Operasional Variabel METODE PENELITIAN

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 13 Y = Return saham R� =� P��� − P��� − P��� − Rasio

4. PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif yang diolah menggunakan program SPSS 22 yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kebaikan model dan pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

4.1.1 Uji Asumsi Klasik

4.1.1.1 Uji Normalitas

Dari hasil pengujian SPSS dapat dilihat bahwa secara keseluruhan Variabel independen yang terdiri dari current ratio, total assets turnover, debt to equity ratio, return on asset, price to book value dan inflasi memiliki nilai singnifikasi 0,05 yaitu 0,189. Hal ini menggambarkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

4.1.1.2 Uji Multikolinearitas

Seluruh variabel yaitu CR, TATO, DER, ROA, PBV dan Inflasi. mempunyai nilai VIF kurang dari batas maksimal 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Sehingga Ho ditolak, yang artinya variabel independen tersebut tidak menunjukan adanya gejala multikolinearitas tidak ada hubungan yang sangat kuat antara variabel independen dengan variabel independen lainnya. Dengan demikian tidak terjadi pelanggaran asumsi multikolinearitas pada model persamaan regresi.

4.1.1.3 Uji Autokorelasi

Berdasarkan uji SPSS yang diperoleh Durbin-Watson yaitu sebesar 1,592 adapun dU nya adalah 1,767 dan dL 1,437. Karena DW berada diantara dL dan dU maka menghasilkan kesimpulan tidak mengalami autokorelasi. 4.1.1.4 Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.1 Scatterplot Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 14 Berdasarkan output scatterplot diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4.1.2 Uji Hipotesis

4.1.2.1 Analisis

Regresi Linear Berganda Masing- masing koefesien tersebut menunjukan nilai yang menjelaskan bahwa Y variabel terikat akan berubah jika X variabel bebas diubah. Tabel 4.1. Analisis Regresi Linear Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Constant .428 .274 2.560 .524 CR -.021 .024 -.110 -.971 .487 TATO -.170 .118 -.293 -2.446 .353 DER .255 .084 .390 3.054 .003 ROA -.494 .726 -.140 -.681 .499 PBV .089 .025 .457 3.597 .001 Inflasi -.088 .038 -.260 -2.302 .025 Berdasarkan tabel diatas maka dapat disusun persamaan sebagai berikut:

4.1.2.2 Uji t Parsial

1. Current Ratio terhadap Return

Saham Syariah Berdasarkan Uji SPSS maka didapat t hitung -0,971 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,487 0,05. Maka diperoleh t tabel sebesar 2,001. Maka dari hasil pengujian regresi tersebut, t hitung - 1,704 t tabel 2,001 dapat dijelaskan bahwa H diterima dan H 1 ditolak maka Current Ratio tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham syariah. Hal tersebut berarti tidak menjamin apabila perusaahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka return saham yang akan didapatkan oleh pemodal atau investor akan tinggi.

2. Total Assets Turnover terhadap

Return Saham Syariah Dapat diketahui bahwa TATO memiliki t hitung sebesar -2,446 dan t tabel sebesar 2,001 t hitung t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,153 Y = 0,428 – 0,021CR - 0,170TATO + 0,255DER - 0,494ROA + 0,089PBV - 0,088INF + e