Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi,
Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
676 orang dalam suatu perusahaan sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian
tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan
dengan moral dan etika. 2.3.1.
Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang
dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
IAI 2009 Kinerja Keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam
mengelola dan
mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya.
Dari pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa
kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah
dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur
keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan laba sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan dan
potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang
ada. Suatu perusahaan dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan dan standar
yang ditetapkan. 2.3.2.
Pengukuran Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan
diatas operasionalnya,
agar dapat
bersaing dengan
perusahaan lain.
Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap
review data, mnghitung, mengukur,
menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada
suatu periode tertentu. Tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan
adalah
untuk mengetahui
tingkat liquiditas, solvabilitas, rentabilitas dan
tingkat stabilitas suatu perusahaan Munawir, 1999.
Rasio keuangan merupakan bentuk informasi akuntansi yang penting bagi
perusahaan selama
suatu periode
tertentu. Berdasarkan rasio tersebut, dapat dilihat keuangan yang dapat
mengungkapkan posisi,
kondisi keuangan maupun kinerja ekonomis
dimasa depan dengan kata lain informasi akuntansi.
Menurut Hanif dan Halim 2009 beberapa rasio keuangan yang sering
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan:
a. Rasio Liquiditas
Rasio liquiditas adalah rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan
untuk menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya. b. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan
aktivitas yang
dilakukan perusahaan
dalam menjalankan operasinya baik dalam
penjualan, pembelian atau kegiatan lainnya untuk menunjukan efisien dan
efektifitas kinerja keuangannya.
c. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui seluruh kemampuan, dan sumber
yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan dan
sebagainya.
d. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjangnya atau
kewajiban apabila
perusahaan dilikuidasi.
e. Rasio pasar Rasio ini menunjukkan informasi
penting perusahaan
yang diungkapkan dalam basis per saham.
2.3.3. Tujuan Pengukuran Kinerja
Keuangan Mabruroh
2004 melakukan
penelitian tentang manfaat dan pengaruh rasio keuangan dalam analisis kinerja
keuangan perbankan pada perusahaan go public
yang tercatat di BEJ pada tahun
“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
677 2000. Alat analisis yang digunakan yaitu
rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas, hasilnya
menyimpulkan bahwa
rasio-rasio keuangan mempunyai pengaruh terhadap
kinerja keuangan secara parsial dan berpengaruh
secara bersama-sama
terhadap kinerja keuangan perbankan. Karena
alasan itu,
pihak manajemen perusahaan sangat perlu
menyesuaikan kondisi
perusahaan dengan alat ukur penilaian kinerja yang
akan digunakan serta tujuan pengukuran kinerja keuangan tersebut. Salah satu
tujuan terpenting dalam pengukuran kinerja keuangan selain empat tujuan
yang disebutkan di atas adalah untuk menilai apakah tujuan yang ditetapkan
perusahaan telah tercapai, sehingga kepentingan investor, kreditor dan
pemegang saham dapat terpenuhi. 3.
METODE PENELITIAN 3.1.
Objek Penelitian
Objek dari penelitian dalam penyusunan paper ini adalah merupakan
salah satu perusahaan swasta yang bergerak
dibidang kontraktor
telekomunikasi yang terletak di JL. Moch Kahfi I Kelurahan Jagakarsa Kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan. 2.6.
Metode Penarikan Sampel
Sampel adalah bagian terkecil dari suatu populasi yang akan diteliti. Sampel
tersebut sebagai perwakilan, harus mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang
terdapat pada
populasi. Teknik
pengambilan data ini dilakukan dengan cara pengambilan objek dari sampel yang
dinamakan responden. Menurut Sugiyono 2011, sampel adalah bagian dari jumlah
atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Metode pengambilan sampel dibagi kedalam dua kategori, yaitu metode
pengambilan dengan acak probability sampling
dan metode pengambilan dengan
tidak acak
nonprobability sampling.
Yang dimaksud dengan metode pengambilan sampel dengan acak
probability sampling menurut Sugiyono
2011, adalah teknik pengambilan yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Sedangkan metode pengambilan sampel dengan tidak acak nonprobability
sampling menurut Sugiyono 2011
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang
atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Dikarenakan jumlah
populasi relatif kecil atau kurang dari 100 sehingga
sampel yang dambil dalam penelitian ini ialah sampel jenuh, yang artinya semua
populasi dijadikan
sebagai sampel
penelitian yakni sebesar 15 orang pegawai pada pada salah satu perusahaan swasta
yang saya teliti. 3.2.
Metode Pengumpulan Data 3.2.1.
