Tantangan Dalam Hal Memenangkan Anak-Anak

tamu, misalnya: sedang beristirahat, sedang tergesa-gesa mempersiapkan sesuatu, sedang berkemas untuk pergi, dsb. Sehingga kehadiran GSM malah menjadi pengganggu. Bagi GSM yang sudah biasa melakukan Pembesukan Anak, bagaimanapun sulitnya keadaan, tetap menganggap program tsb sebagai hal yang patut dilakukan mengingat buah-buah pelayanan yang akan dihasilkan darinya. Khusus untuk program Pembesukan Anak pada keluarga non-kristen, berikut ada beberapa tips yang perlu diperhatikan: 1. Tunjukkan perhatian yang tulus. Meski biasanya anak dan orangtua tidak merasa perlu adanya kunjungan tsb, GSM sebaiknya tetap memberikan perhatian dan menunjukkan sikap yang ramah serta terbuka. Biasanya, dengan perhatian yang tulus, orangtua akan bersimpati dan mau mendorong anak untuk datang ke SM. 2. Hindari pembicaraan negatif mengenai diri anak. Selain akan membuat orangtua merasa malu, juga akan menyakiti perasaan mereka yang dapat mengakibatkan tertutupnya pintu hati mereka terhadap orang kristen. 3. Tidak ada salahnya GSM meminta ijin terlebih dulu pada anak sebelum mengunjungi rumahnya. Sehingga anak dapat mempersiapkan diri. Bila perlu, GSM dapat mencari informasi mengenai keberadaan keluarga atau lingkungan tempat tinggal si anak yang akan dikunjungi. Perhatikan bila ada hal-hal peka yang mungkin harus dihadapi, misalnya: orangtua anak sedang berada dalam penjara, ayahnya punya istri lebih dari satu, dsb. 4. Sebagai GSM kita harus dapat meyakinkan orangtua dari keluarga non-kristen bahwa kita adalah orang yang dapat dipercaya dalam menjaga anak-anak mereka. Tunjukkan bahwa perhatian serta kasih sayang yang kita berikan pada anak mereka adalah tulus tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Sebenarnya, dasar atau pertimbangan seorang GSM datang mengunjungi murid-muridnya adalah karena didorong oleh CINTA KASIH yang dari Tuhan. Selamat melayani dan Tuhan memberkati

