Uji F Simultan Uji Koefisien Korelasi Berganda

Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 12 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

3.5.5 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi adalah bagian dari keragaman total variabel Y terikat yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel X bebas yaitu koefisien yang mengukur besarnya presentase kontribusi X terhadap Y. Nilai R² berada diantara 0 sampai 1. Nilai R² yang mendekati 1 ini berarti informasi yang diberikan oleh variabel independen ke variabel dependen hampir sempurna. Untuk menentukan koefisien determinasi adalah sebagai berikut: KD = r 2 x 100 Keterangan: KD = Koefisien Determinasi r 2 = Koefisien Korelasi

3.6 Operasional Variabel

Adapun operasional variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Indikator Skala Ukur Data X1 = CR �R =� �k���a�Lanca� K��aj�ban�Lanca� Rasio X2 = TATO ���O =� P�njua�an ���a���k���a Rasio X3 = DER �ER =� ���a��Hu�an� ���a����da����nd��� Rasio X4 = ROA RO� = � Laba�B����� ���a������ Rasio X5 = PBV PBV = Ha��a��a�a���a�a� N��a��buku�������ba���a�a� Rasio X6 = Inflasi In� = { IHK� − IHK� − IHK� − � } Rasio “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 13 Y = Return saham R� =� P��� − P��� − P��� − Rasio

4. PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif yang diolah menggunakan program SPSS 22 yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kebaikan model dan pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

4.1.1 Uji Asumsi Klasik

4.1.1.1 Uji Normalitas

Dari hasil pengujian SPSS dapat dilihat bahwa secara keseluruhan Variabel independen yang terdiri dari current ratio, total assets turnover, debt to equity ratio, return on asset, price to book value dan inflasi memiliki nilai singnifikasi 0,05 yaitu 0,189. Hal ini menggambarkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

4.1.1.2 Uji Multikolinearitas

Seluruh variabel yaitu CR, TATO, DER, ROA, PBV dan Inflasi. mempunyai nilai VIF kurang dari batas maksimal 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Sehingga Ho ditolak, yang artinya variabel independen tersebut tidak menunjukan adanya gejala multikolinearitas tidak ada hubungan yang sangat kuat antara variabel independen dengan variabel independen lainnya. Dengan demikian tidak terjadi pelanggaran asumsi multikolinearitas pada model persamaan regresi.

4.1.1.3 Uji Autokorelasi

Berdasarkan uji SPSS yang diperoleh Durbin-Watson yaitu sebesar 1,592 adapun dU nya adalah 1,767 dan dL 1,437. Karena DW berada diantara dL dan dU maka menghasilkan kesimpulan tidak mengalami autokorelasi. 4.1.1.4 Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.1 Scatterplot