Sumber dan Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data terkait dengan objek penelitian. Untuk
dapat memperoleh data yang dapat diuji kebenarannya, relevan dan lengkap.
Penelitian ini menggunakan data primer berupa memberikan lembar kuisioner
angket kepada responden dan juga melakukan wawancara kepada beberapa
karyawan yang bekerja diperusahaan tersebut.
3.2.2.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuisioner
dan wawancara. Metode kuisioner adalah merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden
untuk dijawab.
Angket merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden
Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi,
Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
678 Sugiyono, 2011. Sedangkan metode
wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan
secara lisan kepada subjek penelitian. 3.3.
Metode Analisis Data
Untuk menganalisa peran auditor internal dalam penerapan good corporate
governance dan
efisiensi kinerja
keuangan penulis
terlebih dahulu
melakukan: 3.3.1.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini dilakukan kepada data karakteristik responden.
Tujuannya untuk mengetahui distribusi jenis kelamin, usia dan pendidikan
terakhir diperusahaan yang diteliti ini. 3.3.2.
Pengujian Instrumen dan Data 3.3.2.1.
Uji Validitas Data
Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data yang valid
adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian Sugiyono, 2011.
Dari pengertian diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
uji validitas merupakan cara untuk mengukur
tingkat kesamaan
atau kesesuaian atas suatu penelitian dengan
kriteria yang telah ditentukan. Untuk menguji validitas instrumen digunakan
rumus korelasi product moment seperti
dibawah ini: Dimana:
rxy = Koefisien korelasi antara x dan y rxy
n = Jumlah sampel
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
∑X = Jumlah skor item ∑Y = Jumlah skor total
∑X
2
= Jumlah kuadrat skor item ∑Y
2
= Jumah kuadrat skor total Untuk
menginterpretasikan tingkat
validitas, maka
koefisien kolerasi dikategorikan pada kriteria
sebagai berikut: a. Jika R hitung r tabel, maka
pernyataan tersebut
dinyatakan valid.
b. Jika R hitung r tabel, maka pernyataan
tersebut dinyatakan
tidak valid. Dari acuan rumus di atas, penulis
akan menggunakan media Microsoft Excel
dalam mengolah data yang telah di dapat dari hasil perhitungan kuisioner
yang telah disebarkan kepada responden. 3.3.2.2.
Uji Reliabilitas Data
Pengujian reliabilitas menurut Ghozali 2011 suatu variabel penelitian
dikatakan reliabel apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Hasil conbrach alpha 0,6 dinyatakan reliabel.
Hasil conbrach alpha 0,6 dinyatakan tidak reliabel.
a. Mencari varian butir.
=
∑ − ∑
∑ √{ . ∑
−� ∑ }{ . ∑ −� ∑
}
“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
679 b. Mencari varian total
c. Mencari reliabilitas
Keterangan: r
ca
= nilai reliablitas Si = varians skor tiap item pertanyaan
St = varians total k = jumlah item pertanyaan
Xi = jumlah skor item pertanyaan n = jumlah responden atau sampel
Xt = jumlah
skor seluruh
item pertanyaan.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas pada penelitian ini
adalah sebagai berikut: a. Apabila Conbrach Alpha 0,6
dinyatakan reliabel. b. Apabila Conbrach Alpha 0,6
dinyatakan tidak reliabel.
3.3.2.3. Korelasi
Korelasi bertujuan
untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh
antara dua variabel yaitu Internal Auditor X
terhadap Good
Corporate Governance
dan Efisiensi
Kinerja Keuangan Y dengan rumus sebagai
berikut:
� =� n� ∑ �� − ∑ � ∑ �
√{n�∑ � − ∑ � }{n� ∑ � − ∑ � }
Keterangan: r
xy
= Jumlah sampel n = Jumlah responden
X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat
Dimana hasil korelasi ditemukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.1. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Pengaruh 0.00
– 0.19 Korelasi sangat lemah
0.02 – 0.39
Korelasi lemah 0.40
– 0.59 Korelasi sedang
0.60 – 0.79
Korelasi kuat 0.80
– 1.00 Korelasi sangat kuat
Sumber: Sugiyono 2009
3.3.2.4. Regresi Linear Sederhana
Metode ini didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu
variabel independen dengan satu variabel dependen
Sugiyono 2011:
270. Persamaan
umum regresi
linear sederhana dapat dirumuskan sebagai
berikut: = a + bX
Keterangan: = Variabel
terikat nilai
yang diprediksikan
a = Harga Y bila X=0 Harga konstanta
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang
menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel
dependen yang
didasarkan pada
variabel independen
X = Variabel bebas Untuk menyelesaikan persamaan
regresi ini, maka harus hitung terlebih dahulu nilai a dan b. Cara menghitung
nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:
a = � ∑ � ∑ � −� ∑ � ∑ ��
n∑ � ∑ � �b = �
n ∑ �� −� ∑ � ∑ � n ∑ � −� ∑ �
3.3.2.5. Koefisien Determinasi
Setelah mengetahui
korelasi person
untuk mengetahui
derajat hubungan
antara variabel,
maka selanjutnya digunakan rumus koefisien
determinasi untuk menguji signifikansi hubungan yaitu apakah hubungan yang
ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, Sugiyono 2011.
