Proses Pengukuran Aset biologis

PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 164 sudah memenuhi kriteria tanaman menghasilkan, kemudian pengukuran selanjutnya adalah melakukan perhitungan penyusutan aset biologis setiap bulan untuk mengetahui nilai buku tanaman menghasilkan tersebut.

a. Metode Pengukuran Aset

Biologis PT X melakukan pengukuran aset biologis dengan menggunakan metode biaya, yaitu dengan mengakui semua biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas tanaman sebagai harga perolehan tanaman menghasilkan. PT X memilih menggunakan metode biaya karena harga-harga yang sudah dibayar dan dicatat dapat diandalkan sesuai dengan PSAK No 16.

b. Penyusutan Aset biologis

Tanaman telah menghasilkan karena telah mampu memberikan kontribusi manfaat ke dalam perusahaan berupa kemampuan untuk menghasilkan produk agrikultur, maka perlu diadakan pengakuan terhadap pemakaian manfaat tersebut ke dalam setiap periode dimana manfaat tersebut dipakai. PT X melakukan perhitungan penyusutan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomi 25 tahun dengan tarif 4 pertahun. Cara untuk mengakui pemakaian manfaat dari tanaman telah menghasilkan adalah dengan mengadakan penyusutan terhadap nilai tanaman telah menghasilkan yang dimanfaatkan ke dalam setiap periodenya. PT X melakukan penyusutan terhadap tanaman telah menghasilkan menggunakan metode garis lurus. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah: Tabel 4.13 Jurnal Penyusutan Tanaman Menghasilkan Akun Debit Kredit Biaya Penyusutan TM XXX Akum. Penyusutan TM XXX Sumber: Data PT X Nilai dari pembebanan penyusutan tanaman menghasilkan pada setiap periodenya didasarkan pada estimasi manfaat yang dipakai pada setiap periodenya, dalam hal ini PT X mengakui penyusutan tanaman telah menghasilkan dengan menggunakan metode garis lurus, yaitu dengan membagi manfaat ekonomi dari tanaman telah menghasilkan sama besar setiap periodenya sampai dengan masa manfaat dari tanaman telah menghasilkan dapat digunakan. Masa manfaat dari tanaman telah menghasilkan diperoleh dari estimasi pihak manajemen dengan mempertimbangkan proses pertumbuhan vegetatif dari tanaman telah menghasilkan.

3.1.2. Analisis Audit Internal atas

Pengakuan dan Pengukuran Aset biologis Penerapan Audit Internal di PT X pada kondisi normal mengacu pada prosedur pengadaan audit internal yaitu menentukan tujuan diadakannya audit, membentuk tim auditor internal yang ditugaskan, menyusun agenda, menunjuk wakil unit kerja yang diaudit untuk mempersiapkan data dan memberikan “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 165 keterangan kepada tim auditor internal hingga pelaksanaan pemeriksaan, pembuatan berita acara pengadaan pemeriksaan dan mengarsipkannya di internal web sebagai acuan untuk evaluasi kerja. Berikut ini adalah penerapan audit internal atas pengakuan dan pengukuran aset biologis. a. Audit Internal atas Pengakuan Aset biologis Dalam melaksanakan auditor internal, tim auditor internal harus mengetahui tujuan dilakukannya audit, memahami langkah-langkah audit yang akan dilakukan hingga menyimpulkan temuan, menyampaikan temuan kepada manajemen dan menuntaskan hasil temuan tersebut.

1. Audit internal atas pengakuan

aset biologis dilakukan bertujuan: a Memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas pengakuan aset biologis. b Memeriksa apakah aset biologis yang diakui di neraca betul-betul ada, masih dipelihara dan milik perusahaan. Existency c Memeriksa apakah penambahan pengakuan aset biologis dalam tahun berjalan diotorisasi oleh pihak yang berwenang, didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan benar. Completeness d Memeriksa apakah disposal dari aset biologis sudah dicatat dengan benar dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Completeness e Memeriksa apakah penyajian aset biologis dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Presentation Disclosure Tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh auditor internal PT X telah memenuhi unsur P, yaitu Plan dalam siklus audit internal P-E- D-E menurut Valery.

2. Langkah-langkah

dalam melakukan audit internal: a Auditor Internal memeriksa apakah setiap penambahan dan pengurangan aset biologis dibuatkan bukti dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Hal ini bertujuan untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas setiap pengakuan aset biologis. Penerapan pada PT X, setiap penambahan dan pengurangan aset biologis harus dibuatkan berita acara dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang, dalam hal ini pejabat yang berwenang tersebut adalah Region Controller Operation dan Head Research Agronomy Palm Oil. Dengan adanya kewajiban untuk membuat berita acara pengangkatan tanaman belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan disertai dengan kelengkapan otorisasi pejabat yang berwenang menunjukkan bahwa PT X memiliki internal control untuk setiap pengakuan aset biologis. Formulir berita acara pengangkatan tanaman menghasilkan yang terdapat di PT X dapat dillihat pada lampiran II. b Auditor internal harus memeriksa apakah terdapat kebijakan tertulis yang jelas