PEMBAHASAN Prosiding Semcall ProdiAkuntansiS1Unpam 29112016 Large
“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
201
Hipotesis Pernyataan Hipotesis
Nilai T-Value
Keterangan
H
1
Kualitas pelayanan yang baik akan meningkatkan kepuasan pasien
0,93 Data tidak mendukung hipotesis
H
2
Kualitas pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas pasien
2,15 Data mendukung hipotesis
H
3
Citra merek yang baik akan meningkatkan kepuasan pasien
7,20 Data mendukung hipotesis
H
4
Citra merek yang baik akan meningkatkan loyalitas pasien
2,34 Data mendukung hipotesis
H
5
Kepuasan pasien yang tinggi akan meningkatkan loyalitas pasien
0,83 Data tidak mendukung hipotesis
Sumber: Hasil uji pada alat analisis data Kualiatas Pelayanan Tidak
Meningkatkan Kepuasan Pasien
Pada hasil pengujian hipotesis pertama H1, ditemukan bahwa hasil
analisis tidak mendukung hipotesis H1 yaitu tidak terdapat pengaruh antara
kualitas pelayanan
0,93 terhadap
kepuasan pasien. Hal ini menunjukan bahwa kepuasan pasien tidak dipengaruhi
oleh kualitas pelayanan yang diberikan. Karakteristik dan kualitas adalah sebagai
berikut: Gronroos 1984 mengatakan persepsi kualitas pelayanan sebagai hasil
dari proses evaluasi, dimana konsumen membandingkan harapan dengan layanan
yang di terima, yaitu menempatkan layanan
yang dirasakan
terhadap pelayanan yang diharapkan, hasil dari
proses ini akan menjadi kualitas yang dirasakan dari layanan. Persepsi kualitas
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Choi 2005, Atinga 2011, Garbarino, dan Johnson 1999,
Colgate dan Danaher 2009, Atinga 2011, Wu 2011, Alrubaiee 2011,
Chenet 2010, Malik 2012, Osman 2015, yang menyatakan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien, yang artinya semakin
baik kualitas pelayanan yang diberikan maka kepuasan pasien akan meningkat
atau sebaliknya Begitu juga dengan semakin
berkualitas produk
yang diterima maka konsumen akan semakin
puas, hal tersebut berbeda dengan hasil dari penelitian ini, kualitas pelayanan
tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien. Adapun hal ini dapat
disebabkan oleh banyak hal.
Kepuasan merupakan perasaan yang dirasakan pasien terhadap layanan
yang dirasakan. Segala kegiatan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya
ada puas terlebih dahulu dari dalam diri, setelahnya
suatu layanan
yang diterimanya. Begitu juga dengan tempat
pelaksanaan dan responden yang diteliti berbeda dengan penelitian terdahulu,
sehingga bisa terjadi di Rumah Sakit Mayapada Tangerang kualitas pelayanan
tidak mempengaruhi kepuasan pasien, hal
tersebut dapat dipengaruhi berbagai faktor seperti pasien merasa sangat puas
jika pasien sembuh dari penyakitnya yang merupakan tujuan utama setiap
PROSIDING
Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi,
Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
202 pasien yang datang ke rumah sakit. Hal
tersebut sesuai dengan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan bertujuan
memberikan informasi
kepada perusahaan mengenai perlu tidaknya
perbaikan terhadap kualitas produknya sesuai
dengan yang
diharapkan pelanggan. Menurut Tjiptono 2008
Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi kepuasan terhadap suatu prodak
atau jasa, diantaranya faktor pendapatan, faktor budaya, faktor status sosial, faktor
tingkat pendidikan, faktor tingkat usia, faktor demografis dan masih banyak
faktor yang lain. Faktor utama yang menentukan kepuasan pelangan adalah
persepsi pelanggan terhadap jasa tersebut Zeitthamal dan Bitner 1996. Tjiptono
2007 Kualitas jasa sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang
diberikan
mampu sesuai
dengan ekspektasi
pelayanan. Berdasarkan
definisi ini kualitas jasa yang bisa diwujutkan
melalui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaianya untuk
mengimbangi harapan pelanggan, yaitu harapan
terhadap kesembuhan
penyakitnya.
Kualitas Pelayanan Meningkatkan Loyalitas Pasien
Pada hasil pengujian hipotesis kedua H2, ditemukan bahwa hasil
analisis mendukung hipotesis H2 yaitu terdapat
pengaruh antara
kualitas pelayanan sebesar 2.15 terhadap loyalitas
pasien. Hal ini menunjukan bahwa loyalitas pasien dipengaruhi oleh tingkat
kualitas pelayanan yang diterimanya. Semakin baik kualitas pelayanan yang
diberikan
maka akan
semakin meningkatkan loyalitas pasien di Rumah
Sakit Mayapada Tangerang. Hasil
penelitian ini
sesuai dengan
penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Cronin dan Taylor 1992,
Boulding 1993, Cronin, et al., 2000, Potluri dan Zeleke, 2009, Boshoff dan
Gray 2004, Chenet 2010, Osman 2015, Wu 2015, Mosahab 2010, Wu
2011, Chenet 2010, Alrubaiee 2011, yang
mengatakan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
loyalitas pasien, yang artinya adalah semakin baik kualitas pelayanan yang
diberikan maka loyalitas pasien akan semakin tinggi atau sebaliknya.
