Pengaruh Pengaruh Pengaruh Pembahasan

“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 241

4.2.4. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap

Auditor Switching Berdasarkan hasil output pengujian regresi logistik, dapat dilihat bahwa pergantian manajemen memiliki koefisien regresi positif 0,308. Pergantian manajemen memiliki nilai Sig sebesar 0,574 lebih besar dari α = 0,05, maka variabel independen pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hal ini berarti hasil penelitian belum dapat membuktikan bahwa perusahaan manufaktur yang melakukan pergantian manajemen akan melakukan auditor switching. Selain itu pada kenyataannya, pergantian manajemen tidak selalu diikuti dengan pergantian kebijakan perusahaan dalam menggunakan jasa suatu auditor.Dengan adanya pergantian manajemen baru, manajemen tersebut tidak semata-mata harus mengganti kebijakan perusahaan. Namun manajemen baru dapat melakukan penyesuaian kebijakan perusahaan sehingga auditor yang bekerja sama dengan perusahaan tidak harus diganti. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Astrini dan Muid 2013 bahwa pergantian manajemen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap auditor switching.

4.2.5 Pengaruh

Opini Audit terhadap Auditor Switching Berdasarkan hasil output pengujian regresi logistik, dapat dilihat bahwa opini audit memiliki koefisien regresi sebesar 0,443. Opini audit memiliki nilai Sig sebesar 0,205 lebih besar dari α = 0,05, maka variabel independen opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil pengujian yang tidak berhasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh opini audit terhadap auditor switching disebabkan karena pada umumnya perusahaan manufaktur dalam penelitian ini telah mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. Di samping itu juga apabila terjadi auditor switching, opini yang diberikan auditor baru tidak jauh berbeda dari opini auditor sebelumnya, karena auditor baru akan mencari informasi atas opini yang diberikan oleh auditor lama. Dan perusahaan juga tidak mudah untuk melakukan auditor switching sekalipun perusahaan tersebut mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian karena perusahaan yang sering mengganti auditornya akan menimbulkan anggapan negatif dari pemegang saham. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Juliantari dan Rasmini 2013. 5. KESIMPULANDAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching ”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap Auditor Switching . Pengaruh negatif ukuran KAP terhadap auditor switching menunjukkan perusahaan yang telah menggunakan jasa KAP Big Four memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk melakukan auditor switching . 2. Financial distress tidak berpengaruh terhadap Auditor Switching. Hasil penelitian ini menunjukkan financial distress tidak menjadi faktor yang mendorong suatu perusahaan untuk melakukan auditor switching. 3. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap auditor switching . Kepemilikan institusional bukan merupakan faktor pendorong bagi perusahaan untuk melakukan auditor switching . PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 242 4. Pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching . Pergantian manajemen tidak selalu diikuti dengan pergantian kebijakan perusahaan dalam menggunakan jasa suatu auditor. 5. Opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Opini yang diberikan auditor baru tidak jauh berbeda dari opini auditor sebelumnya, karena auditor baru akan mencari informasi atas opini yang diberikan oleh auditor lama. Berikut beberapa keterbatasan hasil penelitian ini: 1. Penelitian ini hanya mengambil jangka waktu penelitian selama 4 tahun yaitu dari tahun 2012 sampai dengan 2014. 2. Objek penelitian hanya terbatas pada perusahaan yang masuk ke dalam kelompok industri manufaktur saja. 3. Nilai Nagelkerke R Square yang kecil memperlihatkan bahwa variasi variabel independen hanya dapat sedikit menjelaskan variasi variabel dependen. Hal ini berarti banyak variabel independen lain yang mungkin dapat mempengaruhi auditor switching , namun tidak digunakan dalam penelitian ini. 5.2. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah dijelaskan, maka peneliti memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya seperti berikut: 1. Menambah periode tahun penelitian sehingga diharapkan agar hasil penelitian dapat lebih memberikan keyakinan mengenai praktik auditor switching . 2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah jumlah sampel perusahaan yang cakupannya lebih luas. 3. Menambah variabel independen lain seperti reputasi auditor Sinarwati 2010 dan Company Growth Khasanah dan Nahumury 2013 yang diharapkan dapat lebih memprediksi terjadinya auditor switching . DAFTAR PUSTAKA Aprillia, Ekka. 2013. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching . Accounting Analysis Journal Vol. 1, No. 4, tahun 2013, Hlm 199- 207. Astrini, Novia Retno dan Dul Muid. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching Secara Voluntary .Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 02, No. 03. Tahun 2013, Halaman 1-11. Chow, C.W., Rice, S.j. 19820. Qualified Audit Opinions and Share Prices: An Investigation. Auditing: A Journal Practice and Theory Vol 2, 50. Divianto. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam Melakukan Auditor Switch Studi Kasus: perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis dan Informasi