Jenis dan Sifat Penelitian Pengujian Hipotesis

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 183 GCG dan nilai dari hasil penerapan GCG tiap perusahaan. b. Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2010-2014, yang digunakan untuk melihat harga saham closing price perusahaan. c. Majalah SWA, untuk melihat hasil pemeringkatan CGPI Corporate Governance Perception Index pada tahun 2010-2014. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dimana data tersebut diperoleh berdasarkan informasi dari pihak di luar objek penelitian yang telah dikumpulkan dan dikelola sedemikian rupa sehingga layak untuk disajikan dan dipublikasikan kepada para pengguna. Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan hasil pemeringkatan CGPI dan laporan harga saham perusahaan yang listing pada periode 2010-2014.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan dengan cara mempelajari dan mengkalsifikasi dokumen yang tertulis yang relevan, baik dari kepustakaan maupun pencarian melalui internet. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui dokumentasi dari sumber data yang ada pada Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2010 - 2014, data pemeringkatan CGPI yang dapat diakses di www.iicg.org, dan data historis dari Bursa Efek Indonesia.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menyederhanakan data supaya data lebih mudah diinterprestasikan. Metode analisis data terdiri atas 2 dua analisis, yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis regresi berganda. Analisis statistik deskriptif berguna sebagai alat untuk menganalisa data dengan cara menggambarkan sampel yang telah ada tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Regresi berganda merupakan teknik statistik untuk menjelaskan hubunganpengaruh antara variabel terikat dengan beberapa variabel bebas. Analisis regresi berganda untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Analisis regresi berganda multiple regression analysis dipilih untuk digunakan pada penelitian ini karena dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing- masing variabel independen variabel bebas secara parsial ataupun secara bersama-sama terhadap variabel dependen variabel terikat. Sebelumnya, hipotesis diuji dengan uji asumsi klasik yang terdiri atas: 1. Uji normalitas normality test, 2. Uji multikolinearitas multicolinearity test, 3. Uji heterokedastisitas heteroskedastisity test, dan 4. Uji autokorelasi autocorrelation test . Pengujian gejala asumsi klasik dilakukan agar hasil analisis regresi memenuhi kriteria BLUE Best, Linear, Unbiased Estimator . Data yang di gunakan adalah data time series maka uji autokorelasi dilakukan. Dilanjutkan dengan pengujian yang meliputi: 1. Uji signifikansi parameter secara parsial t –test, 2. Uji signifikansi parameter secara bersama-sama f – test, 3. Uji koefisien determinasi goodness of fit – R2 test.

3.4.1. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi data perbedaan permanen dan perbedaan temporer yang dilihat dari nilai rata – rata mean, standar deviasi, PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 184 nilai maksimum dan nilai minimum. Diuji menggunakan software SPSS versi 23. Uji statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang diliat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi dari masing-masing variabel.

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian gejala asumsi klasik dilakukan agar hasil analisis regresi memenuhi kriteria BLUE Best, Linear, Unbiased Estimator . Uji asumsi klasik ini terdiri dari uji normalitas data, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.4.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas terdiri atas 2 dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas secara grafik adalah dengan melihatdeteksi normal probability plot dan grafik histogram. Uji normalitas dengan normal probability plot, yaitu dengan penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik dalam Normal P-P plot standardized residual yang mendekati garis diagonal, maka data terdistribusi normal. 3.4.2.2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna Priyatno, 2009; 59.Tujuan utama pengujian ini adalah untuk menguji apakah variabel independen yang ada benar-benar mempunyai hubungan yang erat dengan variabel dependen. Suatu model regresi mengandung multikolinearitas jika ada hubungan yang sempurna antara variabel independen atau terdapat korelasi linear. Konsekuensinya adalah bahwa kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel independen, tingkat signifikan yang digunakan untuk menolak hipotesis akan semakin besar dan probability menerima hipotesis yang salah juga akan semakin besar. Sehingga model regresi yang diperoleh tidak valid untuk menaksir variabel independen. Priyatno 2009; 60 mengungkapkan bahwa untuk mendeteksi ada tidaknya mulitkolinearitas dengan melihat tolerance value dan Variance Inflation Factors VIF. Sebagian besar penelitian mengungkapkan bila tolerance value lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

