KESIMPULAN Prosiding Semcall ProdiAkuntansiS1Unpam 29112016 Large

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 227 ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan menurunkan nilai perusahaan. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian dengan rentang waktu yang lebih panjang. Sampel perusahaan selanjutnya diharapkan menggunakan semua perusahaan non perbankan yang terdaftar di BEI. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan penilaian internet financial reporting IFR selain model Cheng et al. 2000 dan Lymer et al. 1999, seperti model Ettredge 2001 dalam Lai et al., 2009. Penelitian selanjutnya dapat juga menggunakan model pengukuran earnings management discretionary accruals selain Healy 1999, seperti model Jnes 1991, Dechow et al. 1995, Kasznik 1999, dan Kothari et al. 2005. DAFTAR PUSTAKA Abdelsalam, O.H., El-Masry, Ahmed.2008. The Impact Of Board Independence And Ownership Structure On The Timeliness Of Corporate Internet Reporting Of Irish-Listed Companies . Managerial Finance, Vol. 34 No. 12, 2008 pp. 907-918. Abdelsalam, O.H., S. M., Bryant, dan D. L. Street. 2007. An Examination of the Comprehensiveness of Corporate Internet Reporting Provided London - Listed Companies . Journal of International Accounting Reasearch, Vol. 6, No.2. Adhis Anggiany Putri S. 2015. 5 Teknologi yang Wajib Dimiliki untuk Membangun Start Up . Diunduh 17 Oktober 2016, dari: http:tekno.kompas.comread201 51121070200575.Teknologi.ya ng.Wajib.Dimiliki.untuk.Memban gun.StartUp. Almilia, Luciana Spica. 2009. Analisa Komparasi Indeks Internet Financial Reporting Pada Website Perusahaan Go Publik Di Indonesia . Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 SNATI 2009 ISSN: 1907- 5022. Almilia, Luciana Spica. 2009. Analisa Kualitas Isi Financial And Sustainability Reporting Pada Website Perusahaan Go Publik Di Indonesia . Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 SNATI 2009 ISSN: 1907- 5022. Amanti, L. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia . Unpublished Undergraduate Thesis , Universitas Negeri, Surabaya. Armando, Equivalent dan Farahmita, Aria.2012. Manajemen Laba Melalui Akrual dan Aktivitas Riil Di Sekitar Penawaran Saham Tambahan dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan . Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-22 September 2012. Cheng, A. Lawrence, S dan Coy, D. 2000. Measuring the Quality of Corporate Financial Websites: A New Zealand Study . Paper presented at the 12th Asian-Pacific Conference on International Accounting Issues – Beijing. Chung, K.H and Pruitt, S.W. 1994.A Simple Approximation of tobin’s q. PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 228 Financial Management , Vol. 23, No. 3 Autumn. Darwis, Herman. 2012. Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Governance Sebagai Pemoderasi . Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 16, No.1, Januari 2012, Hal 45-55. Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal . Bandung: Alfabeta. Faradila, Astri Dewi Cahyati, Ari. 2013. Analisis Manajemen Laba Pada Perbankan Syariah . JRAK Vol. 4 No.1 Februari 2013 Hal 57- 74. Fiakas, D. 2005. Tobin’s q: Valuing Small Capitalization Companies . Crystal Equity Research , April. Gwenda, Zefanya Juniarti.2013. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance GCG Pada Variabel Share Ownership, Debt Ratio, dan Sektor Industri Terhadap Nilai Perusahaan . Business Accounting Review, Vol 1. Ginting, S. 2003. Pengaruh Struktur Modal terhadap Produktivitas Aktivitas Kinerja Keuangan serta Nilai Perusahaan Industri Manufaktur di Indonesia . Unpublished Graduate Thesis , Universitas Airlangga, Surabaya. Hardiyanti, Nia. 2012. Analisis Pengaruh Insider Ownership, Leverage, Profitabilitas, Firm Size dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan . Skripsi S1. Universitas Diponegoro : Semarang. Hargyantoro, Febrian Dul Muid.2010. Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website TerhadapFrekuensi Perdagangan Saham Perusahaan ”. Undergraduate thesis , Universitas Diponegoro. Herawaty, V. 2008. Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variabel dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan . Jurnal Akuntansi. Hermuningsih, S., Wardani, D. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Malaysia dan bursa efek Indonesia . Jurnal Siasat Bisnis, 132, pp.173-183. Kamil, Fauzan Hapsari, Dini Wahyu.2014. