari The Bible Has the Answer, oleh Henry Morris dan Martin Clark, diterbitkan oleh Master Books, 1987]

3462007: Menjelaskan Keselamatan Kepada Anak