Nilai Perusahaan Teori Agensi

Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 90 yang diberikan oleh kreditur Sukamulja, Sukmawati, 2004.. Salah satu versi Tobin’s Q yang dimodifikasi dan disederhanakan oleh Smithers, A., and Wright, S, 2000 adalah sebagai berikut: = � � � � �� � � � � = �� � − ���� ��� � � = + + Keterangan: VALUEPER Tobin’s Q : Nilai perusahaan Value of the Firm MVE : Market Value of Equity Nilai pasar equitas BVE : Book Value of Equity Nilai buku dari total aktiva D Debt : Nilai buku dari total hutang Skor Interpretasi nilai Tobin’s Q Tobin’s, James, 1969: a. Tobi n’s q 1 : Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi undervalued. Artinya manajemen telah gagal dalam mengelola aktiva perusahaan. Maka potensi pertumbuhan investasi rendah. b. Tobin’s q = 1 : Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi average. Artinya manajemen stagnan dalam mengelola aktiva. Maka potensi pertumbuhan investasi tidak berkembang. c. Tobin’s q 1 : Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi overvalued. Maka manajemen berhasil dalam mengelola aktiva perusahaan. Potensi pertumbuhan investasi tinggi. 2.3 Kerangka Pemikiran Model kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Alur Penelitian Keterangan: Variabel Dependen Y VALP Tobin’s Q :Value Perusahaan Nilai Perusahaan Variabel Independen X “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berk elanjutan” 91 KOMIND :Komisaris Independen X1 KOMAUD :Komite Audit X2 DEKOM :Dewan Komisaris X3 KEPMAN :Kepemilikan Manajerial X4 DEWANDIR :Dewan Direksi X5

3. METODE PENELITIAN

Populasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu Indriantoro dan Supomo, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode waktu yaitu tahun 2011-2015. Sampel adalah sekelompok atau beberapa bagian dari suatu populasi Indriantoro dan Supomo, 2002. Sampel yang digunakan yang digunakan dalam peneltian ini adalah laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.1 Metode Penarikan Sampel

Metode pengambilan data sampel menggunakan purposive sampling yaitu sampel yang diambil adalah sampel yang memiliki kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang ditetapkan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan perbankan khususnya berjumlah 10 bank peringkat terbaik di Indonesia yang terdaftar di BEI. 2. Perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan tahunan atau annual report selama periode pengamatan di BEI tahun 2011- 2015. 3. Memiliki data mengenai komisaris independen, komite audit, dewan komisaris, kepemilikan manajerial dan dewan direksi selama menerbitkan laporan tahunan Tabel 3.1 dibawah ini adalah daftar perusahaan perbankan yang menjadi sampel: Tabel 3.1 Input Data Sampel No. Nama Bank Ada Laporan Tahunan Annual Report 1 Bank Mandiri 2011 – 2015 2 Bank BRI 2011 – 2015 3 Bank BCA 2011 – 2015 4 Bank BNI 2011 – 2015 5 Bank CIMB Niaga 2011 – 2015 6 Bank Danamon 2011 – 2015 7 Bank Permata 2011 – 2015 8 Bank Panin 2011 – 2015 9 Bank BTN 2011 – 2015 10 Bank Maybank Indonesia 2011 – 2015 Sumber: input data “annual report banks”, 2016

3.1. Metode Pengumpulan Data

3.1.1. Sumber dan Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2011 – 2015. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh, dikumpulkan, dan diolah pihak lain.

3.1.2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu penulis melakukan pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengklasifikasikan dokumen yang relevan dengan variabel- variabel yang diteliti dari kepustakaan maupun melalui internet. Data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan dari tahun 2011 – 2015, dan juga studi Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 92 pustaka dengan membaca buku-buku yang mendukung penelitian ini.

3.2. Metode Analisis Data

Untuk melakukan analisis data maka metode analisis yang akan digunakan adalah metode kuantitatif, yang dinamakan dengan metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah menjadi tradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini pun disebut metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivism, disebut pula sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Dan disebut juga dengan metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai ilmu pengetahuan baru serta disebut pula metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Sugiyono, 2013; 7

3.3.1 Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standard deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness Ghozali, 2011; 19

3.3.2 Uji Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan bantuan softwareSPSSfor Windows .Penggunaan metode analisis dalam regresi dalam pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji apakah model tersebut telah memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi terdiri dari uji normalitas, uji multikolonearitas, uji autokorelasi dan uji heterokesdasitas. 3.3.2.1 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov . Kriteria pengujian dengan menggunakan uji dua arah two tailed test, yaitu dengan membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikasi α 0,05. Jika p-value 0,05 maka data berdistribusi normal. Ghozali, 2009. 3.3.2.2 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol Ghozali, 2009; 95. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas di dalam model regresi, dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang tinggi sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 dengan tingkat kolonieritas 0.95 Ghozali, 2009

3.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,