0952002: Tantangan Dalam Hal Memenangkan Anak-Anak

Apabila Saudara mengajar anak-anak, maka suatu pintu kesempatan yang indah sekali terbuka di hadapan Saudara. Sudah terlalu lama gereja gagal dalam melihat adanya kemungkinan besar untuk mencapai anak- anak bagi Kristus dan untuk mendidik mereka pada jalan-jalan yang benar sejak kecilnya. Orang-orang Kristen yang tulus kepercayaanya pun telah menganggap anak-anak tak cakap untuk mengerti Alkitab dan tidak mampu menanggapi Firman Allah. Cara-cara mengajar yang kurang baik dan ketidaksabaran orang dewasa telah meniadakan suatu kesempatan yang besar untuk memberitakan Injil kepada mereka. Aliran gereja-gereja Injili telah bertahun-tahun memperdebatkan kemampuan seorang anak untuk mengerti dan menerima keselamatan. Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang seringkali diajukan: 1. Bilakah anak-anak harus mulai belajar tentang perlunya keselamatan pribadi? Belum lama berselang telah terbit minat yang baru untuk mengajar Firman Allah kepada anak yang belum bersekolah. Bagi mereka yang menganggap Alkitab adalah kitab orang dewasa, maka usaha ini boleh jadi kelihatan sebagai pemborosan waktu dan tenaga. Sekalipun demikian, pengalaman sedang menunjukkan bahwa anak-anak pada usia yang muda sudah memiliki kemampuan untuk memperoleh pengertian yang sederhana, namun tepat tentang Allah dan kasih- Nya akan orang-orang berdosa. Para pendidik Kristen menyarankan agar pengajar-pengajar yang amat cakap dan pandai dipilih untuk tingkat usia yang lebih muda guna memperkembangkan potensi tersebut. Para ahli ilmu jiwa menyarankan bahwa kemampuan terbesar untuk menerima informasi dan menyimpan pengetahuan adalah pada awal masa anak. Pada masa itu pikiran anak masih terbuka kepada bermacam-macam pengaruh. Alangkah baiknya bila menggunakan kesempatan ini untuk mengajar anak itu tentang Allah Pada usia yang lebih lanjut, prasangka akan menyaring segala informasi yang diterimanya sehingga sukar bagi beberapa anak menerima Injil kasih. Sedangkan pengajaran yang lebih formil biasanya tidak dimulai sebelum anak-anak mencapai usia kira-kira dua tahun, namun, banyak pengajar Kelas Bayi telah berhasil memberikan dasar- dasar kebenaran rohani kepada anak-anak yang belum berusia dua tahun melalui kegiatan-kegiatan bermain. 2. Kapankah seorang anak harus diminta mengambil keputusan untuk menerima Kristus? Tiap-tiap anak mempunyai kepesatan perkembangan yang berbeda -- jasmaniah, mental, dan rohaniah. Adalah sulit dan tidak bijaksana untuk mencari suatu patokan khronologis berdasarkan waktu yang harus cocok bagi setiap anak. Ada anak-anak yang sekitar usia lima tahun sanggup membuat penyerahan yang berarti dan tepat kepada Kristus. Anak- anak lain memerlukan lebih banyak waktu berkembang dan menjadi dewasa. Latar belakang juga memainkan peranan penting dalam hal ini. Anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga Kristen seringkali lebih sanggup untuk mengerti rencana keselamatan, oleh sebab, dalam rumah tangga mereka diadakan ibadah keluarga dan pelajaran Alkitab secara teratur. Akan tetapi, jalan Roh Kudus bukanlah jalan manusia. Banyak orang bersaksi tentang pengalaman-pengalaman pertobatan sejati pada usia yang muda, bahkan tanpa mendapat pengajaran yang saksama. Walaupun mungkin peristiwa-peristiwa ini adalah perkecualian, namun kita harus menerima kedaulatan Roh Kudus untuk bekerja sebagaimana yang dikehendaki-Nya. 3. Mengapa anak-anak seringkali maju ke depan bila undangan untuk menerima keselamtan diberikan? Mereka yang bekerja di kalangan anak-anak berulang kali menghadapi soal ini, ketika ada anak-anak yang tertarik oleh undangan untuk menerima Yesus, padahal mereka sudah pernah menerima Dia. Marjorie Soderholm mengajukan beberapa sebab bagi kesalahmengertian ini: a. Anak itu tidak mengerti istilah-istilah yang didengar olehnya. b. Karena takut, ia pun lalu mengambil keputusan ini. c. Ia tidak mengerti apa yang dimaksud dengan dosa; karena itu ia sebenarnya tidak merasa memerlukan Juruselamat. d. Ia tidak mengetahui bahwa keputusan untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya hanya perlu dibuat sekali saja. e. Mungkin pada saat ia tampil ke depan, ia merasa bersalah atas satu kenakalan khusus yang telah dibuatnya. f. Ia ikut orang banyak. g. Ia mengambil keputusannya berdasarkan suatu cerita. h. Ia ingin menyenangkan hati gurunya. i. Ia lelah duduk. j. Ia mudah bereaksi terhadap cerita-cerita yang penuh emosi. k. Tidak ada orang yang mengajar dia, sesudah ia menerima Kristus Jadi tindakan anak maju menerima Kristus berulang kali adalah akibat cara-cara pendekatan yang kurang bijaksana dan sembarangan terhadap hal mengajar. Mungkin orang dewasa, dan bukan anak-anak yang harus disalahkan atas tindakan sedemikian itu. Memenangkan seorang anak berarti menyelamatkan hidup yang masih utuh. Hal itu berarti menggunakan kesempatan yang terbesar untuk membangun kerajaan Allah. Di mana-mana saja ada anak, di rumah-rumah yang bobrok, di kompleks perumahan pemerintah, di daerah perumahan kalangan atas, di pedusunan, di tempat bermain dan di mana saja orang berada. Banyak anak sedang menunggu adanya kasih, pengertian dan belas kasihan.

0952002: Penginjilan Anak-Anak