Langkah-langkah Temuan Prosiding Semcall ProdiAkuntansiS1Unpam 29112016 Large

PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 170 ditunjukkan pada catatan atas laporan keuangan milik PT X. Auditor internal juga memeriksa berapa besar tanaman menghasilkan di akhir tahun sebelum periode audit kemudian dikalikan tarif penyusutan, ditambah, nilai tanaman menghasilkan yang diangkat di tahun periode audit dikalikan dengan jumlah bulan dalam tahun periode sejak pengangkatan tanaman menghasilkan dibagi 12 bulan. Hasilnya harus sama dengan pergerakan akumulasi penyusutan dari tahun sebelum dan saat periode audit. Berikut ini adalah gambar catatan atas laporan keuangan yang menunjukkan umur ekonomis tanaman dan persentase penyusutan aset biologis. Gambar 3.3 Catatan atas laporan Keuangan Langkah-langkah yang diterapkan oleh auditor internal PT X telah memenuhi unsur E, yaitu Execution dalam siklus audit internal P-E-D-E menurut Valery.

3. Temuan

a Terdapat biaya pemeliharaan kendaraan yang beroperasional di kantor regional Pontianak, akan tetapi masuk ke pembebanan kebun, kesalahan ini terjadi karena keliru melihat daftar kepemilikan kendaraan. b Terdapat biaya pemupukan TM yang dibebankan ke TBM, kesalahan ini terjadi “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 171 karena keliru memilih COA.

4. Menyampaikan Temuan

Auditor internal PT X menyampaikan temuan tersebut kepada tim Accounting, Auditor internal tidak menyampaikan rekomendasi dengan tujuan agar tim Accounting yang dapat mencari akar permasalahannya dan menemukan solusinya, dalam hal tim Accounting tidak dapat menyelesaikan masalah, maka akan dibahas melalui rapat, ditunjuk notulen, dan dibuatkan MoM dan dateline hingga permasalahan selesai agar temuan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk pengendalian internal dan pelaksanaan operasional yang lebih baik. Penyampaian temuan oleh auditor internal PT X telah memenuhi unsur D, yaitu Deliverables dalam siklus audit internal P-E-D-E menurut Valery.

5. Menuntaskan temuan

Setelah temuan disampaikan, dan diberikan tenggang waktu agar temuan dapat diselesaikan, maka auditor internal PT X harus memastikan bahwa temuan sudah diselesaikan. Dalam kasus ini, maka penyelesaian atas temuan auditor internal sebagai berikut : a Terdapat biaya pemeliharaan kendaraan yang beroperasional di kantor regional Pontianak, akan tetapi masuk ke pembebanan kebun, kesalahan ini terjadi karena keliru melihat daftar kepemilikan kendaraan. Penyelesaiannya adalah mereklasifikasi ke akun yang tepat dengan mengurangi pembebanan kebun dan menambah beban kantor regional Pontianak. b Terdapat biaya pemeliharaan TM yang dibebankan ke TBM, kesalahan ini terjadi karena keliru memilih COA. Penyelesaiannya adalah mereklasifikasi biaya pemupukan TBM ke TM Penuntasan temuan yang diterapkan oleh auditor internal PT X telah memenuhi unsur E, yaitu Evaluation dalam siklus audit internal P-E-D-E menurut Valery.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT X, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. PT X dalam melakukan pengakuan aset biologis berupa tanaman perkebunan telah dilakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No 16, sedangkan untuk teknisnya, PT X menggunakan nama akun “Tanaman Belum Menghasikan” atau “Immature Plant” untuk mencatat tanaman yang belum mampu menghasilkan manfaat bagi perusahaan dan akun “Tanaman Menghasilkan” atau “Mature Plant” untuk tanaman yang sudah dapat memberikan kontribusi berupa buah kepada perusahaan. 2. Aset biologis berupa tanaman perkebunan pada PT X diukur berdasarkan harga perolehannya yaitu dengan metode biaya karena didasarkan pada pertimbangan bahwa nilai ini lebih terukur PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 172 sehingga mampu memberikan informasi yang lebih andal. 3. Analisis audit internal atas pengakuan dan pengukuran aset biologis pada PT X memenuhi nilai- nilai empat tahapan siklus audit internal menurut Valery 2011, yaitu P-E-D-E, Plan, Execution, Deliverables dan Evaluation.

4.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan serta beberapa kesimpulan pada penelitian ini, saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu: 1. Bagi perusahaan Prosedur Audit Internal yang sudah ada memang sudah baik karena memenuhi empat tahapan siklus audit internal P-E-D-E menurut Valery dan jelas didukung dengan SOP tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan yang juga memadai membuat pelaksaan audit internal atas pengakuan dan pengukuran aset biologis dapat dilakukan tanpa adanya hambatan yang signifikan. Diharapkan ke dapannya PT X dapat juga menyusun program- program audit lainnya seperti audit sumber daya manusia, apakah kompensasi dan punishment yang sudah ada sudah cukup adil, hal ini untuk meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja sehingga karyawan mampu memberikan kontribusi yang maksimal. 2. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat memberikan gambaran tentang penerapan audit internal atas pangakuan dan pengukuran aset biologis mengacu pada PSAK 69 yang pada saat peneliti melakukan penelitian masih dalam proses penyusunan dan penyempurnaan. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. 2011. Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik . Jakarta: Salemba Empat. Badan Pusat Statistik. 2015. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama . Diakses dari http:www.bps.go.id. Deloitte Touche Tohmatsu Limited. 2013. IFRS In Your Pocket. London: The Creative Studio at Deloitte. Floyd A. Beams dan Partenrs. 2007. “Akuntansi Lanjutan Jilid I. Jakarta: PT Indeks. Halim, Abdul 2008. Auditing 1 Dasar- dasar Audit Laporan Keuangan . Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Harahap dan Sofyan Safri. 2011 Teori Akuntansi. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Hery. 2012 Pengantar Akuntansi 1. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hery. 2015. Praktis Menyusun Laporan Keuangan. Jakarta: PT Grasindo. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 16 Aset Tetap”, Jakarta: Salemba. Kompas Cetak. 2015. Pahami Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA. Diakses dari http:www.nationalgeographic.c o.id. Laras, Esti. 2012. Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Dalam Pelaporan Aset biologis