Audit Sektor Publik KERANGKA TEORI

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 605 lebih luas dari pada audit pada sektor swasta. 2.5. Opini Laporan Hasil Pemeriksaan Opini adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria i kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintah, ii kecukupan pengungkapan adequate disclosures , iii kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan iv efektifitas sistem pengendalian intern. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Bab I Pasal 1 butir 1. Ada empat jenis opini yang diberikan oleh pemeriksa yaitu, wajar tanpa pengecualian WTP, wajar dengan pengecualian WDP, tidak wajar TW, tidak memberikan pendapat TMP. 2.6. Audit Expectation Gap Audit ekspektasi gap atau yang biasa dikenal dengan istilah audit expectation gap yang pertama kali diusulkan oleh Liggio 1974, yang menyatakan bahwa kesenjangan harapan audit yang muncul karena perbedaan persepsi antara akuntan independen dengan pengguna laporan keuangan mengenai tingkat kinerja yang diharapkan dari profesi akuntansi. Expectation gap di dalam auditing adalah suatu fenomena yang terjadi karena adanya perbedaan persepsi tentang apa yang dipercaya oleh auditor yang menjadi tanggung jawabnya dengan apa yang dipercaya pemakai laporan keuangan mengenai tanggung jawab auditor yang sesungguhnya Guy Sullivan 1988, Gramling Wallace 1996. 2.7. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah pertanggung jawaban dari seseorang atau sekelompok orang yang diberi amanat untuk menjalankan tugas tertentu kepada pihak pemberi amanat baik secara vertikal maupun secara horizontal. Akuntabilitas bermakna pertanggungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukkan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi checks and balances sistem. 2.8. Creative Accounting Menurut Indrijawati, et.al 2015, akuntansi kreatif oleh beberapa kalangan dianggap hal yang tidak etis karena memanipulasi data. Akan tetapi, akuntansi kreatif dalam pandangan teori akuntansi positif, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, tidak ada masalah yang harus dipersoalkan. Tujuan seorang akuntan melakukan creative accounting bermacam-macam, diantaranya adalah untuk pelarian pajak, menipu bank demi mendapatkan pinjaman baru, atau memertahankan pinjaman yang sudah diberikan oleh bank dengan syarat-syarat tertentu, mencapai target yang ditentukan oleh analis pasar, atau mengecoh pemegang saham untuk menciptakan kesan bahwa manajemen berhasil mencapai hasil yang cemerlang. 2.9. Konsep Audit Dalam teori auditing ada lima konsep dasar yang dikemukakan oleh Mautz dan Sharaf, yaitu: a. Independensi Yaitu suatu sikap yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit. b. Kompetensi Kompetensi berkaitan dengan pendidikan dan pengalaman memadai yang dimiliki auditor dalam bidang auditing dan akuntansi. c. Materialitas Besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya. Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 606 d. Bukti evidence Bukti harus diperoleh dengan cara- cara tertentu agar dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai yang diinginkan. e. Pengungkapan yang wajar Konsep ini menuntut adanya informasi laporan keuangan yang bebas tidak memihak, tidak bias, dan mencerminkan posisi keuangan, hasil operasi, dan aliran kas perusahaan yang wajar. f. Audit Kinerja Pengertian audit kinerja adalah suatu proses sistematis dalam mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif atas kinerja suatu organisasi, program, fungsi atau kegiatan.

2.10. Peran Auditor

Auditor berperan untuk meningkatkan kredibilitas informasi pertanggungjawaban dari pihak manajemen kepada pihak principal dan stakeholders lainnya United Nations Development Programme, 2009. Peran eksternal auditor adalah mendorong peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah Rondo, 2006. Tanggung jawab auditor adalah untuk memverifikasi apakah laporan keuangan memaparkan pandangan yang benar dan adil Salehi et al., 2008. 2.11. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Hasil Indrijawati, Pagulung, Mediaty, dan Damayanti 2015 Ada pengaruh langsung antara akuntabilitas, Creative Accounting, dan konsep audit terhadap Audit Expectation GAP menurut Opini Laporan Hasil Pemeriksaan. Setyorini 2010 Terdapat Audit Expectation GAP anatar auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah anggota DPRD, pegawai DPPKAD dan masyarakat pembayar pajak daerah dilihat dari sisi peran auditor, independensi auditor, pengetahuan audit. Serta kurangnya pengetahuan audit dari pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang menyebabkan eksistensi Audit Expectation Gap Rusliyawati dan Halim 2008 Terdapat perbedaan persepsi antara auditor BPK dengan pengguna laporan keuangan daerah DPRD, Pemda dan masyarakat dari segi akuntabilitas, independensi, kompetensi, dan audit kinerja. Yulianti, Winarna, dan Setyawan 2007 Terdapat expectation gap antara pemakai laporan keuangan pemerintah dan auditor pemerintah mengenai peran dan tanggung jawab auditor pemerintah. Auditor pemerintah mempunyai persepsi yang lebih tinggi terhadap peran dan tanggung jawabnya dibanding pemakai laporan keuangan pemerintah. Ramdhani 2012 Terdapat perbedaan persepsi antara kelompok satu dengan kelompok lainnya terhadap Expectation Gap dalam isu auditor dan proses audit, peran auditor, kompetensi dan independensi auditor, larangan pada KAP, komunikasi hasil audit antara pemakai laporan keuangan, auditor, akuntan pendidik, dan mahasiswa akuntansi. Utary dan Ikbal 2014 Terdapat perbedaan persepsi antara auditor BPK dengan pengguna laporan keuangan daerah dilihat dari sisi pelaporan, akuntabilitas, independensi auditor, kompetensi auditor, materialitas, bukti audit, pendapat wajar, dan audit kinerja. Yandi 2013 Terdapat Audit Expectation Gap dari sisi independensi, dan bukti audit. “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 607 Tidak terdapat Audit Expectation Gap dari sisi pelaporan, akuntabilitas, kompetensi auditor, matrealitas, pendapat wajar, dan audit kinerja.

2.12. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian a. Menguji pengaruh langsung variabel akuntabilitas, creative accounting, konsep audit, dan peran auditor terhadap opini laporan hasil pemeriksaan. b. Menguji pengaruh langsung variabel akuntabilitas, creative accounting, konsep audit, dan peran auditor terhadap audit expectation gap. c. Menguji pengaruh tidak langsung, yaitu pengaruh akuntabilitas, creative accounting , konsep audit, dan peran auditor terhadap audit expectation gap melalui opini laporan hasil pemeriksaan.

2.13. Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H1 : Akuntabilitas berpengaruh terhadap opini laporan hasil pemeriksaan. H2 : Creative accounting berpengaruh terhadap opini laporan hasil pemeriksaan. H3 : Konsep Audit berpengaruh terhadap opini laporan hasil pemeriksaan. H4 : Peran Auditor