Pelayanan yang berkualitas akan memberikan
pengaruh dalam
mempertahankan kesetiaan pelanggan Potluridan
Zeleke, 2009.
Dalam pelayanan kesehatan, Boshoff dan Gray
2004 mengatakan terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dan loyalitas
yang diukur dengan keinginan pasien untuk kembali berlangganan.
Citra Merek Meningkatkan Kepuasan Pasien
Pada hasil pengujian hipotesis ketiga H3, ditemukan bahwa hasil
analisis mendukung hipotesis H3 yaitu terdapat pengaruh antara citra merek
sebesar 7.20 terhadap kepuasan pasien. Aaker dan Keller 1990 mengatakan
perusahaan adalah reputasi sebagai persepsi pelayanan terkait dengan nama
perusahaan, citra perusahaan sebagai persepsi dari sebuah organisasi tercermin
dalam asosiasi memori konsumen. Citra merek yang diberikan rumah sakit sangat
baik maka hal itu akan membuat pasien merasa puasa dan akan melekat di
memori pasien tentang citra merek yang baik yang sudah terkenal, hal ini salah
satu strategi buat rumah sakit untuk melakukan pemasaran melalui citra
merek.
Hasil penelitian
ini sesuai
dengan penelitian
terdahulu yang
dilakukan oleh Wu 2011, Osman 2015, Tan, Liew dan William 2012,
Kaihatu 2012, Wu 2015, yang mengatakan
bahwa citra
merek memberikan
dampak yang
positif terhadap kepuasan pasien, yang artinya
semakin baik
citra merek
yang didapatkan
oleh pasien
sehingga membuat pasien merasa puas dan
“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
203 melekat di memori pasien tentang citra
merek tersebut, maka kepuasan pasien akan semakin tinggi atau sebaliknya.
Penelitian tentang pengaruh citra merek terhadap kepuasan pasien rumah
sakit besar di Taiwan juga menunjukkan adanya pengaruh langsung serta terdapat
pengaruh tidak langsung antara citra merek
terhadap kepuasan
melalui kualitas layanan Wu, 2011. Citra merek
rumah sakit mempunyai pengaruh langsung terhadap kepuasan, namun
pengaruh tidak langsung citra merek terhadap
kepuasan pasien
melalui persepsi atas kualitas layanan yang lebih
besar daripada pengaruh langsungnya.
Citra Merek Meningkatkan Loyalitas Pasien
Pada hasil pengujian hipotesis keempat H4, ditemukan bahwa hasil
analisis mendukung hipotesis H4 yaitu terdapat pengaruh antara citra merek
sebesar 2.34 terhadap loyalitas pasien. Hal ini menunjukan bahwa loyalitas
pasien dipengaruhi oleh tingkat citra merek yang diterimanya. Semakin baik
citra merek yang didapatkan maka semakin meningkatkan loyalitas pasien
di Rumah Sakit Mayapada Tangerang.
Hasil penelitian
ini sesuai
dengan penelitian terdahulu, Maulana 2010, Setiyowati 2013, Merrilees dan
Frey 2002, Davies dan Chun 2002, Andreassen dan Rosenberger 2008, Wu
2011, Tan, Liew dan William 2012, Osman 2015 melakukan penelitian
yang mengatakan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap loyalitas
pasien, yang artinya adalah semakin baik citra merek yang didapatkan maka
loyalitas pasien akan semakin tinggi atau sebaliknya.
Merrilees dan Frey 2002 menemukan bahwa citra merek memiliki
pengaruh langsung terhadap loyalitas. Davies dan Chun 2002 menemukan
bahwa citra merek memiliki pengaruh tidak langsung terhadap loyalitas melalui
kepuasan pelanggan. Selain itu, citra merek bisa memiliki pengaruh langsung
dan tidak langsung terhadap loyalitas Andreassendan Rosenberger, 2008.
Kepuasan Pasien
Tidak Meningkatkan Loyalitas Pasien
Pada hasil pengujian hipotesis kelima H5, ditemukan bahwa hasil
analisis tidak mendukung hipotesis H5 yaitu tidak terdapat pengaruh antara
kepuasan sebesar 0,83 terhadap loyalitas pasien. Hal ini menunjukan bahwa pasien
merasa puas tetapi belum tentu pasien tersebut menjadi loyal. Hasil penelitian
ini bertolak belakang dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lai, et al.
