Return on Asset ROA

PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi B erkelanjutan” 296 komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya. Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Dengan demikian Corporate Social Responsibility merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan, bukan kegiatan yang bersifat sukarela Lako, 2011. Adapun hal – halyang termasuk dalam Corporate Social Responsibility Disclosure CSRD di Global Reporting Initiative GRI G.4 adalah kategori ekonomi, kategori lingkungan dan kategori sosial Triple Bottom Line. Pengukuran dilakukan berdasarkan indeks pengungkapan masing –masing perusahaan yang dihitung melalui pembagian antara jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan perusahaan ΣX dengan jumlah item yang diharapkan diungkapkan perusahaan n = 91 Item Indikator. 2.2.2.1 Kategori Ekonomi Dimensi keberlanjutan ekonomi berkaitan dengan dampak organisasi terhadap keadaan ekonomi bagi pemangku kepentingannya, dan terhadap sistem ekonomi ditingkatlokal, nasional, dan global. Kategori Ekonomi menggambarkan arus modal di antarapemangku kepentingan yang berbeda dan dampak ekonomiutama dari organisasi di seluruh lapisan masyarakat. 2.2.2.2 Kategori Lingkungan Dimensi keberlanjutan lingkungan berkaitan dengan dampak organisasi pada sistem alam yang hidup dan tidak hidup termasuk tanah, udara, air, dan ekosistem. Kategori Lingkungan meliputi dampak yang terkait dengan input seperti energy dan air dan output seperti emisi, efluen, dan limbah. Termasuk juga keanekaragaman hayati, transportasi, dan dampak yang berkaitan dengan produk dan jasa serta kepatuhan dan biaya lingkungan. 2.2.2.3 Kategori Sosial Dimensi keberlanjutan sosial membahas dampak yang dimiliki organisasi terhadap sistem sosial dimana organisasi beroperasi. Kategori Sosial berisi Sub-Kategori Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja, Hak Asasi Manusia, Masyarakat, Tanggung Jawab atas Produk. 2.2.3 Current Ratio CR Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih Riyanto, 2011. Dalam penelitian ini Likuiditas diproksikan dengan Current Ratio CR yang merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya dengan jaminan aktiva lancar yang dimilikinya atau Current Ratio CR merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar Riyanto, 2011. 2.2.4 Debt to Equity Ratio DER Debt to Equity Ratio DER merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau yang biasa digunakan untuk mengukur besarnya total aktiva yang dibiayai oleh kreditur perusahaan. Debt to Equity Ratio DER merupakan perbandingan antara total debt dengan total equity Riyanto, 2011. “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 297

2.2.5 Working

Capital Turnover WCTO Perputaran modal kerja Working Capital Turnover merupakan kemampuan modal kerja berputar dalam suatu periode siklus kas dari perusahaan. Perputaran modal kerja diukur berdasarkan perbandingan penjualan yang dihasilkan dengan aktiva lancar. Perputaran modal kerja mengukur efektifitas penggunaan aktiva lancar untuk menghasilkan penjualan Riyanto, 2011.

2.2.6 Struktur Aktiva STA

Struktur aktiva merupakan penentuan berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva,baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap. Rasio struktur aktiva diukurdengan Current Assets to Total Assets Ratio yang merupakan perbandinganjumlah aktiva lancar terhadap total aktiva yang terdapat di perusahaan Riyanto, 2011. 2.3 Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka Hipotesis dalam penelitian ini, sebagai berikut:

2.3.1 Pengaruh

Corporate Social Responsibility Disclosure CSRDterhadap Return on Asset ROA Implikasi positif dari concern perusahaan melakukan tanggung jawab sosial secara berkelanjutan terhadap kinerja keuangan perusahaan juga sangat luar biasa karena adanya korelasi positif antara rating tanggung jawab sosial perusahaan dengan profitabilitas. Semakin tinggi rendah peringkat tanggung jawab sosial suatu perusahaan, semakin tinggi rendah pula tingkat profitabilitas perusahaan tersebut Lako, 2011. Pada penelitian terdahulu candrayanthi dan Saputra 2013, Sriviana 2013 menyatakan bahwa CSRD berpengaruh signifikan terhadap ROA. H 1 : Corporate Social Responsibility Disclosure CSRD berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset ROA.

2.3.2 Pengaruh Current Ratio CR

terhadap Return on Assets ROA Current Ratio CR merupakan kemampuanperusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Aktiva lancar yang dimiliki terdiri dari kas, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan. Sedangkan hutang lancar terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, hutang gaji, dan hutang jangka pendek lainnya Harjito dan Martono, 2011. Salah satu unsur kebijakan modal kerja berasal dari aktiva lancar berupa kas, piutang dan persediaan. Mengelola modal kerja berarti mengelola aktiva lancar yang biasanya dikaitkan dengan hutang lancar, oleh sebab itu dalam memahami modal kerja berkaitan pula dengan hutang lancar karena dengan kondisi tersebut aktiva lancar yang dikelola dengan baik dan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan baik sehingga akan menghasilkan keuntungan profitabilitas bagi perusahaan Riyanto, 2011. Pada penelitian terdahulu Jatismara 2011, Setyawan 2015 menyatakan bahwa CR berpengaruh signifikan terhadap ROA. H 2 : Current Ratio CR berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset ROA. 2.3.3 Pengaruh Debt To Equity Ratio DER terhadap Return on Asset ROA Debt to Equity Ratio DER merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau yang biasa digunakan untuk mengukur besarnya total aktiva yang dibiayai oleh kreditur perusahaan. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi B erkelanjutan” 298 sahamHarjito dan Martono, 2011.Pada penelitian terdahuluSudaryo dan Sari 2013 menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap ROA. H 3 : Debt to Equity Ratio DER berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset ROA. 2.3.4 Pengaruh Working Capital Turnover WCTO