Confirmatory Factor Analysis Hasil

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 633 Berdasarkan CFA pada faktor konstruk dimensi stres kerja, kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan turnover intention diketahui bahwa nilai degree of freedom df bernilai 80, Chi-Square 96,447 dan probability 0,102 0,05 sehingga dapat dipastikan model CFA konstruk type 1 valid dan relibilitas dimana jumlah faktor dan hubungan antar faktor dengan konstruk laten berdasarkan basis teori mampu menerangkan faktor dengan baik hasil analisis pada tabel 0,7. 4.1.3.2. Konstruk Type 2 Memberikan gambaran mengenai analisis faktor konfirmatori second - order konstruk type 2 dengan menggunakan program AMOS yang terdiri dari empat konstruk dimensi yaitu kepemimpinan transformational , kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan turnover intention. Gambar 4.11. Konstruk Type 2 Dari hasil output konstruk type 2 kepemimpinan transformational diatas dapat dilihat bahwa model belum fit dengan nilai chi-squares 112,256 dan probability 0,010 0,05 serta degrees of freedom 1 yaitu 80. Diketahui bahwa terdapat ukuran goodness of fit yang bernilai marginal hal ini menandakan bahwa perlunya modifikasi dengan mengkorelasikan residualnya. Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 634 Gambar 4.12. Konstruk Type 2 Modifikasi Berdasarkan modifikasi konstruk CFA type 2 pada faktor dimensi kepemimpinan transformational , kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan turnover intention diketahui bahwa nilai degree of freedom df bernilai 65, Chi-Square 70,501 dan probability 0,299 0,05 sehingga dapat dipastikan model CFA konstruk type 2 valid dan relibilitas dimana jumlah faktor dan hubungan antar faktor dengan konstruk laten berdasarkan basis teori mampu menerangkan faktor dengan baik hasil analisis pada tabel 0,7 4.1.3.3. Konstruk Type 3 Memberikan gambaran mengenai analisis faktor konfirmatori second - order konstruk type 3 dengan menggunakan program AMOS yang terdiri dari empat konstruk dimensi yaitu karakteristik pekerjaan, kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan turnover intention. Gambar 4.13. Konstruk Type 3 Dari hasil output konstruk CFA karakteristik pekerjaan diatas dapat dilihat bahwa model belum fit dengan nilai chi-squares 104,550 dan probability 0,003 0,05 serta degrees of freedom 1 yaitu 68. Diketahui bahwa terdapat “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 635 ukuran goodness of fit yang bernilai marginal hal ini menandakan bahwa perlunya modifikasi dengan mengkorelasikan residualnya. Gambar 4.14. Konstruk Type 3 Modifikasi Berdasarkan modifikasi konstruk type 3 pada faktor dimensi karakteristik pekerjaan, kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan turnover intention di ketahui bahwa nilai degree of freedom df bernilai 49, Chi-Square 62,540 dan probability 0,093 0,05 sehingga dapat dipastikan model CFA konstruk type 3 valid dan relibilitas dimana jumlah faktor dan hubungan antar faktor dengan konstruk laten berdasarkan basis teori mampu menerangkan faktor dengan baik hasil analisis pada tabel 0,7. Untuk menguji apakah data terdistribusi normal ataukah tidak pada program Amos untuk semua konstruk yang diamati dapat dilakukan dengan melihat output assessment of normality. Nilai cut - off yang umumnya dipakai untuk menilai assessment of normality adalah nilai skew dan kurtosis berkisar 1,0 -1,5 Schumacker dan Lomax 2010, p. 69 atau nilai critical ratio harus 2,58. jika dilihat pada assessment of normality secara univariate dan multivariate nilai c.r 2,58 sehingga konstruk pengamatan ini dapat di simpulkan bahwa data yang diestimasi terdistribusi normal. 4.1.4. Structural Equation Modelling SEM Tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian full model structural, Mulyanto 2010 seperti pada gambar dibawah ini. Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 636 Gambar 4.15. Hasil Pengujian Full Model Structural Tabel 4.7. Regression Weight Measurement Model pada Full Model Struktural Berdasarkan tabel 4.7. dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kausal yang tidak terbukti berhubungan langsung secara signifikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya p-value yang bernilai diatas 10 . Hubungan tersebut antara lain yaitu pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja, karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja, kepemimpinan transformational terhadap kepuasan kerja, stres kerja terhadap komitmen organisasi, karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi, kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasi, karakteristik pekerjaan terhadap turnover intention , kepemimpinan transformational terhadap turnover intention , kepuasan kerja terhadap turnover intention. Dikarenakan model teoritis awal kurang fit, maka langkah selanjutnya adalah Estimate S.E. C.R. P Keterangan Kepuasan Kerja --- Stres Kerja -0,086 0,099 -0,867 0,386 Tidak Signifikan Kepuasan Kerja --- Karakteristik Pekerjaan 0,865 0,613 1,412 0,158 Tidak Signifikan Kepuasan Kerja --- Kepemimpinan Transformational 0,016 0,037 0,429 0,668 Tidak Signifikan Komitmen Organisasi --- Stres Kerja -0,283 0,255 -1,11 0,267 Tidak Signifikan Komitmen Organisasi --- Karakteristik Pekerjaan 0,075 0,633 0,119 0,905 Tidak Signifikan Komitmen Organisasi --- Kepemimpinan Transformational -0,003 0,093 -0,027 0,978 Tidak Signifikan Komitmen Organisasi --- Kepuasan Kerja 1,66 0,62 2,677 0,007 Signifikan Turnover Intention --- Stres Kerja 0,875 0,41 2,132 0,033 Signifikan Turnover Intention --- Karakteristik Pekerjaan 1,201 0,923 1,302 0,193 Tidak Signifikan Turnover Intention --- Kepemimpinan Transformational -0,017 0,098 -0,174 0,862 Tidak Signifikan Turnover Intention --- Kepuasan Kerja -0,625 0,445 -1,405 0,16 Tidak Signifikan Turnover Intention --- Komitmen Organisasi -0,412 0,153 -2,69 0,007 Signifikan “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 637 melakukan modifikasi model hingga menghasilkan model yang fit. Berikut ini merupakan pengujiannya. Gambar 4.16. Hasil Modifikasi Full Model Structural Berdasarkan pengujian tersebut didapatkan hasil kesesuaian dengan kriteria goodfitnes of fit index yang menunjukkan bahwa model dapat dikatakan telah sesuai.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel 3.2. didapatkan bahwa stressor kelompok memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 3,54. selain itu jika didetailkan pada jenis pertanyaan yang menggambarkan stressor kelompok didapatkan bahwa stress individu SK2 yang memiliki nilai rata-rata terbesar. Pertanyaan stressor individu SK2 tersebut menjelaskan keresahaan dikarenakan persaingan yang tidak sehat diantara rekan kerja dan terdapat hubungan yang tidak baik dengan atasan kerja. Hal tersebut mengindikasikan bahwa stressor kelompok dirasa memicu timbulnya stres kerja terutama pada persaingan yang tidak sehat diantara rekan kerja dan terdapat hubungan yang tidak baik dengan atasan kerja. Secara keseluruhan rata-rata untuk faktor stres kerja adalah 3,02. nilai ini menandakan bahwa tingkat stres kerja yang terjadi tergolong cukup tinggi. Berdasarkan tabel 3.3. didapatkan bahwa pertimbangan individual memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 2,64. selain itu jika didetailkan pada jenis pertanyaan yang menggambarkan pertimbangan individual didapatkan bahwa pengaruh ideal KT1 yang memiliki nilai rata-rata terbesar. Pertanyaan pengaruh ideal tersebut KT1 menjelaskan kebanggaan, kepercayaan dan kenyamanan bekerja terhadap atasan kerja. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pertimbangan individual dirasa memicu timbulnya pengaruh ideal terutama pada perhatian khusus yang diberikan atasan dan penghargaan diberikan bila bekerja dengan baik. Secara keseluruhan rata- rata untuk faktor kepemimpinan transformasional adalah 2,40. nilai ini menandakan bahwa tingkat Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 638 kepemimpinan transformasional yang terjadi tergolong cukup tinggi. Berdasarkan tabel 3.4. didapatkan bahwa gaji memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 3,44. selain itu jika didetailkan pada jenis pertanyaan yang menggambarkan pertimbangan gaji didapatkan bahwa kebijakan perusahaan KK2 yang memiliki nilai rata-rata terbesar. Pertanyaan gaji tersebut menjelaskan bahwasannya manajemen terstruktur dengan baik dan top level manajemen benar-benar mengerti pekerjaan mereka. Hal tersebut mengindikasikan bahwa gaji dirasa memicu timbulnya kebijakan perusahaan. Secara keseluruhan rata-rata untuk faktor kepuasan kerja adalah 2,84. Nilai ini menandakan bahwa tingkat kepuasan kerja yang terjadi tergolong cukup tinggi. Berdasarkan tabel 3.5. didapatkan bahwa continuance commitment memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 2,59. Selain itu jika didetailkan pada jenis pertanyaan yang menggambarkan pertimbangan continuance commitment didapatkan bahwa normatif commitment KO2 yang memiliki nilai rata-rata terbesar. Pertanyaan continuance commitment menjelaskan inspirasi organisasi untuk berprestasi dan perusahaan terbaik untuk bekerja. Hal tersebut mengindikasikan bahwa normatif commitment dirasa memicu timbulnya continuance commitment terutama pada inspirasi organisasi untuk berprestasi dan perusahaan terbaik untuk bekerja. Secara keseluruhan rata-rata untuk faktor komitmen organisasi adalah 2,46. Nilai ini menandakan bahwa tingkat komitmen organisasi yang terjadi tergolong cukup tinggi. Berdasarkan tabel 3.6. didapatkan bahwa meninggalkan organisasi memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 3,29. Selain itu jika didetailkan pada jenis pertanyaan yang menggambarkan pertimbangan meninggalkan organisasi didapatkan bahwa pola pikir TI1 yang memiliki nilai rata-rata terbesar. Pertanyaan meninggalkan organisasi TI1 menjelaskan pola pikir karyawan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pola pikir karyawan dirasa memicu timbulnya karyawan meninggalkan organisasi. Secara keseluruhan rata-rata untuk faktor turnover intention adalah 3,11. Nilai ini menandakan bahwa tingkat turnover intention yang terjadi tergolong cukup tinggi. 4.2.2. Analisis CFA Confirmatory Factor Analysis