Pertanyaan-Pertanyaan Seputar Tujuan Pelajaran

pelajaran haruslah cukup luwes sehingga Roh Kudus diberi kesempatan untuk memimpin setiap pelajar kepada tanggapan unik yang dikehendaki- Nya bagi pelajar itu. Memilih Tujuan Mengajar Memilih tujuan pelajaran sering kali merupakan bagian yang tersukar namun yang terpenting ketika merencanakan pelajaran. Dua faktor harus dipertimbangkan bila memilih tujuan pelajaran: 1. Tujuan itu harus timbul dari arti yang terkandung dalam nats Alkitab. Memberi tafsiran yang sebenarnya tidak dimaksud oleh nats Alkitab itu sama sekali tidak dapat dibenarkan. Tujuannya harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang baik dalam penafsiran dan penelaahan Alkitab. 2. Tujuannya harus berhubungan dengan kebutuhan anggota kelas. Tentunya ini berarti bahwa guru harus mengetahui kebutuhan para pelajar. Setelah guru mengerti di mana prinsip-prinsip Alkitab menyentuh kebutuhan hidup para pelajar, maka ia sudah dapat menyusun tujuan pelajarannya. Biasanya buku-buku kurikulum memberikan tujuan untuk setiap pelajaran. Tetapi tidak ada seorang penulis pun yang dapat menyusun tujuan pelajaran yang akan memenuhi kebutuhan setiap kelompok yang memakai bahannya. Biasanya guru merumuskan kembali tujuan itu agar sesuai dengan kebutuhan khusus dari murid-muridnya. Bagilah semua staf menurut tingkat-tingkat usia yang diajarinya. Suruh masing-masing kelompok melatih untuk merumuskan tujuan pelajaran untuk minggu depan. Kemudian, para guru memberikan penilaian terhadap hasil masing-masing perumusan berdasarkan sifat- sifat tujuan pelajaran yang baik yang diuraikan dalam rapat ini. Tujuan pelajaran yang disetujui oleh tiap kelompok tertentu mungkin akan berbeda dengan hasil perumusan masing-masing guru. Hal ini disebabkan karena tiap-tiap kelas mempunyai kebutuhan yang berbeda- beda.

1402003: Pertanyaan-Pertanyaan Seputar Tujuan Pelajaran

Dalam Artikel 1 di atas disebutkan bahwa salah satu jenis tujuan mengajar adalah tujuan pelajaran. Berikut ini beberapa ulasan penting seputar tujuan pelajaran yang dapat digunakan para guru SM sebagai pedoman dalam mengajar. 1. Apakah tiap pelajaran harus diarahkan atau ditujukan kepada orang-orang yang belum selamat? Jawab: Masing-masing kelas mempunyai sifat dan keadaan yang berbeda. Tingkatan usia perlu dipertimbangkan. Jumlah pelajar juga merupakan faktor yang menentukan. Cepatnya pergantian pelajar dan tetapnya kunjungan para pengunjung, juga merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan. Ada pengajar yang merasa bahwa semua muridnya telah dilahirkan kembali, sehingga tidak lagi memerlukan pelajaran-pelajaran yang berkenaan dengan rencana keselamatan. Anggapan demikian benar juga, akan tetapi ketika Roh Kudus memimpin, seorang pengajar yang peka akan mengatakan bahwa kadang-kadang ada orang yang berlaku seperti Kristen, namun sebenarnya ia tidak pernah menyerahkan dirinya dengan sungguh-sungguh kepada Kristus. Karena adanya orang- orang semacam inilah maka sekali-sekali, yakni menurut pimpinan Roh Kudus pada saat itu, harus ada tujuan yang berkenaan dengan rencana keselamatan. 2. Dapatkah satu pelajaran tertentu mempunyai lebih dari satu tujuan inti? Jawab: Seringkali pelajaran-pelajaran dalam buku penuntun menyarankan beberapa tujuan yang dapat dipakai. Kadang-kadang para pengajar mengikuti tiap-tiap tujuan itu dalam menguraikan pelajaran. Akan tetapi, adalah lebih baik bila pengajar lebih dahulu menerangkan tujuan inti pelajaran yang disampaikannya. Setelah itu ia dapat memilih beberapa tujuan lain yang dianggapnya dapat menyokong tujuan inti serta menggabungkannya dengan tujuan inti tersebut. Pada umumnya pengajar mendapati bahwa kelas mereka memberi tanggapan yang paling baik bila seluruh jam pelajaran seakan- akan bergerak ke satu jurusan tertentu. Pikiran manusia memang tidak dapat mengganti perseneling dengan cepat, lagi pula sukar baginya untuk merencanakan dan menuruti terlalu banyak gagasan yang tidak saling berhubungan. Satu tujuan inti yang disertai dengan berapa tujuan tambahan, akan memberikan hasil yang baik. Dalam beberapa hal, yakni bila anggota kelas sebagian besar terdiri dari anak-anak kecil, maka tujuan pekabaran Injil boleh menjadi tambahan kepada tujuan inti. Tujuan inti pelajaran itu mungkin berkenaan dengan hal menjadi murid Tuhan, namun suatu tujuan tambahan boleh menekankan tentang perlunya memulai hidup baru sebagai murid Tuhan dengan jalan menerima Kristus secara pribadi. 3. Apakah menyusun tujuan pelajaran untuk anak-anak kecil juga penting? Jawab: Untuk usia yang lebih muda, kegiatan-kegiatan bermain yang dipimpin dengan seksama boleh dipakai sebagai jembatan untuk menerangkan tujuan pelajaran. Apabila tujuan itu diterangkan dengan jelas, maka berarti pengajar dapat memimpin kegiatan- kegiatan bermain untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila tujuan pelajaran itu adalah mencintai ibu bapa kalian, maka pengajar akan berusaha memimpin anak-anak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik oleh ibu bapa maupun anak-anak, untuk menunjukkan bahwa banyak cara dapat dipakai oleh seorang anak untuk menyatakan cintanya kepada orangtuanya.

1412003: Komunikasi Yang Efektif