3.4.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi Priyatno, 2009; 60. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Jika varian berbeda, disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Heterokedastisitas dapat dideteksi dari hasil pengolahan data dari paket statistik dalam komputer yaitu dengan melihat pola scatter plot. Pengujian dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot . Deteksi adanya heterokedasitisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot. Dasar pengambilan keputusan: 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik point-point yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebur “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 185 kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas, 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik point-point menyebar dia atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.4.2.4. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu Priyatno, 2009:61. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series, atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan dan seterusnya. Dampak yang diakibatkan dengan adanya autokorelasi yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya. Dalam penelitian ini, peneliti mempergunakan Uji Durbin dan Watson Uji Durbin-Watson dengan prosedur sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis nol Ho dan Hipotesis alternatif Ha Ho = tidak terjadi autokorelasi Ha = terjadi autokorelasi b. Menentukan taraf signifikansi. Taraf signifikansi menggunakan 0,05 c. Menentukan nilai d Durbin-Watson d. Menentukan nilai dL dan dU e. Dasar pengambilan keputusan:  Du d 4 – du maka Ho diterima tidak terjadi autokorelasi  D Dl atau d 4 - dl maka Ho ditolak terjadi autokorelasi  Dl d dl atau 4 – du d 4 - dl maka tidak ada kesimpulan

3.4.3. Koefisien Determinasi R2

Nilai Koefisien Determinasi R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen .

3.5 Pengujian Hipotesis

Dalam pengelolaan data penelitian menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak statistik statistic software yang dikenal dengan SPSS. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Uji Regresi berganda merupakan teknik statistik untuk menjelaskan keterkaitan antara variabel dependen variabel terikat dengan beberapa variabel independen variabel bebas. Fleksibilitas dan adaptifitas dari metode ini mempermudah peneliti untuk melihat suatu keterkaitan dari beberapa variabel sekaligus. Regresi berganda juga dapat memperkirakan kemampuan prediksi dari serangkaian variabel bebas terhadap variabel terikat. Tahapan penyusunan model regresi berganda meliputi: 1. Menentukan variabel independen independent variable dan variabel dependen dependent variable, 2. Menentukan metode pembuatan model regresi Enter, Stepwise, Forward, atau Backward, 3. Melihat ada tidaknya data yang outlier ekstrim, PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 186 4. Menguji asumsi-asumsi pada regresi berganda, seperti uji normalitas normality test, uji multikolinearitas multicolinearity test , uji heterokedastisitas heteroskedastisity test , dan uji autokorelasi autocorrelation test, 5. Menguji kelayakan model regresi f – test dan R 2 test , 6. Menguji hipotesis t –test, 7. Interpretasi model regresi berganda. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan komputer program SPSS 23 version for Windows. Hasil analisis regresi berganda terlihat pada Regression tabel variables enteredremoved b , model summary, Anova b , dan coefficients a . Model regresi berganda dalam peneltian ini, adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Return saham a = Konstanta b 1 = Koefisien regresi variabel bebas X 1 b 2 = Koefisien regresi variabel bebas X 2 X 1 = Good Corporate Governance GCG X 2 = Corporate Social Responsibility CSR e = Disturbance error Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha 1: Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Return saham. Ha 2: Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Return saham. Ha 3: Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Return saham. Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji t atau Uji signifikansi parameter secara parsial t –test. Uji t dilaksanakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan 2 arah 2 tails dengan tingkat keyakinan 95 yang merupakan standar keyakinan untuk penelitian bisnis dan uji tingkat signifikasi pengaruh hubungan variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan: a. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel :  jika t hitung t tabel , maka H a diterima,  jika t hitung t tabel , maka H a ditolak. b. Berdasarkan perbandingan nilai probabilitas :  jika probabilitas 0,05 , maka H a ditolak,  jika probabilitas 0,05 , maka H a diterima. Perhitungan t hitung berdasarkan statistik hitung. Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan komputer program SPSS 23 version for Windows. Hasil t hitung terlihat pada coefficients a kolom t. Sedangkan t tabel dihitung pada tabel t, dengan perhitungan:  tingkat signifikasi α adalah 5,  degree of freedom atau d f = n – 1, dimana; n = jumlah data,  uji dilaksanakan 2 sisi 2 tails. Perhitungan probabilitas berdasarkan statistik hitung. Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan komputer program SPSS 23 version for Windows. Hasil probabilitas terlihat pada kolom sig significance. Pengujian kelayakan model dengan uji F. Uji f atau Uji signifikansi parameter secara simultan f –test dilaksanakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji f dilakukan dengan 2 arah 2 tails dengan tingkat keyakinan 95 yang merupakan standar keyakinan untuk penelitian bisnis dan uji tingkat signifikasi pengaruh hubungan variabel independen secara bersama terhadap “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 187 variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan: a. Berdasarkan perbandingan f hitung dengan f tabel :  jika f hitung f tabel , maka H a diterima,  jika f hitung f tabel , maka H a ditolak. b. Berdasarkan nilai probabilitas:  jika probabilitas 0,05 , maka H a ditolak,  jika probabilitas 0,05 , maka Ha diterima. Perhitungan f hitung berdasarkan statistik hitung. Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan komputer program SPSS 23 version for Windows. Hasil f hitung terlihat pada anova b kolom F. Sedangkan f tabel dihitung pada tabel f, dengan perhitungan:  tingkat signifikasi α adalah 5,  numerator = n - 1 atau numerator = jumlah variabel - 1  denumerator = k – n denumerator = jumlah kasus – jumlah variabel independen  uji dilaksanakan 2 sisi 2 tails. Uji koefisien determinasi atau goodness of fit – R 2 test adalah pengujian seberapa besar presentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. R 2 -test menghasilkan angka koefesien determinasi R 2 . Koefisien determinansi R 2 adalah sebuah koefisien yang menunjukkan persentase pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. R 2 -test dihitung berdasarkan statistik hitung. Dalam penelitian ini, teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS 23 version for Windows. Besarnya koefesien determinasi R 2 atau angka R, terlihat pada model summary b Adjusted R Square . Karena dalam penelitian ini menggunakan lebih dari dua variabel, maka penulis menggunakan koefesien determinasi R 2 yaitu adjusted R Square. Besarnya koefesien determinasi R 2 atau angka R, terlihat pada model summary b Adjusted R Square menunjukan seberapa besar variabel independen: dapat menjelaskan variabel dependen. Semakin besar koefisien determinansi, semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Dengan demikian, regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen. Untuk mengetahui variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen dapat dilihat dari koefisien korelasi parsial. Variabel independen yang memiliki koefisien korelasi individu yang paling besar merupakan variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen. Perhitungan probabilitas berdasarkan statistik hitung. Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan komputer program SPSS 23 version for Windows. Hasil probabilitas terlihat pada kolom sig significance.

