Investasi Saham Syariah Return Saham Syariah

Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 6 pemegang saham mendapatkan hak terakhir atas aset perusahaan setelah kewajiban perusahaan dilunasi. b. Capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari penjualan saham, di mana harga jual lebih tinggi dari harga beli. c. Tidak ada tanggal jatuh tempo. d. Memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. e. Pemegang saham tidak memiliki tanggung jawab terbatas secara pribadi. f. Saat perusahaan mengeluarkan saham baru, pemegang saham memiliki hak untuk memesan efek terlebih dahulu. 2.2.3.2 Saham Preferen Preferred Stock Saham ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan saham biasa. Saham ini adalah produk hybrid campuran antara saham biasa dengan efek pendapatan tetap karena pemilik saham ini akan mendapatkan pendapatan tetap yang dibagikan secara rutin dalam bentuk dividen. Bagi pihak yang menerbitkan, saham ini memiliki kelebihan karena dua hal: a. Tidak diperhitungkan dalam perhitungan dalam perhitungan earning per share EPS. b. Tidak dianggap sebagai debt equity sehingga tidak menambah beban hutang perusahaan. Bagi investor pemilik saham, saham ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah: a. Memberikan dividen secara rutin. b. Mendapatkan keuntungan dari Capital gain . c. Jika perusahaan dilikuidasi, saham preferen mempunyai hak likuidasi yang lebih tinggi dibandingkan saham biasa karena pemilik saham ini akan didahulukan untuk menerima pembayaran. d. Memiliki hak memberikan suara. Kelemahan saham preferen,yaitu: a. Saham ini sangat rentan terhadap inflasi dan perubahan suku bunga. b. Jika tidak ada dividen yang dibagikan, maka hal tersebut tidak termasuk tindakan wanprestasi.

2.3.3 Untung Rugi Investasi Saham

Dengan memiliki saham, investor bisa mendapatkan keuntungan dari aktivitas perusahaan dividen, maupun yang berasal dari harga saham itu sendiri Capital gain. a. Dividen Dividen adalah keuntungan yang didapat dari aktivitas bisnis perusahaan yang diberikan kepada para pemegang saham. Jumlah yang diperoleh tergantung pada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Faktor-faktor yang biasanya menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan pemberian dividen adalah keuntungan perusahaan, prospek pertumbuhan usaha, likuiditas perusahaan, aspek hukum dan keadaan pasar. Dividen adalah pendapatan bersih perusahaan setelah pajak net income after tax atau earning after tax dikurangi laba ditahan retained earning yang ditahan sebagai cadangan perusahaan. Dividen yang diperoleh bisa berbentuk tunai Cash Deviden atau berbentuk saham Stock Devidend. b. Dividen Saham Stock Devidend Adalah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Dividen saham dikeluarkan selain untuk memberikan keuntungan para pemegang saham juga untuk meningkatkan likuiditas saham di bursa efek. Nilai suatu dividen saham dapat diketahui dengan membagi harga wajar dividen saham dengan rasio dividen saham. Harga wajar adalah harga penutupan saham di bursa efek sebelum Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang akan “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 7 memutuskan dividen. Contoh: Tunas Baru Lampung TBLA pada Agustus 2003 membagikan dividen saham dimana pemegang 20 lembar saham lama berhak mendapatkan 1 lembar saham baru. c. Dividen Tunai Cash Devidend Adalah dividen yang dibayarkan berupa uang tunai. Dividen tunai diberikan dengan tujuan selain untuk memacu kinerja saham di bursa efek, juga untuk memberikan sebagian keuntungan yang diperoleh kepada pemegang saham. Berbeda dengan nilai dividen saham, nilai dividen tunai tentu saja sesuai dengan nilai tunai yang dibagikan. d. Capital Gain Selain keuntungan dari kinerja perusahaan, investor juga dapat keuntungan dari perubahan harga saham perusahaan berupa capital gain . Capital gain dapat diperoleh jika investor menjual saham yang dimiliki dengan harga jual lebih tinggi dari harga beli. Berbeda dengan dividen, capital gain dapat diperoleh investor setiap saat tanpa harus melalui RUPS. e. Capital Loss Adalah kerugian dari penjualan saham dimana harga jualnya lebih rendah dari harga beli. Contoh: tanggal 6 Juli 2010 pukul 09.36 seorang investor membeli saham PGAS pada harga Rp3.925 sebanyak 2 lot 1.000 lembar. Jika 2 menit kemudian investor tersebut menjual kembali sahamnya pada harga Rp3.900, maka capital loss dari transaksi tersebut adalah Rp25.000 Rp25 x 1.000 lembar. f. Tidak Menerima Dividen Pemegang dividen bisa tidak memiliki jaminan bahwa ia pasti akan mendapatkan dividen. Akibat merugi, perusahaan tidak membagikan dividen maupun dalam keadaan untung, pemegang saham belum tentu mendapatkan dividen ketika RUPS memutuskan sebagian keuntungan perusahaan tidak untuk dibagikan sebagai dividen. g. Likuidasi Perusahaan Bukan tidak mungkin perusahaan yang sahamnya dimiliki investor dinyatakan bangkrut lantas kemudian ditutup. Jika kondisi yang ekstrim ini terjadi, saham akan menjadi surat berharga yang tak bernilai. Hak klaim pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah kewajiban perusahaan dapat dilunasi. Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan, sisa tersebut dibagikan secara proposional kepada pemegang saham. Namun, jika tidak ada maka pemegang saham tidak akan mendapatkan apa-apa.

2.4 Jakarta Islamic Index JII

Pasar modal syariah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Adapun yang dimaksud efek syariah adalah efek sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah. Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip-prinsip syariah adalah prinsip yang didasarkan oleh syariah ajaran Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI melalui fatwa yang telah ditetapkan. Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management pada tanggal 3 Juli 2000 meluncurkan Jakarta Islamic Index, yang bertujuan untuk membantu investor yang ingin menanamkan dananya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Indeks ini merupakan indeks saham sesuai dengan