Autocolleration Test F- Test Simultaneous test

Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 574 bersama – sama atau simultan terhadap variable dependen. Dasar pengambilan keputusan adalah jika signifikansi ≤ 0,05 maka disimpulkan semua variable independen secara simultan mempengaruhi variable dependen. Ghozali, 2016 Tabel 4.6 Anova F-Test Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 22,696 5 4,539 9,156 ,000 b Residual 46,106 93 ,496 Total 68,802 98 Sumber: Output SPSS 23. 2016 Berdasarkan hasil uji anova atau F test diatas, maka nilai F hitung sebesar 9,156 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan perusahaan atau dapat dikatakan bahwa INST, AUD, COMIN,HCE dan CEE secara bersama – sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. 4.2.7. T-Test Parametric Individual Test Uji signifikansi parametric individual uji statistic t, untuk menginterpretasikan koefisien variable bebas independen dapat menggunakan unstandardized coefficients . Ghozali, 2016. Berdasarkan tabel 7 dapat disimpulkan model regresi dalam penelitian ini adalah: CFP = 0,641-7,612INST + 0,274 AUD + 0,005 COMIN + 0,190 HCE + 1,400 CEE + + e Tabel 4.7 Coeffisient T-test Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Consta nt ,641 ,634 -1,012 ,314 INST -7,612 ,000 -,089 -1,026 ,308 ,960 1,041 AUD ,274 ,058 ,416 4,702 ,000 ,921 1,085 COMIN ,005 ,009 ,049 ,553 ,581 ,934 1,071 HCE ,190 ,048 ,338 3,931 ,000 ,973 1,028 CEE 1,400 ,453 ,267 3,093 ,003 ,969 1,032 Sumber: Output SPSS 23. 2016 4.2.8. Hipotesis Berdasarkan tabel 4.7 diatas, pada model regresi ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional H1 dan independen komisioner H3 tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 575 keuangan perusahaan. Sedangkan untuk variabel komite audit H2, human capital efficiency H4 dan capital employed efficiency H5 berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. 4.3. Pembahasan 4.3.1. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Good corporate governance pada penelitian ini di proksikan kedalam 3 variabel yaitu kepemilikan institusional, jumlah komite audit dan komisaris independen. Peneliti menggunakan variabel ini karena ketiga variabel ini dapat difungsikan dalam good corporate governance untuk meminimalisir informasi asimetri dan dapat mengurangi konflik agensi. Hipotesis pertama menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap kinerja keuangan perusahaan memperlihatkan hasil bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil hipotesis ini sama dengan hasil penelitian Putri 2013 yang menjelaskan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hasil hipotesis pertama pada penelitian ini memiliki arti bahwa seberapa banyak porsi kepemilikan saham institusional pada emiten perbankan tidak mempengaruhi hasil dari kinerja perusahaan. Porsi jumlah kepemilikan institusional tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan karena porsi kepemilikan institusional tidak dapat merefleksikan manajemen untuk bekerja lebih maksimal dalam menghasilkan laba lebih besar untuk kepentingan stakeholdernya meskipun porsi stakeholder saham lebih besar dimiliki oleh institusi dari pada masyarakat. Hipotesis kedua menguji jumlah komite audit terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil dari pengujian dalam penelitian ini menerima hipotesis ini. Jumlah komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil yang berbeda pada penelitian yang dilakukan oleh Putri 2013 bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Keberadaan komite audit pada perusahaan emiten menjadikan manajemen perusahaan emiten bekerja lebih hati – hati dan sesuai dengan standard akuntansi keuangan. Hal ini direfleksikan karena manajemen akan merasa ada komite audit yang melakukan pengawasan terhadap kinerja manajemen seperti pengendalian kontrol terhadap sumber daya yang dimiliki perusahaan. Hal ini menyebabkan manajemen akan bekerja lebih baik untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan demi kepentingan para stakeholder perusahaan emiten. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah komisioner independen memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil dari uji hipotesis ini adalah bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian oleh Putri 2013 yang menunjukkan bahwa komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Porsi banyaknya komisaris independen tidak dapat meningkatnya kinerja keuangan perusahaan. Hal ini diartikan bahwa keberadaan jumlah komisaris independen dalam suatu emiten tidak dapat sepenuhnya menjadi penyeimbang dalam meningkatkan pengawasan terhadap kinerja manajemen dalam pengimplementasian seluruh strategi dan kebijakan perusahaan untuk mencapai kinerja keuangan perusahaan yang terbaik. Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 576

4.3.2. Pengaruh Intellectual Capital

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Intellectual capital merupakan indikator penting bagi kinerja perusahaan. Hipotesis ke empat dan ke lima untuk menguji pengaruh human capital efficiency dan capital employed efficiency terhadap kinerja keuangan perusahaan memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Hashim dkk 2015 bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pada komponen intellectual capital terdiri dari kemampuan pelaksana seperti sumber daya manusia dan porsi sumber daya lainnya berupa modal perusahaan seperti asset perusahaan. Kedua komponen ini jelas dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Banyaknya asset yang disiapkan untuk menjalankan operasional perusahaan akan lebih optimal penggunaannya jika didukung oleh pelaksana atau dalam hal ini sumber daya manusi pada emiten tersebut. Jika kedua hal tersebut dapat berjalan dengan baik maka akan tercipta kinerja keuangan yang baik. 5. Kesimpulan 5.1. Kesimpulan Penelitian Penelitian ini dilator belakangi oleh teori agensi, teori stakeholder dan teori knowledge based view. Ketiga teori ini dipilih karena dapat membantu memecahkan permasalahan yang ada pada penelitian ini yaitu untuk mencari apakah ada perngaruh antara good corporate governance dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian yang telah didapat bahwa tidak semua variabel yang ada pada good corporate governance memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan untuk intellectual capital , semua komponen didalamnya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Good corporate governance diharapkan dapat menjadi faktor peyeimbang antara adanya conflict of interest pada emiten antara pemilik saham dan manajemen. Hal ini dapat terjadi dikarenakan pengimplementasian good corporate governance ini harus dijalankan dengan baik tidak hanya untuk mematuhi peraturan Pemerintah yang mengharuskan para emiten yang go public menerapkab GCG, sehingga GCG dapat dioptimalkan sebagai salah satu solusi adanya conflict of interest yang sering terjadi pada perusahaan. Perusahaan yang memiliki intellectual capital yang baik, akan cenderung memiliki kinerja keuangan yang baik pula. Jika dilihat dari knowledge based view, intellectual capital unggul yang dimiliki perusahaan merupakan sumber daya perusahaan sebagai modal pengelola perusahaan lebih baik. Semakin baik pengelolaan intellectual capital , maka akan semakin baik pula kinerja perusahaan yang diraih.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu terlihat dari hasil uji koefiesien determinan R square yang menunjukkan bahwa variabel bebas pada model ini hanya mampu menjelaskan 29,40 pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sehingga penelitian ini seharusnya menambah variabel bebas lainnya yang diduga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, seperti pesaing, lingkungan bisnis emiten, kompensasi dan benefit untuk karyawan dan lainnya. “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 577 DAFTAR PUSTAKA Agnes. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan . ejournal.unp.ac.id Ale, L. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Kepemilikan Institusional dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility . Ejournal Universitas Atmajaya Asian Development Bank. 2013. ASEAN Corporate Governance Scorecard: Country Report and Assesment 2012-2013. Mandaluyong City, Philipines Ciptaningsih 2013. Uji Pengaruh Modal Intellectual Pada Perusahaan BUMN.10 Desember 2013. Print ISSN: 1412-1700; Online ISSN: 2089-7928. DOI: http:dx.doi.org10.12695jmt.201 3.12.3.7 Copyright2013. Published by Unit Research and Knowledge, School of Business and Management – Institute Ghozali Imam 2016. Ekonometrika, Teori, Konsep dan Aplikasi . Badan penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali Imam 2016. Aplikasi Analisis Multivariete. Badan penerbit Universitas Diponegoro. Hashim, Osman, Alhabsi.2015. Effect of Intellectual Capital on Organization Performance. Procedia Social Behavioral Science . www.scincedirect.com Indonesia Stock Exchange.2016. Emiten sector perbankan. www.idx.co.id Idris, M. 2015 Hanya 2 Emiten RI Masuk 50 Terbaik GCG di ASEAN . Diakses pada 28 April 2016 melalui http:finance.detik.com Jensen, M.C., Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior. Agency Cost and Ownership Structure . Journal of Financial Economics, 34, 305- 360 Juniarti., Agnes, A.S., 2010. Pengaruh Good Corporate Governance, Voluntary Disclosure TerhadapBiaya Hutang Costs of Debt. Jurnalakuntansi.petra.ac.id Kamath, G.B. 2007. The Intellectual Capital Performance of Indian Banking Sector . Journal of Intellectual Capital, Vol. 8 No. 1 Page. 96-123 KNKG. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Komite Nasional Kebijakan Governance . Jakarta KNKG. 2013. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Komite Nasional Kebijakan Governance. Jakarta Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG , 2013, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, Jakarta Kubo, I., Saka. A. 2002. An Inquiry Into The Motivations of Knowledge Workers In The Japanese Financial Industry. Journal of Knowledge Management, 63. 262-271 Nova, Didik.2012. Pengaruh Elemen Pembentuk Intellectual Capital Terhadap Nilai Pasar dan Kinerja