Sumber dan Jenis Data

Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 92 pustaka dengan membaca buku-buku yang mendukung penelitian ini.

3.2. Metode Analisis Data

Untuk melakukan analisis data maka metode analisis yang akan digunakan adalah metode kuantitatif, yang dinamakan dengan metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah menjadi tradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini pun disebut metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivism, disebut pula sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Dan disebut juga dengan metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai ilmu pengetahuan baru serta disebut pula metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Sugiyono, 2013; 7

3.3.1 Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standard deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness Ghozali, 2011; 19

3.3.2 Uji Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan bantuan softwareSPSSfor Windows .Penggunaan metode analisis dalam regresi dalam pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji apakah model tersebut telah memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi terdiri dari uji normalitas, uji multikolonearitas, uji autokorelasi dan uji heterokesdasitas. 3.3.2.1 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov . Kriteria pengujian dengan menggunakan uji dua arah two tailed test, yaitu dengan membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikasi α 0,05. Jika p-value 0,05 maka data berdistribusi normal. Ghozali, 2009. 3.3.2.2 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol Ghozali, 2009; 95. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas di dalam model regresi, dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang tinggi sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 dengan tingkat kolonieritas 0.95 Ghozali, 2009

3.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,