Uji Autokorelasi Uji Asumsi Klasik

Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 14 Berdasarkan output scatterplot diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4.1.2 Uji Hipotesis

4.1.2.1 Analisis

Regresi Linear Berganda Masing- masing koefesien tersebut menunjukan nilai yang menjelaskan bahwa Y variabel terikat akan berubah jika X variabel bebas diubah. Tabel 4.1. Analisis Regresi Linear Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Constant .428 .274 2.560 .524 CR -.021 .024 -.110 -.971 .487 TATO -.170 .118 -.293 -2.446 .353 DER .255 .084 .390 3.054 .003 ROA -.494 .726 -.140 -.681 .499 PBV .089 .025 .457 3.597 .001 Inflasi -.088 .038 -.260 -2.302 .025 Berdasarkan tabel diatas maka dapat disusun persamaan sebagai berikut:

4.1.2.2 Uji t Parsial

1. Current Ratio terhadap Return

Saham Syariah Berdasarkan Uji SPSS maka didapat t hitung -0,971 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,487 0,05. Maka diperoleh t tabel sebesar 2,001. Maka dari hasil pengujian regresi tersebut, t hitung - 1,704 t tabel 2,001 dapat dijelaskan bahwa H diterima dan H 1 ditolak maka Current Ratio tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham syariah. Hal tersebut berarti tidak menjamin apabila perusaahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka return saham yang akan didapatkan oleh pemodal atau investor akan tinggi.

2. Total Assets Turnover terhadap

Return Saham Syariah Dapat diketahui bahwa TATO memiliki t hitung sebesar -2,446 dan t tabel sebesar 2,001 t hitung t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,153 Y = 0,428 – 0,021CR - 0,170TATO + 0,255DER - 0,494ROA + 0,089PBV - 0,088INF + e “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 15 0,05. Dari hasil pengujian regresi tersebut, dapat dijelaskan bahwa H diterima dan H 2 ditolak yang artinya bahwa Total Asset turnover tidak berpengaruh terhadap return saham syariah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chuzaimah dan Nuramalina 2014 Ia menemukan bahwa rasio aktivitas tidak bermanfaat untuk memprediksi return saham syariah yang ada di Jakarta Islamic Index untuk periode tersebut.

3. Debt to Equity Ratio terhadap

Return Saham Syariah DER memiliki t hitung sebesar 3,054 dan t tabel sebesar 2,001 t hitung t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003 0,05. Dari hasil pengujian regresi tersebut, dapat dijelaskan bahwa H diterima dan H 3 ditolak yang artinya bahwa Debt to equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah. Nilai debt to equity meningkat akan membuat pasar bereaksi positif dan akan cenderung menginterpretasikan sebagai sinyal tentang prospek cerah perusahaan dimasa yang akan datang.

4. Return on Asset terhadap

Return Saham Syariah Dapat diketahui bahwa ROA memiliki t hitung sebesar dan t tabel sebesar- 0,681 t hitung t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,499 0,05. Dari hasil pengujian regresi tersebut, dapat dijelaskan bahwa H diterima dan H 4 ditolak yang artinya bahwa return on Asset tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham syariah. Hal tersebut menunjukan bahwa ada kinerja perusahaan yang kurang baik karena apabila nilai ROA tinggi maka menunjukan bahwa perusahan tersebut memanfaatkan aktivanya sehingga memperoleh laba. 5. Price to Book Value terhadap Return Saham Syariah Price to Book Value memiliki t hitung sebesar 3,597 dan t tabel sebesar 2,001 t hitung t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 0,05. Dari hasil pengujian regresi tersebut, dapat dijelaskan bahwa H ditolak dan H 5 diterima yang artinya bahwa price to book value berpengaruh terhadap return saham syariah. Ini artinya bahwa para investor juga mempertimbangkan rasio PBV. Rasio PBV yang rendah merupakan investasi yang aman.

6. Inflasi terhadap Return Saham

Syariah B besarnya nilai t hitung -2,302 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025 0,05. Dari hasil pengujian regresi tersebut, dapat dijelaskan bahwa H O diterima dan H 6 ditolak artinya bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap return saham syariah. Hal tersebut mengindikasi apabila tingginya tingkat inflasi akan memicu meningkatnya resiko yang dihadapi Oleh karena itu, investor akan cenderung untuk melepas saham yang mereka miliki karena dikhawatirkan apabila memegang terlalu lama kerugian semakin besar.

4.1.2.3 Uji F Simultan

Tabel 4.2. Uji f Simultan ANOVA a