Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 457 Tabel 4.1. Hasil Uji Regresi Logistik B Sig. ExpB Step 1 a Kepemilikan_Publik -,014 ,326 ,986 ROA -,003 ,416 ,997 Financial_Distress 1,730 ,000 5,641 Constant -1,145 ,013 ,318 Berdasarkan Tabel 4.1. dapat diperoleh persamaan: Hasil uji regresi logistik memperlihatkan bahwa arah koefisien kepemilikan publik negative 0,014. Nilai ExpB dapat diinterprestasikan jika variabel kepemilikan publik meningkat sebesar 1 maka akan terdapat perubahan odds ratio ExpB sebesar 0,986. Hal ini berarti apabila jumlah saham publik yang berada di perusahaan rendah maka hal tersebut akan memperkecil kemungkinan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor, dan apabila jumlah saham publik yang berada di perusahaan tinggi maka akan memperbesar kemungkinan dilakukan nya pergantian auditor. Jika dinilai dari signifikansinya maka dihasilkan tingkat signifikansi 0,326 0,05. Hal ini dapat disimpulkan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor. Pada variabel persentase ROA dapat diperoleh bahwa arah koefisien ROA negative 0,003. Nilai ExpB dapat diinterprestasikan jika variabel persentase ROA meningkat sebesar 1 maka akan terdapat perubahan odds ratio ExpB sebesar 0,997. Hal ini berarti menandakan bahwa semakin tinggi persentase ROA yang dihasilkan perusahaan maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor, dan semakin kecil persentase ROA yang dihasilkan oleh perusahaan maka semakin kecil pula kemungkinan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor. Jika dinilai dari signifikansinya maka dihasilkan tingkat signifikansi 0,416 0,05. Hal ini dapat disimpulkan persentase ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor. Hasil uji regresi logistik memperlihatkan bahwa arah koefisien financial distress positif 1,730. Nilai ExpB dapat diinterprestasikan jika variabel financial distress meningkat sebesar 1 satuan maka akan terdapat perubahan odds ratio ExpB sebesar 5,641. Hal ini berarti apabila kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan maka hal tersebut akan memperkecil kemungkinan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor, dan apabila perusahaan mengalami kesulitan keuangan maka akan memperbesar kemungkinan dilakukannya pergantian auditor. Jika dinilai dari signifikansinya maka dihasilkan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Hal ini dapat disimpulkan financial distress berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor. Koefisien determinasi ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi-variasi dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom Negelkerke R Square pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Uji Koefisien Determinasi Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 120,433 a ,140 ,193 SWITCHt = -1,145 - 0,014PP - 0,003ROA + 1,730DTRS Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkel anjutan” 458 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai Negelkerke R Square sebesar 0,193. Hal tersebut berarti 19,3 perubahan pergantian auditor auditor switching dijelaskan oleh kepemilikan publik, persentase ROA dan financial distress, sisanya 80,7 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian ini. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujiannya dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan tingkat kepercayaan 0,05 atau 5. Tabel 4.3. Hasil Uji Omnibus Test Uji F Chi-square df Sig. Step 1 Step 15,838 3 ,001 Block 15,838 3 ,001 Model 15,838 3 ,001 Berdasarkan Tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa hasil omnibus test diperoleh Chi-Square sebesar 15,838 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas sig dengan tingkat signifikansi a. jika nilai probabilitas sig dari 0,05 tingkat signifikansi maka Ha diterima. Dari hasil Uji F di atas dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh antara variabel kepemilikan publik, persentase return on assets dan financial distress terhadap pergantian auditor yang berarti hipotesis H 2 diterima. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu antara kepemilikan publik, persentase return on assets dan financial distress terhadap pergantian auditor. Tabel 4.4. Hasil Uji T B S.E. Wald Df Sig. ExpB Step 1 a Kepemilikan_Publik -,014 ,014 ,965 1 ,326 ,986 ROA -,003 ,004 ,662 1 ,416 ,997 Financial_Distress 1,730 ,468 13,641 1 ,000 5,641 Constant -1,145 ,462 6,158 1 ,013 ,318 Berdasarkan Tabel 4.4. diatas dapat dilihat bahwa variabel kepemilikan publik diukur dengan membandingkan antara jumlah saham yang dimiliki masyarakat publik terhadap total saham yang dimiliki perusahaan dikalikan 100. Nilai signifikansi kepemilikan publik adalah sebesar 0,326 yang artinya lebih besar dari taraf nyata signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menandakan bahwa H 1 diterima dan H 2 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial kepemilikan publik mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pergantian auditor auditor switching. Variabel ROA diukur dengan membandingkan antara EBIT Earning Before Interest and Tax terhadap jumlah aktiva dikalikan 100. Nilai signifikansi ROA adalah sebesar 0,416 yang artinya lebih besar dari taraf nyata signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menandakan bahwa H 1 diterima dan H 2 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial persentase ROA mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pergantian auditor auditor switching. Variabel financial distress diukur dengan menggunakan dummy, yang artinya apabila DER Debt to Equity Ratio perusahaan dibawah 100, “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 459 dikategorikan memiliki kinerja keuangan yang baik atau 0 nol. Namun apabila DER Debt to Equity Ratio perusahaan di atas 100, maka kinerja keuangan perusahaan dikategorikan lemah atau 1 satu. Nilai signifikansi financial distress adalah sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari taraf nyata signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menandakan bahwa H 1 ditolak dan H 2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial persentase financial distress mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pergantian auditor auditor switching .

