Penelitian pustaka Library Jenis data

Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 10 ini. Penelitian ini dasar-dasar teoritisnya berasal dari buku-buku dan sebagai literatur lain seperti jurnal-jurnal, makalah, catatan kuliah, laporan penelitian terdahulu dan lain sebagainya.

3.3.2.2 Dokumen

Menurut sugiyono 2012:240 Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan membuat salinan dengan cara menggandakan arsip dan catatan perusahaan yang akan diteliti yaitu data laporan tahunan perusahaan.

3.4 Metode Analisa Data

Metode analisis data merupakan metode yang digunakan untuk mengolah data penelitian dengan menggunakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data diperoleh dengan menggunakan dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data dari dokumen perusahaan yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia yang dikenal dengan ICMD Indonesian Capital Market Directory . Metode analisis data yang digunakan berupa: 3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif Descriptive Statistic merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik-karakteristik data. Untuk melakukan perhitungan data pada statistik parametrik dan non-parametrik, penelitian ini akan menggunakan software peranti lunak Statistical Package for Social Sciences 22 SPSS 22. 3.4.2 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang digunakan yaitu:

3.4.2.1 Uji Normalitas

Uji digunakan untuk mengetahui sebaran data dalam model penelitian berdistribusi normal atau tidak Ghozali, 2006. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov. Nilai signifikan lebih dari 0,05 0,050 artinya normalitas model memenuhi syarat berdistribusi normal.

3.4.2.2 Uji Multikolinearitas

Cara untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat melihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Faktor VIF. Nilai toloerance yang tidak mengalami multikolinearitas adalah nilai tolerance diatas 0,1. Sedangkan VIF yang tidak mengalami multikolinearitas adalah nilai VIF dibawah 10. 3.4.2.3 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Deteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji DW Durbin Watson. Tidak mengalami autokorelasi apabila nilai DW berada diantara 1,5 sampai 2,5.

3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk memastikan dalam model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Metode yang digunakan yaitu dengan grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika terdapat pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 11 terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5 Uji Hipotesis

3.5.1 Analisis Regresi Berganda

Model dasar regresi linear yang digunakan adalah: Y = a + 1X1 + βXβ + γXγ + 4X4 + 5X5 + 6X6 + e Keterangan: Y = Return saham syariah a = Konstanta 1 . 6 = Koefesien regresi X1 = Current Ratio X2 = Total Assets Turnover X3 = Debt to Equity Ratio X4 = Return on assets X5 = Price to book value X6 = Inflasi e = Faktor Pengganggu

3.5.2 Uji t Parsial

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan uji t: Menentukan H O dan H a Ho : = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. H a : ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel . Jika t hitung t tabel, maka Ha diterima α = 5. Jika t hitung t tabel, maka Ha ditolak α = 5.

3.5.3 Uji F Simultan

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan uji F: Menentukan H o dan H a H o : 1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. H a : 1 ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini, digunakan statistik F dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika F hitung F tabel, maka H a diterima α = 5. Jika F hitung F tabel, maka H o ditolak α = 5.

3.5.4 Uji Koefisien Korelasi Berganda

R Menurut Ghazali 2016: 91 Koefisien korelasi berganda adalah indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel atau lebih. Koefisien korelasi berganda ini merupakan nilai untuk mengukur kuatnya hubungan variabel untuk mengetahui pengaruh current ratio, total asset turnover, debt equity ratio, return on assets, price to book value dan inflasi terhadap return saham syariah. Menurut Sugiyono 2013 pedoman untuk memberikan interpretasi koefesien korelasi sebagai berikut