3.6. Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut dilapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini merupakan variabel independen X dan variabel dependen Y. a. Variabel Terikat Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. 1. Return Saham Return saham adalah perolehan atau imbalan yang didapat dari hasil investasi. Menurut Jogiyanto 2010: 206, Return total merupakan Return keseluruhan dari suatu investasi dalam periode tertentu. Return total sering disebut dengan Return saja. Return total merupakan tingkat kembalian investasi PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 188 Return yang merupakan penjumlahan dari dividend yield dan capital 2 gain. Dividend yield adalah tingkat kembalian yang diterima investor dalam bentuk tunai setiap akhir periode pembukuan. Di sisi lain semakin tinggi harga pasar menunjukkan bahwa saham tersebut juga semakin diminati oleh investor karena semakin tinggi harga saham akan menghasilkan capital gain yang semakin besar pula. Capital gain merupakan selisih antara harga pasar periode sekarang dengan harga periode sebelumnya. Rumus yang digunakan untuk menghitung return saham dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: = − − P� − Keterangan: Rt = Return saham Pt = Harga saham tahun t Pt-1= Harga saham tahun t-1 b. Variabel Bebas Independen Variabel independen adalah variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel lain. 1. Good Corporate Governance Good Corporate Governance adalah tata kelola yang baik dalam manajemen perusahaan. Terdapat 4 empat prinsip dalam penerapan good corporate social responsibility yaitu meliputi transparasi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan. Untuk menghitung GCG dalam penelitian ini digunakan skor yang diperoleh dari lembaga survei CGPI. 2. Corporate Social Responsibility Corporate social responsibility adalah bentuk dari tanggungjawab sosial perusahaan terhadap kesejahteran masyarakat dan hubungan baik dengan masyarakan maupun lingkungan sekitar. Menurut Erman 2013 dalam Putra dan Utama 2015 Corporate social responsibility CSR merupakan program yang dapat memperbaiki program yang bertujuan untuk menciptakan relasi yang baik. Untuk menghitung CSR dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: � = ∑ ��j Nj Keterangan: CSRDI = Corporate Social Responsibility Disclosure Index ∑xij = Total Pengungkapan Nj = Jumlah Item Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian No