Analisis Deskriptif Analisis Koefisien Determinasi

PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 190 Sumber: Output SPSS 23 Gambar 4.1. Normal Probability Plot Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik nilai data terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus, sehingga dapat dikatakan data berasal dari suatu populasi yang terdistribusi normal.

4.2.2. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF CGC .583 1.176 CSR .583 1.176 Sumber: Output SPSS 23 Berdasarkan hasil uji multikolinearitas, diperoleh data sebagai berikut: 1 Hasil perhitungan tolerance menunjukan tidak adanya variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Nilai GCG sebesar 0,583 dan CSR sebesar 0,583. 2 Hasil perhitungan VIF juga menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Nilai VIF GCG sebesar 1,176 dan CSR sebesar 1,176. Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

4.2.3. Uji Autokorelasi

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin-Watson 1 1.922 Sumber: Output SPSS 23 “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 191 Pada tabel 4.3 menunjukan nilai DW = 1,922 dengan nilai tabel DW dengan n = 35, k = 2 dan a = 0,05 diperoleh nilai du sebesar 1,726 lihat lampiran, sehingga nilai 4-du = 2,274. Hasil perbandingan menunjukan nilai DW = 1,922 yang terletak antara du dan 4-du, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

4.1.4 Uji Heterokedastisitas

Sumber: Output SPSS 23 Gambar 4.2 Grafik Scatteplot Pada gambar 4.2 grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di bawah dan di atas angka nol. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.3. Analisis Koefisien Determinasi

Adjusted R 2 Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi Adjusted R² Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .339 a .115 .059 .32855 Sumber: Output SPSS 23 Dari hasil pengujian regresi didapat nilai Adjusted R 2 adalah 0,059. Artinya seluruh variabel independen mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu Penghindaran Pajak sebesar 5,9 sedangkan sisanya 94,1 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam pengujian.

4.4. Analisis

Regresi Linier Berganda Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 1,545 1,463 PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 192 GCG -,014 ,016 -,193 CSR -,527 ,267 -,430 Sumber: Output SPSS 23 Berdasarkan Tabel 4.6 didapat persamaan regresi linier berganda, sebagai berikut: Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + E Y = 1,545 - 0,014X 1 - 0,527X 2 + E Y = variabel terikat Return saham a = konstanta b 1 , b 2 = koefisien regresi X 1 = GCG X 2 = CSR Berdasarkan model regresi di atas dapat disimpulkan menjadi beberapa hal, yaitu: a. Konstanta sebesar 1,545 artinya jika GCG X 1 dan CSR X 2 , Leverage X 3 dianggap konstan, maka Return saham Y nilainya akan menurun sebesar 1,545. b. Koefisien regresi variabel GCG X 1 sebesar - 0,014 bertanda negatif artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan GCG X 1 mengalami kenaikan 1, maka Return saham Y akan mengalami penurunan sebesar 1,559. c. Koefisien regresi variabel CSR X 2 sebesar -0,527 bertanda Negatif artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan CSR X 2 mengalami penurunan 1, maka Return saham Y akan mengalami penurunan sebesar 2,072.

4.5. Uji Hipotesis

4.5.1. Uji t t Test

Tabel 4.7 Hasil Uji t Model t Sig. 1 Constant 1,056 ,299 GCG -,886 ,038 CSR -1,973 ,049 Sumber: Output SPSS 23 Pembahasan pengujian secara parsial pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh GCG X 1 Terhadap CSR Y Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui nilai t-hitung untuk variabel GCG memiliki nilai |t-hitung| 0,886 |t- tabel| 2,030 dengan nilai signifikan 0,382 0,05. Dapat disimpulkan bahwa H 1 ditolak, sehingga dengan kata lain tidak ada pengaruh GCG yang signifikan terhadap Return saham. Artinya apabila implemntasi CGC ditingkatkan maka Return saham tidak terlalu berubah signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto 2011 menunjukan bahwa Good Corporate Governance tidak berpengaruh terhadap Return Saham. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan Sudarti 2012, menunjukan hasil yang berbeda dimana ditemukan adanya pengaruh antara Good Corporate Governance Indeks terhadap Harga Saham. Hal ini membuktikan adanya perbedaan hasil pada beberapa penelitian yang mengindikasikan bahwa variabel Good Corporate Governance tidak dapat hanya diukur berdasarkan indeks maupun mekanisme. Sehingga dibutuhkan pendalaman untuk mengetahui