��² = ∑ − ∑ ²
² = ∑
− ∑ ²
r
ca
= {
−
} { −
∑ ² ²
}
Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi,
Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
680 Analisis determinasi ini digunakan
untuk mengetahui besarnya variasi persentase pengaruh variabel independen
secara serentak
terhadap variabel
dependen. Semakin besar nilai r
2
, maka semakin besar pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat. Rumus koefisien determinasi yang
digunakan adalah sebagai berikut: Dimana:
KD = Koefisien Determinasi rs
2
= Koefisien Korelasi
product moment
3.3.2.6. Uji Hipotesis Uji t
Untuk mengetahui
apakah hipotesis yang telah dirumuskan akan
diterima atau ditolak. Maka rumus yang digunakan menurut Sugiyono2011:243
adalah:
� = ��√n −
√ − ��
Keterangan: t = Nilai t
hitung
rs = Koefisien Korelasi
product moment
n = Banyaknya sampel Prosedur
pengujian sebagai
berikut: a.
Tarif signifikan α = 0,05 b. Tarif nyata
= 95 c. Derajat kebebasan = n-2
Adapun hipotesis yang peneliti tetapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: Ho : =0, Tidak terdapat pengaruh
Internal Auditor terhadap Penerapan
GCG dan
Efisiensi Kinerja Keuangan. Ha : ≠ 0, Terdapat pengaruh Internal
Auditor terhadap Penerapan GCG dan Efisiensi Kinerja
Keuangan. Kriteria pengambilan keputusan:
Jika t
hitung
t
tabel
maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Jika t
hitung
t
tabel
maka Ha ditolak dan Ho diterima.
3.3.2.7. Operasional
Variabel Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yang peneliti jadikan penelitian yaitu:
“Peranan internal auditor dalam penerapan
Good Corporate
Governance dan efisiensi kinerja
keuangan pada salah satu perusahaan swast
a di Jakarta”. Maka terdapat dua variabel penelitian, yaitu:
a. Variabel bebas independent, yang menjadi variabel ini adalah Peran
Internal Auditor variabel X. b. Variabel terikat dependent, yang
menjadi variabel
ini adalah
Penerapan Good
Corporate Governance
dan Efisiensi Kinerja Keuangan variabel Y
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan sampel 10 orang dan
masing-masing responden diberikan 10 pernyataan kuisioner yang terdiri dari 10
pernyataan tentang variabel X Internal Auditor dan 10 pernyataan tentang
variabel Y Penerapan GCG dan Efisiensi
Kinerja Keuangan
yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis
Kelamin Jumlah Presentase
1. Laki-Laki
3 30
2. Perempuan 7
70 Jumlah
10 100
Sumber: Data Olahan Kuisioner , 2016
Berdasarkan data diatas bahwa presentase jenis kelamin pekerja yang
populasinya paling banyak adalah pekerja yang memiliki jenis kelamin perempuan
yaitu sebanyak 7 orang atau sebesar 30, sedangkan persentase golongan pekerja
yang populasinya paling kecil adalah pekerja yang memiliki jenis kelamin laki-
laki yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 30.
“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
681 b. Pendidikan
Tabel 4.2. Data Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah
orang Presentase
1. SMA 6
60 2. D3
3 30
3. S1 1
10 Jumlah
10 100
Sumber: Data Olahan Kuisioner , 2016
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata pendidikan
pegawai adalah SMA yaitu sebanyak 6 orang atau 60, D3 sebanyak 3 orang
atau 10, S1 sebanyak 1 orang atau 10. 4.2.
Pembahasan
Tabel 4.3. Data Penelitian Variabel Internal Auditor X
Sumber: Pengolahan Data, 2016
Tabel 4.4. Data Penelitian Variabel GCG dan Efisiensi Kinerja Keuangan Y
Sumber : Data Pengolahan, 2016