Komite Audit dan Kinerja Komisaris

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 569 komisaris independen dianggap mampu dalam melakukan monitoring sebagai perwakilan dari mekanisme pengendalian internal utama dan controlling terhadap perilaku manajer perusahaan yang opportunis sehingga dapat menjadi salah satu yang melatarbelakangi adanya penurunan kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ke tiga yang akan di uji dalam penelitian ini adalah: H3 : Komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan

2.2.4. Human Capital Efficiency HCE

dan Kinerja Keuangan Perusahaan Penelitian yang dilakukan oleh Ciptaningsih 2013 dengan judul uji komponen modal intelektual terhadap kinerja keuangan BUMN menyatakan bahwa human capital efficiency berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan knowledge based view theory , persfektif intellectual capital dilihat dari sisi human capital merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan Barney, 1991 dikutip oleh Ulum, 2016. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis ke empat yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah: H4 : Human Capital Efficiency HCE berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan

2.2.5. Capital

Employed Efficiency CEE dan Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nova dkk 2012 dengan judul pengaruh intellectual capital terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan menjelaskan bahwa capital economic efficiency CEE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan. Jika dilihat dari perspektif stakeholder theory menjelaskan bahwa manajer korporasi akan berusaha menaikkan nilai perusahaan untuk kepentingan semua pemegang saham. Oleh karena itu, pemangku kepentingan atau pemegang saham akan bertindak mengkontrol penggunaan modal oleh manajemen agar kinerja perusahaan lebih baik. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ke lima yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H5 : Capital Employed Efficiency CEE berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

3. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah emiten perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2012-2015 www.idx.co.id, diakses tanggal 20 Oktober 2016. Dari 81 emiten perbankan yang masih listing maka ditentukan 25 emiten perbankan yang menurut peneliti merupakan sampel yang representative . Metode pengambilan sampel berdasarkan purposive sampling dengan menggunakan kriteria Ghozali, 2014 antara lain: a. Antara rentang waktu tahun 2012- 2015, emiten tidak mengalami delisting . b. Emiten melaporkan laporan keuangannya dalam satuan mata uang rupiah. c. Selama rentang waktu tahun 2012- 2015, emiten tidak mengalami kerugian. d. Ketersediaan adanya data laporan tahunan emiten selama tahun penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu dari laporan tahunan perusahaan yang dipublikasikan tahun 2012 sampai 2015. Sumber data diperoleh dari idx.co.id, finance.yahoo.com, Indonesian Capital Market Directory ICMD. Untuk Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 570 memperoleh data-data perusahaan seperti kepemilikan intitusional, proporsi komite audit independen, proporsi dewan komisaris independen, human capital efficiency, capital employed efficiency dan kinerja keuangan perusahaan berasal dari laporan keuangan tahunan emiten perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015. 3.2. Variabel Penelitian Penelitian ini mengangkat tentang good corporate governance dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. Untuk komponen good corporate governance yang menjadi variabel bebas, seperti kepemilikan institusional X1, komite audit X2 dan komisaris independen X3. Sedangkan untuk intellectual capital , komponen yang digunakan untuk variabel bebas adalah human capital efficiency X4 dan capital employed efficiency X5. Sedangkan untuk variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan Y. Agar tidak terjadi bias penafsiran dalam pengukuran variabel, maka berikut ini merupakan definisi operasional variabel yang digunakan: a. Kepemilikan Institusional X1 Kepemilikan institusional di ukur dengan menggunakan perbandingan antara jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak institusi dengan jumlah saham yang beredar Ale, 2014. Proksi kepemilikan institusional yaitu jumlah kepemilikan saham institusional dibagi jumlah saham beredar. b. Komite Audit X2 Proporsi komite audit di ukur dengan cara menghitung jumlah komite audit independen dibagi dengan jumlah komite audit dalam suatu perusahaan Shah dan Butt, 2009. c. Komisaris Independen X3 Variabel ini diukur dengan jumlah total komisaris independen dibagi dengan jumlah komisaris pada perusahaan. Agnes, 2013. d. Human Capital Efficiency X4 Human Capital Efficiency HCE adalah hasil dari value added dibagi dengan human capital Ulum 2016. Value Added VA diperoleh dari total pendapatan VA dikurang total semua beban dan biaya selain beban dan biaya yang terkait dengan pengeluaran utnuk karyawan seperti biaya gaji dan upah, biaya training dan lainnya. Sedangkan Human Capital HC diperoleh dari semua beban dan kompensasi serta pengembangan karyawan. e. Capital Employed Efficiency X5 Capital Employed Efficiency CEE merupakan hasil dari Value Added VA dibagi dengan Capital Employed CE. Sedangkan Capital Employed CE itu sendiri diperoleh dari total modal ditambah laba bersih Mavridis, 2004 dikutip oleh Ulum, 2016. f. Kinerja Keuangan Perusahaan Y Variabel kinerja keuangan perusahaan didefinisikan menjadi Return on Asset. Ciptaningsih, 2013. Return on asset diperoleh dari total laba bersih dibagi dengan total aset.

3.3. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan data laporan tahunan emiten dari tahun fiskal 2012 ampai tahun 2015. Sebagai alat uji dalam penelitian ini digunakan SPSS V.23. Pemilihan alat uji ini cocok digunakan dalam penelitian ini dikarenakann variabel yang digunakan merupakan variabel observe variabel yang dapat diobservasi karena menggunakan data kuantitatif dalam perhitungannya. Model statistik yang digunakan adalah regresi linear untuk melihat hubungan antara good corporate governance dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. Model penelitian yang diajukan adalah: