Kriteria atau Nilai Cut-Off Z-

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklus i Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 509 Apabila hasil perhitungan Z-Score dari perusahaan yang diuji masuk dalam kondisi “Distress” Zone, maka perusahaan tersebut berpeluang besar untuk mengalami kondisi kebangkrutan karena perusahaan mengalami masalah keuangan yang serius. Apabila masuk pada kondisi “Grey” Zone, maka perusahaan yang diteliti berada dalam kondisi yang meragukan atau dengan kata lain perusahaan tersebut memiliki resiko untuk bangkrut namun tidak besar sehingga perusahaan masih dapat melakukan perbaikan dalam manajemen maupun struktur keuangannya. Sedangkan pada kondisi “Safe” Zone, perusahaan yang diuji tidak mengalami permasalahan dalam keuangan dan diprediksi tidak akan mengalami kebangkrutan non-bankrupt company.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan pada penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai realitas pada obyek yang diteliti secara obyektif. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengukuran variabel independen dan dependen, kemudian data yang terkumpul akan dianalisa untuk mencari hubungan antara variabel Ahmad, 2009. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional untuk melihat adanya hubungan atau pengaruh antara penerbitan sustainability report dengan keberlangsungan usaha pada perusahaan pemenang SRA 2015 kategori infrastruktur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dimana data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahun perusahaan infrastruktur pemenang SRA 2015 dan laporan keberlanjutan perusahaan infrastruktur pemenang SRA 2015. Adapun data yang diperlukan yaitu laporan keuangan dan sustainability reporting . Data tersebut diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu http:www.idx.co.id dan situs resmi perusahaan yang diuji. 3.1. Metode Penarikan Sampel Teknik pengumpulan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah: 4. Perusahaan infrastruktur yang terdaftar di BEI dan memiliki laporan keuangan yang telah dipublikasikan serta diaudit untuk 5 lima tahun terakhir, yaitu 2011-2015. 5. Perusahaan infrastruktur yang terdaftar di BEI dan memiliki laporan keuangan yang disajikan secara lengkap pada tahun 2011-2015. 6. Perusahaan infrastruktur yang mempublikasikan laporan keberlanjutan untuk 5 lima tahun terakhir, yaitu 2011-2015. 7. Pemenang SRA 2015 kategori infrastruktur. 3.2. Metode Pengumpulan Data 3.2.1. Sumber dan Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan pemenang SRA tahun 2015. Sumber data laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit diperoleh dari www.idx.co.id. Selain itu, data sekunder yang digunakan adalah laporan keberlanjutan perusahaan pemenang SRA 2015 yang didapat dari situs resmi perusahaan. Kondisi Perusahaan Z-Score Z Distress Zone Z 1,80 Grey Zone 1,80 Z 2,99 Safe Zone Z 2.99 Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 510

3.2.2. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berupa dua periode sustainability report dan laporan keuangan periode dua tahun sebelum perusahaan yang diuji menerbitkan sustainability report dan dua tahun setelah perusahaan yang diuji menerbitkan sustainability report . Laporan-laporan tersebut diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indoensia. Selain itu, data pendukung lainnya diperoleh melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang terdapat dalam buku-buku literatur, artikel, jurnal, dan media riset akuntansi, serta sumber- sumber lain yang dianggap relevan. 3.3. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis melakukan tahapan penelitian sebagai berikut: a. Melakukan Perbandingan suistainability report Perusahaan Dengan Indeks GRI Sustainability report yang dibandingkan adalah sustainability report yang diterbitkan pada dua tahun pertama perusahaan tersebut mulai menerbitkan sustainability report . Tahap ini bertujuan untuk mengetahui prinsip-prinsip apa saja yang sudah diterapkan oleh perusahaan untuk pembangunan berkelanjutan. b. Melakukan Penghitungan Skor Sustainability Report Perusahaan Tahap ini bertujuan untuk mengetahui berapa skor sustainability report perusahaan yang diuji, dengan memperhitungkan jumlah informasi yang diungkapkan oleh perusahaan. c. Melakukan Penghitungan Keberlangsungan Perusahaan Z- Score Penghitungan ini dilakukan dengan menggunakan rumus Altman Z-Score dengan angka-angka yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang diuji. d. Menganalisa Z-Score Sebelum dan Sesudah Menerbitkan Sustainability Report Z-Score dua tahun sebelum penerbitan sustainability report dan dua tahun sesudah penerbitan sustainability report setiap perusahaan dianalisa sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana pengaruh sustainability report terhadap keberlangsungan usaha. Nilai yang dihasilkan dari penghitungan Z-Score sangat menentukan apakah perusahaan tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang atau tidak setelah menerbitkan sustainability report. e. Melakukan Pengambilan Kesimpulan Setelah melakukan analisa pengaruh sustainability report pada setiap perusahaan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan secara keseluruhan mengenai pengaruh penerbitan sustainability report terhadap keberlangsungan usaha pada perusahaan pemenang SRA 2015 kategori infratsruktur berdasarkan analisa yang sudah dilakukan.

3.4. Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut yang kemudian ditarik kesimpulannya Ismi Ardianti, 2015. a. Variabel bebas independent variable Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sustainability report. Sustainability report memiliki skor tersendiri untuk menentukan kelengkapan dalam menerapkan prinsip triple bottom line. Cara memberikan skor adalah dengan mencantumkan angka ‘1’ pada item