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Mekanisme Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi . e- Proceeding of Management : Vol.1, No.3. Khan, Tehmina. 2006. Financial Reporting Disclosure On The Internet: An International Perspective . Faculty of Business and Law School of Accounting, Victoria University, Australia. Kusumastuti, S., Supatmi., Sastra, P. 2007. Pengaruh Board Diversity Terhadap Nilai Perusahaan dalam Perspektif Corporate Governance . Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 92. Nalisa, Yangs Wahudi, Sugeng. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Study Empiris “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 229 Terhadap Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2006-2008 . Undergraduate thesis , Universitas Diponegoro. Nurlela, R., Islahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Resposibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating . Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Permanasari, Wien Ika. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan . Skripsi S1. Universitas Diponegoro : Semarang. Prasetya, Mellisa Irwandi, Soni Agus. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet Internet Financial Reporting Pada Perusahaan Manufaktur di BEI . The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 151 – 158. Rahmawati, dkk.2007. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia . Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 4, No. 3. Hal 173-183. Sari, Ratna Chandra dan Zuhrotun. 2006. Keinformatifan Laba Di Pasar Obligasi Dan Saham: Uji Liquidation Option Hypothesis . Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang. Sudiyanto, Bambang Puspitasari, Elen.2010. Tobins q dan altman z-score sebagai indikator pengukuran kinerja perusahaan. Jurnal Ilmiah Kajian Akuntansi. Sugiyono.2008. Metode Penelitian Bisnis . Penerbit Alfabeta, Bandung. Sutami, Wahyu. 2012. Analisis Manajemen Laba Earning Management Terhadap Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Study Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2007-2009 . Universitas Islam 45 Bekasi: Disertasi yang tidak dipublikasikan. PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 230 PENGARUH UKURAN KAP, FINANCIAL DISTRESS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PERGANTIAN MANAJEMEN DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDITOR SWITCHING Elisabeth Yohana, Agus Ismaya Hasanudin Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang Email: elisabethyohanasgmail.com ABSTRACT This research aimed to test the effect of Public Accounting Firm, Financial Distress, Intitutional Ownership, Management Change and Audit Opinion on The Auditor Switching. The population in this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2012 to 2014. The total sample in this research are 99 companies selected by using purposive sampling method based on specific criteria the period of 3 years from 2012 to 2014. This research used logistic regression as statisticak analysis method. The results of this study revealed that public accounting firm size has significant effect on auditor switching, meanwhile financial distress, institutional ownership, management change and audit opinion do not have significant effect on auditor switching. Key Words: Auditor Switching, Public Accounting Firm Size, Financial Distress, Institutional Ownership, Management Change and Audit Opinion ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran KAP, Financial Distress, Kepemilikan Institusional, Pergantian Manajemen dan Opini Audit terhadap Auditor Switching.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Total sampel dalam penelitian ini adalah 99 perusahaan yang telah dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling yang sesuai dengan kriteria yang digunakan selama periode 3 tahun dari 2012 sampai 2014. Penelitian ini menggunakan regresi logistik sebagai metode analisis statistik. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian auditor sedangkan financial distress, kepemilikan institusional, pergantian manajemen dan opini audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap auditor switching. Kata Kunci: Auditor Switching, Ukuran KAP, Financial Distress, Kepemilikan Institusional, Pergantian Manajemen, Opini Audit “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 231

