Uji Dependent Variable: ROA Sumber: Olah data Output SPSS

PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi B erkelanjutan” 308 Berdasarkan Tabel 4.7 Model persamaan regresi linier berganda, sebagai berikut : Y = α+ 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + 4 X 4 + 5 X 5 + ε Y = -0,241+ 0,362X 1 +0,015X 2 - 0,035X 3 +0,072X 4 +0,103X 5 + ε Nilai konstanta sebesar – 0,241 dapat diartikan jika Corporate Sosial Responsibility Disclosure CSRD,Current Ratio CR,Debt to Equity Ratio DER , Working Capital Turnover WCTO, Struktur Aktiva STAnilainya adalah nol, maka Return on Asset ROA nilainya negatif sebesar 0,241. Nilai Coefficients regresi variabel Corporate Sosial Responsibility DisclosureCSRD bernilai positif sebesar 0,362. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 satu satuanCorporate Sosial Responsibility Disclosure CSRD, maka Return on Asset ROAakan meningkat sebesar 0,362 atau 36,2 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai Coefficients regresi variabel Current Ratio CRbernilai positif sebesar 0,015. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 satu satuan Current Ratio CR, maka Return on Asset ROA akan meningkat sebesar 0,015 atau 1,5 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai Coefficients regresi variabel Debt to Equity RatioDER bernilai negatif sebesar 0,035. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penurunan 1 satu satuan Debt to Equity Ratio DER, maka Return on Asset ROAakan menurun sebesar 0,035 atau 3,5 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai Coefficients regresi variabel Working Capital TurnoverWCTO bernilai positif sebesar 0,072. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 satu satuan Working Capital TurnoverWCTO, maka Return on Asset ROA akan meningkat sebesar 0,072 atau 7,2 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai Coefficients regresi variabel Struktur Aktiva STA bernilai positif sebesar 0,103. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 satu satuan Struktur Aktiva STA, maka Return on Asset ROAakan meningkat sebesar 0,103 atau 10,3 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

4.6 Uji Hipotesis

4.6.1 Uji t t Test

Berdasarkan Tabel 4.7 Pembahasan pengujian hipotesis secara parsial, sebagai berikut: 4.6.1.1Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure CSRD terhadap Return on Asset ROA Hasil Uji tmenunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,005 atau 0,005 0,01 dan nilai t hitung sebesar 2,966 atau 2,966 2,032 maka H ditolak dan H 1 diterima.Jadi dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility Disclosure CSRD berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return on Asset ROA. Adanya Implikasi positif dari concern perusahaan melakukan tanggung jawab sosial secara berkelanjutan terhadap kinerja keuangan perusahaan karena adanya korelasi positif antara rating tanggung jawab sosial perusahaan dengan profitabilitas. Semakin tinggi peringkat tanggung jawab sosial suatu perusahaan, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan.Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yaparto, Frisko, Eriandani 2013 CSRD berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 309 4.6.1.2Pengaruh Current Ratio CRterhadap Return on Asset ROA Hasil Uji tmenunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,038 atau 0,038 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,156atau 2,156 2,032 maka H ditolak dan H 2 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Current Ratio CR berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return on Asset ROA. Dengan kondisi aktiva lancar yang dikelola dengan baik dan mampu memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya, maka kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan baik sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hastuti 2010, Widiyanti dan Bakar 2014 yang menyatakan bahwa CR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. 4.6.1.3Pengaruh Debt to Equity Ratio DERterhadap Return on Asset ROA Hasil Uji tmenunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,193 atau 0,193 0,05 dan nilai t hitung sebesar - 1,329 atau -2,032 ≤ -1,329 ≤ 2,032 maka H diterima dan H 3 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio DER berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Asset ROA. Jika hutang mempunyai dampak terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang akan mengurangi keuntungan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sudaryo dan Sari 2013 menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap ROA.

4.6.1.4 Pengaruh Working Capital

Turnover WCTOterhadap Return on Asset ROA Hasil Uji tmenunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 atau 0,000 0,01 dan nilai t hitung sebesar 6,298 atau 6,298 2,032 maka H ditolak dan H 4 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Working Capital Turnover WCTO berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return on Asset ROA. Semakin besar rasio perputaran modal kerja, maka semakin baik suatu perusahan dimana persentase modal kerja yang ada akan meningkatkan penjualan atau semakin besar rasio ini menunjukkan efektifnya pemanfaatan modal kerja yang tersedia dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Widiyanti dan Bakar 2014 menyatakan bahwa WCTO berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA.

4.6.1.5 Pengaruh Struktur Aktiva

STAterhadap Return on Asset ROA Hasil Uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,021 atau 0,021 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,428atau 2,428 2,032 maka H ditolak dan H 5 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Struktur Aktiva STA berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return on Asset ROA. Semakin besar rasio maka semakin baik karena menunjukkan tersedianya kas, piutang dan persediaan yang merupakan aktiva lancar yang paling likuid dibanding dengan keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan. Adanya aktiva yang likuid dapat digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan untuk menghasilkan laba. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan hanum 2008 menyatakan