Auditor Switching KERANGKA TEORI

PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 234 kualitas yang tinggi untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan meningkatkan reputasi perusahaan di mata para pengguna laporan keuangan Halim 1997: 79-80 di Divianto 2011. KAP yang berafiliasi big four adalah Price Waterhouse Coopers PWC, Klynveld Gambut Marwick Goerdeler KPMG, ErnestYoung EY dan Deloitte Touche Thomatsu Deloitte Elder et al. 2014 : 34 dalam Dewi Sri Kistini dan Nahumury 2014.

2.5. Financial Distress

Financial distress atau kesulitan keuangan perusahaan merupakan suatu kondisi dimana perusahaan mengalami kondisi yang tidak sehat ataupun kesulitan dalam keuangannya sehingga dikhawatirkan akan mengalami kebangkrutan Wijaya, 2012. Menurut situs www.investopedia.com, financial distress dapat didefinisikan sebagai: “A condition where a company cannot meet or has difficulty paying off its financial obligation o its creditors. The chance of financial distress increases when a firm has high fixed costs, illiquid asstes, or revenues that are sensitive to economic downturns.” McKeown 1991 dan Sinarwati 2010 menggunakan Debt to Equity Ratio DER untuk mengukur kesulitan keuangan perusahaan, yang menemukan pengaruh positif kesulitan keuangan perusahaan dengan melakukan perpindahan KAP. Ada berbagai cara dan teknik yang dapat dipergunakan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan sedang mengalami financial distress atau tidak. Salah satu teknik yang dapat dipergunakan adalah dengan melakukan analisa keuangan. Beberapa resiko keuangan yang dapat menunjukkan kondisi tersebut diantaranya: 1 Rasio likuiditas liquidity ratio,2 Rasio manajemen hutang debt management ratio , dan 3 Rasio pemanfaatan asset asset utilization ratio.

2.6. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional investor didefinisikan sebagai persentase saham yang dimiliki oleh institusi seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan perbankan investasi. Kepemilikan institusional diharapkan lebih menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.Peran dari pemegang saham institusional sebagai pengawas perusahaan dipengaruhi oleh nilai investasi mereka. Apabila pemegang saham institusional tidak merasa puas atas kinerja pihak manajemen maka mereka akan menjual sahamnya di pasar. Oleh karena itu, pihak manajemen akan lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan

2.7. Pergantian Manajemen

Perubahan manajemen adalah sebagai akibat dari penggantian direksi perusahaan melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau direksi berhenti karena kemauan sendiri Endina Sulistiarini dan Sudarno 2012. Dewan Komisaris berkewenangan untuk menunjuk suatu KAP melalui rekomendasi dari komite audit yang nantinya akan diusulkan dalam RUPS Rahmawati, 2011. Jika manajemen baru berharap bahwa auditor yang baru lebih bias diajak bekerjasama dan lebih bias memberikan opini seperti yang diharapkan manajemen, maka dapat terjadi pergantian auditor di dalam perusahaan Sinarwati, 2010. Menurut Nagy 2005 dalam Sulam Damayanti dan Made Sudarma 2008, perubahan manajemen perusahaan diikuti oleh perubahan kebijakan di bidang akuntansi, keuangan dan pemilihan kantor akuntan publik. Perusahaan akan mencari kantor akuntan publik yang sejalan dengan kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan dan membutuhkan auditor berkualitas yang mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan perusahaan yang cepat. Jika ini tidak bisa