Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 253 hitung lebih besar dari r tabel 0,218 sehingga keseluruhan item pertanyaan dinyatakan valid. Pengujian hipotesis menggunakan uji regresi linier berganda, setelah melalui uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel lingkungan tugas, lingkungan institusi dan posisi etis terhadap senjangan anggaran. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini prosesnya menggunakan bantuan Statistical Product and Service Solution SPSS versi 15.0 for windows . 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Untuk menggambarkan suatu data variabel yang diteliti akan dilakukan deskripsi data. Berikut ini akan diuraikan deskripsi dari data setiap variabel dalam penelitian ini. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Mean Std. Deviation Senjangan Anggaran 4,20 .519 Lingkungan Tugas 4,16 .532 Lingkungan Institusi 4,05 .698 Posisi Etis Idealisme 4,40 .494 Posisi Etis Relativisme 4,21 .828 Sumber: Hasil Pengolahan Data Variabel senjangan anggaran memiliki skor rata-rata 4,20 dengan deviasi standar 0,519. Deviasi standar variabel ini cukup rendah karena hanya sekitar 12 dari nilai rata-ratanya. Kelompok variabel yang mempengaruhi senjangan anggaran terdiri dari lingkungan tugas, lingkungan institusi, posisi etis idealisme dan posisi etis relativisme dimana deviasi standar variabel-variabel tersebut juga rendah, dengan nilai masih di bawah 20 dari nilai rata-ratanya,

4.2 Pengujian Hipotesis

Tabel berikut memberikan ringkasan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution SPSS Versi 15.0 for Windows. Tabel 4.2 Hasil Analisis Regresi Koefisien B Signifikansi p-value Keterangan Lingkungan Tugas .316 .016 diterima Lingkungan Institusi .226 .008 diterima Posisi Etis Idealisme .-449 .004 diterima Posisi Etis Relativisme .196 .001 diterima Adjusted R² = 0,684 F = 30,724 p-value = .000 Sumber: Hasil Pengolahan Data Hasil komputasi yang diringkaskan dalam tabel di atas menunjukkan koefisien determinasi untuk model regresi berganda ini cukup tinggi, bisa dilihat dari nilai Adjusted R² sebesar 0,684. Angka koefisien ini menggambarkan bahwa 68,4 variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variabel bebas; lingkungan tugas, lingkungan institusi, posisi etis idealisme dan posisi etis relativisme yang dimasukkan dalam model. Untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersamaan mempengaruhi variabel terikat dapat dilihat dari hasil uji PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuang an, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 254 ANOVA. Tabel di atas menyajikan nilai F hitung sebesar 30,724 dengan probabilitas p-value 0,000. Nilai probabilitas lebih kecil dari alpha 0,05 maka disimpulkan variabel bebas secara bersama-sama yang terdiri dari lingkungan tugas, lingkungan institusi, posisi etis idealisme dan posisi etis relativisme mempengaruhi variabel terikat senjangan anggaran. Untuk menjawab hipotesis penelitian bagaimana pengaruh masing- masing variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat, dapat dilihat dari hasil uji statistik t. Tabel 4 di atas memperlihatkan hasil uji signifikansi variabel bebas secara individual, yang mana seluruh variabel bebas signifikan mempengaruhi senjangan anggaran

4.3 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya senjangan anggaran pada organisasi sektor publik dengan menggunakan Teori Institusi yang menjelaskan faktor lingkungan task environment dan institutional environment mendasari terjadinya senjangan anggaran. Hipotesis pertama H1 dalam penelitian ini menyatakan bahwa lingkungan tugas berpengaruh terhadap terjadinya senjangan anggaran berhasil terdukung secara statistik. Nilai koefisien untuk variabel lingkungan tugas sebesar 0,316 dan nilai signifikansinya adalah 0,01 6 α = 0,05 tabel 4. Sedangkan hipotesis kedua H2 yang menyatakan bahwa lingkungan institusi berpengaruh terhadap terjadinya senjangan anggaran berhasil terdukung secara statistik. Pada tabel 4 terlihat nilai koefisien dan signifikansi untuk variabel ini adalah 0,226 dan 0,008 α = 0,05. Hasil ini memberikan bukti empiris terhadap model institusional yang dikemukakan oleh Luo 2002 dan dikembangkan oleh Pillay dan Kluvers 2014 dengan mengambil latar belakang studi pada perilaku senjangan anggaran pada pemerintahan daerah Kota Padang. Task Environment seperti kontrol terhadap regulasi, ketidakpastian struktur, pemusatan kekuatan pada kelompok tertentu dan Institutional Environment seperti transparansi, keadilan, kompleksitas institusi dapat memengaruhi terjadinya senjangan anggaran dalam konteks organisasi sektor publik. Hipotesis ketiga H3 dan keempat H4 melihat pengaruh posisi etis terhadap perilaku senjangan anggaran. Hipotesis ketiga menyatakan posisi etis idealisme yang tinggi bisa menekan terjadinya perilaku senjangan anggaran berhasil terdukung secara statistik. Nilai koefisien untuk variabel posisi etis idealisme sebesar -0,449 dan nilai signifikansinya adalah 0,004 α = 0,05 tabel 4. Sedangkan hipotesis keempat yang menyatakan bahwa posisi etis relativisme yang tinggi bisa meningkatkan terjadinya perilaku senjangan anggaran berhasil terdukung secara statistik. Pada tabel 4 terlihat nilai koefisien 0,196 dan nilai signifikansi untuk variabel ini adalah 0,001 α = 0,05. Temuan hipotesis 4 membuktikan individu dengan posisi etis idealisme adalah individu yang menghindari perilaku yang salah senjangan anggaran. Temuan ini konsisten dengan hasil penelitian Douglas dan Wier 2000, yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara posisi etis idealisme dan niat untuk membuat laporan yang tidak sesuai dengan kemampuan terbaik yang bisa diperolah. Temuan ini diharapkan menjadi masukan bagi organisasi sektor publik pemerintahan bahwa karakteristik idealis akan mempertimbangkan perilaku senjangan anggaran sebagai tindakan tidak etis karena tindakan keputusan senjangan anggaran akan menyebakan konsekuensi negative bagi bagi organisasi. Sedangkan untuk posisi etis relativisme, menunjukkan bahwa