Untung Rugi Investasi Saham

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 7 memutuskan dividen. Contoh: Tunas Baru Lampung TBLA pada Agustus 2003 membagikan dividen saham dimana pemegang 20 lembar saham lama berhak mendapatkan 1 lembar saham baru. c. Dividen Tunai Cash Devidend Adalah dividen yang dibayarkan berupa uang tunai. Dividen tunai diberikan dengan tujuan selain untuk memacu kinerja saham di bursa efek, juga untuk memberikan sebagian keuntungan yang diperoleh kepada pemegang saham. Berbeda dengan nilai dividen saham, nilai dividen tunai tentu saja sesuai dengan nilai tunai yang dibagikan. d. Capital Gain Selain keuntungan dari kinerja perusahaan, investor juga dapat keuntungan dari perubahan harga saham perusahaan berupa capital gain . Capital gain dapat diperoleh jika investor menjual saham yang dimiliki dengan harga jual lebih tinggi dari harga beli. Berbeda dengan dividen, capital gain dapat diperoleh investor setiap saat tanpa harus melalui RUPS. e. Capital Loss Adalah kerugian dari penjualan saham dimana harga jualnya lebih rendah dari harga beli. Contoh: tanggal 6 Juli 2010 pukul 09.36 seorang investor membeli saham PGAS pada harga Rp3.925 sebanyak 2 lot 1.000 lembar. Jika 2 menit kemudian investor tersebut menjual kembali sahamnya pada harga Rp3.900, maka capital loss dari transaksi tersebut adalah Rp25.000 Rp25 x 1.000 lembar. f. Tidak Menerima Dividen Pemegang dividen bisa tidak memiliki jaminan bahwa ia pasti akan mendapatkan dividen. Akibat merugi, perusahaan tidak membagikan dividen maupun dalam keadaan untung, pemegang saham belum tentu mendapatkan dividen ketika RUPS memutuskan sebagian keuntungan perusahaan tidak untuk dibagikan sebagai dividen. g. Likuidasi Perusahaan Bukan tidak mungkin perusahaan yang sahamnya dimiliki investor dinyatakan bangkrut lantas kemudian ditutup. Jika kondisi yang ekstrim ini terjadi, saham akan menjadi surat berharga yang tak bernilai. Hak klaim pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah kewajiban perusahaan dapat dilunasi. Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan, sisa tersebut dibagikan secara proposional kepada pemegang saham. Namun, jika tidak ada maka pemegang saham tidak akan mendapatkan apa-apa.

2.4 Jakarta Islamic Index JII

Pasar modal syariah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Adapun yang dimaksud efek syariah adalah efek sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah. Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip-prinsip syariah adalah prinsip yang didasarkan oleh syariah ajaran Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI melalui fatwa yang telah ditetapkan. Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management pada tanggal 3 Juli 2000 meluncurkan Jakarta Islamic Index, yang bertujuan untuk membantu investor yang ingin menanamkan dananya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Indeks ini merupakan indeks saham sesuai dengan Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 8 syariah. Dengan adanya indeks saham yang berbasis syariah, ini diharapkan dapat menjadi sebuah tolok ukur kinerja saham pada pasar modal syariah dan menjadi sarana berinvestasi saham- saham dengan penerapan prinsip syariah bagi para pemodal. Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran obligasi syariah PT. Indosat Tbk. Pada awal September 2002. Instrumen ini merupakan obligasi syariah pertama dan dilanjutkan dengan penerbitan obligasi syariah lainnya. Jakarta Islamic Index JII merupakan indeks yang terdiri dari