5. KESIMPULAN

Kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor. Hal ini terbukti dari tingkat signifikansi sebesar 0,326 0,05, karena perusahaan cenderung untuk tidak melakukan pergantian auditor meskipun saham publik selalu dalam persentase yang kecil. Persentase return on assets ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor. Hal ini terbukti dari tingkat signifikansi sebesar 0,416 0,05. Tingkat signifikansi ini disebabkan oleh pertimbangan pihak manajemen untuk mempertahankan reputasi perusahaannya yang berkaitan dengan ukuran KAP masih menjadi faktor utama bagi perusahaan. Financial distress berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor. Hal ini terbukti dari tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05, karena perusahaan cenderung untuk melakukan pergantian KAP ketika perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan. Pertimbangan tersebut dilakukan karena perusahaan menilai ingin menekan audit fee. Dengan mengganti KAP yang lebih kecil dapat mengurangi biaya audit yang tinggi. Pengaruh kepemilikan publik, persentase return on assets dan financial distress terhadap pergantian auditor diperoleh hasil uji kelayakan model regresi dengan nilai Goodness of Fit Test adalah 0,502 atau lebih besar dari 0,05 maka model dapat diprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Uji keseluruhan model overall model fit , Nilai -2 Log L pada awal Block Number = 0 sebesar 136,271 mengalami penurunan menjadi 120,436 pada akhir Block Number = 1 dinyatakan model statistik tersebut semakin fit dengan data dikarenakan mengalami penurunan dari - 2 Log L pada awal Block Number = 0 ke -2 Log L pada akhir Block Number = 1 . Uji Multikolinearitas tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen. Hasil uji regresi logistik didapat SWITCHt = -1,145 - 0,014PP - 0,003ROA + 1,730DTRS. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan 19,3. Sedangkan untuk hasil uji F diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,001 0,05 tingkat signifikansi maka Ha diterima. Dan yang terakhir adalah uji t menyatakan bahwa kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor 0,326 0,05, persentase return on assets tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor 0,416 0,05, dan financial distress berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor 0,000 0,05. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. _____________. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Alim, MN. Hapsari T. dan Purwanti, L. 2005. Pengaruh Kompetensi dan Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkel anjutan” 460 Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Simposioum. Anggraeni, Citra dan Adi Kuswanto. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor Yang Terjadi Pada Bank Yang Terdaftar di BEI. Universitas Gunadarma. Aprillia, Ekka. 2013. Pengaruh Pergantian Manajemen, Kepemilikan Publik, Financial Distress, dan Ukuran KAP terhadap Auditor Switching. Universitas Negeri Semarang. Arens, et. al. 2014. Auditing and Assurance Service An Integrated Approach. . England: Pearson Education Limited. ___________. 2011. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Basuki, Jarita Inez. 2016. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Baker, Richar E. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Salemba Empat. Damayanti, Shulamite dan Made Sudarma. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik , Simposium Nasional Akuntansi 11, Pontianak. Divianto. 2011. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Dalam Melakukan Auditor Switch . Jurnal Ekonomi dan Akuntansi . Vol 1 No. 2, Hal. 153-173. Dwijayanti, S, Patricia Febrina. 2010. Penyebab, Dampak, Dan Prediksi Dari Financial Distress Serta Solusi Untuk Mengatasi Financial Distress. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala. Dwiyanti, R. Meike Erika dan Arifin Sabeni. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching Secara Voluntary. Universitas Diponegoro : Semarang Fakhrurozie. 2007. Analisis Pengaruh Kebangkrutan Bank Dengan Metode Altman Z-Score Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di BEI. Jakarta. Freeman, R.E., and Reed. 1983. Stockholders and stakeholders: a new perspective on corporate governance. Friedman, Milton. 1962. Capitalism and Freedom . Chicago: University of Chicago Press. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS . Edisi IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi . Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Good, Carter V. dan Scates, Douglas E. 1972. Methods Of Research. New York: Appleton Century Crofts, Inc. Gray, dkk. 1997. Manajemen Proyek. LPFE Universitas Indonesia. Hariani, Delvia. 2009. Analisis Potensi Kebangkrutan dengan Menggunakan Model Altman pada