2009, Szymanski dan Henard 2001, Fisk 1990, Kim, et al. 2008, Hart dan
Johnson 1999, Chenet 2010, Osman 2015, Alrubaiee 2011, mengatakan
bahwa kepuasan pasien berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien, yang
artinya adalah semakin tinggi tingkat kepuasan pasien yang didapatkan maka
loyalitas pasien akan semakin tinggi atau sebaliknya.
Menurut Mowen dan Minor 1998 loyalitas konsumen adalah sikap
positif terhadap merek, komitmen pada suatu merek mempunyai niat untuk
meneruskan pembelian dimasa datang. Loyalitas konsumen tersebut disebabkan
oleh
adanya pengaruh
kepuasanketidakpuasan dengan merek tersebut yang terakumulasi secara terus
menerus disamping adanya persepsi tentang kualitas produk barangjasa.
Mempertahankan
loyalitas nasabahpelanggan
tidak hanya
dibutuhkan kepuasan, melainkan lebih dari itu adalah kepercayaan pelanggan
yang merupakan kunci dari relationship marketing. Beberapa organisasi telah
mengembangkan program pelayanan sebagai bagian dari kegiatan membangun
hubungan loyalitas pelanggan. loyalitas pelanggan adalah konsep yang rumit.
Tetapi pelanggan yang melakukan pembelian yang berberulang dikatakan di
atas bagian dari kesetiaan. Dalam
PROSIDING
Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi,
Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
204 pelayanan, loyalitas telah didefinisikan
secara luas sebagai perilaku yang diamati Bloemer, et al., 1999.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa loyalitas tidak dipengaruhi oleh
kepuasan, terdapat beberapa faktor selain dari kepuasan, sebagian besar pasien di
Rumah Sakit Mayapada mempunyai penghasilan
yang cukup
selain menggunakan asuransi sehingga bagi
mereka biaya perawatan di rumah sakit ini menjadi terjangkau dibandingkan
dengan rumah sakit yang baru yang kualitasnya belum diketahui, dokter yang
kompeten salah satu alasan pasien menjadi loyal terhadap rumah sakit,
karena pasien sudah percaya terhadap dokter tersebut dalam pengobatan yang
diberikan
selama perawatan
dan membuat pasien menjadi sembuh dari
sakitnya, hal tersebut membuat pasien menjadi terus loyal sehingga terjadilah
word of mouth yang baik.
Loyalitas pasien juga bisa
dipengaruhi oleh letak rumah sakit, yang berada di tengah pemukiman warga yaitu
komplek Moderland sehingga membuat pasien menjadi loyal karena jarak yang
dekat dengan rumah serta tidak terlalu jauh dari jalan utama, letak rumah sakit
yang strategis dan terjangkau menambah nilah tambah buat rumah sakit, dengan
letak ditengah komplek Moderland Rumah Sakit Mayapada menjadi salah
satu rumah sakit yang dituju oleh masyarakat yang tinggal khususnya di
Moderlan Tangerang, selain letak rumah sakit, yaitu fasilitas rumah sakit yang
lengkap
salah satunya
dengan pemeriksaan penunjang seperti alat
radiologi yang lengkap, dokter spesialis yang
kompeten, loyalitas
pasien khusunya yang menggunakan asuransi,
karena adanya
kerjasama asuransi
dengan rumah sakit sehingga walaupun pasien tidak puas karena pelayanan yang
diberikan oleh rumah sakit, tetapi karena dirujuk langsung oleh pihak suransi
pasien harus berobat dan di rawat di rumah sakit.
Pasien yang dengan sukarela berlangganan dalam jangka waktu yang
panjang dan memberikan word of mouth yang baik kepada keluarga, teman dan
lingkungan sekitar, itu salah satu bentuk loyalitas pasien terhadap rumah sakit,
sehingga secara tidak langsung pasien telah melakukan pemasaran terhadap
rumah sakit, selain dari word of mouth, sesungguhnya
pasien yang
loyal sangatlah bernilai bagi rumah sakit
sehingga rumah sakit lain yang jadi pesaing akan sulit merebut pasien
tersebut. Selain itu mereka juga bisa menjadi pengiklan perusahaan, artinya
mereka dapat memberikan rekomendasi dan keuntungan yang sangat besar bagi
rumah sakit, dengan fasilitas yang memadai, letak rumah sakit yang
strategis, dokter dan tim kesehatan yang profesional
dan berkualitas
dalam memberikan perawatan kepada pasien,
serta biaya perawatan yang terjangkau khusunya bagi pasien yang datang ke
Rumah Sakit Mayapada Tangerang, dan keuntungan kerjasama yang dilakukan
rumah sakit dengan beberapa asuransi dalam jangka waktu yang panjang
sehingga hal tersebut menjadikan salah satu faktor loyalitas pasien di Rumah
Sakit Mayapada Tangerang.