1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi sangat membantu pihak eksternal dalam mengetahui kondisi suatu entitas dan sangat membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi. Selaku pemakai laporan keuangan, pihak eksternal sangat berkepentingan untuk mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.Oleh karena itu diperlukan profesi seperti auditor untuk menjamin kualitas dan kewajaran laporan keuangan. Laporan Keuangan menurut SAK memiliki dimensi bertujuan umum karenaditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna Laporan Keuangan, termasuk Direktorat Jendral Pajak sebagai pengguna. Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari : 1. Laporan Posisi Keuangan balance sheet pada atau per akhir periode laporan. 2. Laporan Laba Rugi Komprehensif income Statement sealama periode pelaporan. 3. Laporan Perubahan ekuitas selama periode pelaporan. 4. Laporan Arusa Kas selama periode pelaporan. 5. Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan komersial yang dibuat oleh seorang akuntan dengan mengacu pada PSAK disebut dengan Laporan Keuangan Komersial dimana seperti kita ketahui pemakai Laporan Keuangan Komersial tersebut adalah:  Intern , Pemakai Laporan Keuangan dari sisi Perusahaan 1. Pegawai, Berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan dan biasanya berkaitan dengan kesejahteraan karyawan, contoh : gaji, bonus , dll 2. Manajemen Perusahaan, Pihsk ysng bertanggung jawab terhadap aktivitas Perusahaan,bertujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan dan untuk mengetahui kebiajakan keuangan yang akan mendukung keputusan strategis yang dibuat oleh Perusahaan.  Ekstern, Pihak yang berkepentingan di luar Perusahaan. 1. Pemegang saham atau Pemilik, Pemilik adalah bukan pengelola Perusahaan dalam Perseroaan terbuka, fungsi Laporan Keuangan digunakan untuk mengetahui share profit yang didapat oleh Pemilik. 2. Pemerintah, Pemerintah berkepentingan untuk mendata jumlah Perusahaan dan keterkaitan dengan penerimaan pajak bagi perusahaan. 3. Investor. Penempattan dana dalam Perusahaan apakah akan ditambah atau dikurangi dengan menganalisa keuangan. 4. Kreditur, Berkaitan dengan dana yang akan dikucurkan oleh Pihak Kreditur terhadap Perusahaan. 5. Masyarakat Luas, Berkaitan dengan social responsibility yang dimiliki oleh Perusahaan dimana Perusahaan tersebut berada. Pekerjaan dari auditor ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Jasa Akuntan Publik No: 17PMK.012008. Salah satu ketentuannya adalah mengenai Auditor Switching Pergantian Auditor. Bagian mengenai peraturan pembatasan pemberian jasa menuliskan jika, pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan klien hanya dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling lama untuk 6 enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan paling lama untuk 3 tiga tahun buku berturut-turut. Peraturan mengenai auditor switching ini bertujuan untuk tetap menjaga independensi auditor yang ditakutkan akan menurun seiring semakin lamanya audit tenure . Kasus EnronArthur Andersen pada tahun 2001 adalah salah satu contoh kasus besar yang berawal dari audit PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 232 tenure yang panjang dan mengakibatkan Arthur Andersen kehilangan sikap independensinya. Permasalahan auditor menjadi sorotan masyarakat ketika banyaknya kasus-kasus yang terkuak, kasus yang terjadi di Indonesia, yaitu PT Aqua Golden Mississippi pada tahun 2002 pernah mengganti auditornya namun auditor baru yang ditunjuknya merupakan auditor yang masih memiliki hubungan dengan auditor terdahulunya. Kasus lain juga terjadi pada PT Inovasi Infracom Tbk pada tahun 2014 yang mendapat sanksi penghentian sementara suspen perdagangan saham oleh PT BEI.PT Inovisi Infracom Tbk pun menunjuk kantor akuntan publik KAP yang baru untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan tahun buku 2014. Pergantian KAP ini dilakukan agar kualitas penyampaian laporan keuangan perusahaan tersebut dapat meningkat sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku sumber: finance.detik.com Independensi auditor merupakan penyebab utama adanya auditor switching secara wajib di Indonesia.Auditor switching dapat terjadi berdasarkan aturan pemerintah mandatory ataupun keinginan perusahaan sendiri voluntary.Ketika pergantian auditor terjadi karena peraturan yang membatasi kontrak kerja, maka perhatian utama tertuju kepada auditor pengganti.Pada pergantian secara wajib yang terjadi adalah pemisahan paksa mandatory oleh peraturan.Sebaliknya, jika klien mengganti auditornya ketika tidak ada aturan yang mengharuskan pergantian dilakukan, kemungkinan yang muncul adalah apakah auditor mengundurkan diri atau auditor diberhentikan oleh klien. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah yang akan diteliti adalah apakah ukuran KAP, financial distress , kepemilikan institusional, pergantian manajemen dan opini audit berpengaruh terhadap auditor switching ? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris bahwa ukuran KAP, financial distress , kepemilikan institusional, pergantian manajemen dan opini audit berpengaruh terhadap auditor switching .Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian- penelitian yang berkaitan dengan auditor switching .

2. KERANGKA TEORI

2.1. Peraturan

Pemerintah Tentang Pergantian Auditor Pergantian auditor dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pergantian auditor secara wajib dan pergantian auditor secara sukarela Susan dan Trisnawati, 2011. Untuk pergantian auditor secara wajib diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359KMK.062003 pasal 2 tentang jasa akuntan publik perubahan atas Keputusan Menteri Nomor 423KMK.062002 yang berisi bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling lama untuk 5 lima tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 tiga tahun buku beturut-turut. Peraturan tersebut kemudian diperbarui dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17PMK.012008 dengan kewajiban mengganti KAP setelah melaksanakan audit selama 6 enam tahun berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 tiga tahun berturut-turut. Selanjutnya, KAP dan akuntan publik boleh menerima kembali penugasan audit dari klien yang sama setelah jeda satu tahun buku.

2.2. Teori Keagenan

Teori keagenan adalah teori yang menunjukkan hubungan antara dua pihak, yaitu pihak manajemen agen dan