Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi B erkelanjutan” 348 yang digunakan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive sampling . Teknik pengambilan sampel untuk auditor diambil sebanyak 55 auditor dengan kriteria bahwa auditor yang menjadi sampel adalah sebagai berikut: a. Auditor yang bekerja di KAP wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan. b. Jabatan yang dimiliki seorang auditor dalam KAP minimal sebagai auditor junior. c. Auditor memiliki pengalaman minimal 1 tahun pada KAP. Pemilihan sampel juga didasarkan pada kondisi bahwa auditor dengan pengalaman minimal 1 tahun telah memperoleh penugasan audit sebagai auditor junior. d. Pendidikan terakhir auditor minimal D3 dan telah mengikuti pelatihan.

3.2 Metode Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul Sugiyono, 2013. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh orientasi etika, pengalaman dan komitemen terhadap sensitivitas etika auditor KAP di Tangerang dan Tangerang Selatan dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science SPSS 23.

3.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner Ghozali, 2016. Jadi suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan maupun pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner. Uji validitas menggunakan nilai Pearson Correlation antar skor item dengan total item kemudian dibandingkan dengan r kritis. Jika korelasi item terhadap nilai Pearson Correlation lebih besar dari r kritis 0,30 maka instrumen penelitian tersebut dikatakan valid Ghozali, 2011. Begitu pula sebaliknya, apabila korelasi item terhadap nilai Pearson Correlation lebih kecil dari r kritis 0,30 maka instrumen penelitian tersebut dikatakan tidak valid. 3.2.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur indikator variabel atau konstruk dari suatu kuesioner Ghozali, 2016. Jadi suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas menggunakan nilai Cronbach Alpha . Jika nilainya lebih besar dari 0,60 maka instrumen penelitian tersebut dikatakan reliabel atau handal dan berlaku sebaliknya Ghozali, 2011. Begitu pula sebaliknya, apabila nilainya lebih kecil dari 0,60 maka instrumen penelitian tersebut dikatakan tidak reliabel atau tidak handal. 3.2.3 Uji Statistik Deskriptif Uji statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi data perbedaan permanen dan perbedaan temporer yang dilihat dari nilai rata – rata mean, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Diuji menggunakan software SPSS versi 23.0. 3.2.4 Uji Asumsi Klasik Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS for Windows . Penggunaan metode “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 349 analisis dalam regresi dalam pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji apakah model tersebut telah memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolonearitas dan uji heterokesdasitas. 3.2.4.1 Uji Normalitas Ghozali 2016 menyatakan bahwa uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah residu dari persamaan regresi berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah dengan statistik Kolgomorov-Smirnov . Data dikatakan berdistribusi normal bila Asymp. Sig 2-tailed alpha 0,05. Uji normalitas juga bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dapat digambarkan dalam dua bentuk yaitu kurva histogram dan grafik normalitas P-P Plot. 3.2.4.2 Uji Multikolinearitas Ghozali 2016 menyatakan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar sesama variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebasnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10.

3.2.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Ghozali 2016 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Teknik untuk mendeteksi telah terjadi heteroskedastisitas atau tidak adalah dengan melihat grafik scatter plot dimana antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dan nilai residualnya SRESID. Pengujian menggunakan model Glejser juga dapat digunakan untuk memastikan telah terjadi heterokedastisitas atau tidak. Model ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel bebasnya. Jika variabel bebas dalam penelitian ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap absolute residual berarti model regresi tidak mengandung gejala heteroskedastisitas. 3.2.5 Uji Koefisien Korelasi R Koefisien korelasi adalah indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara tiga variabel lebih. Koefisien korelasi berganda ini merupakan nilai untuk mengukur kuatnya hubungan variabel untuk mengetahui pengaruh orientasi etika, pengalaman dan komitmen terhadap sensitivitas etika auditor di beberapa KAP Tangerang dan Tangerang Selatan. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat signifikan, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah tidak signifikan. Menurut Sugiyono 2014 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 - 0,199 = Sangat Rendah 0,20 - 0,399 = Rendah 0,40 - 0,599 = Sedang 0,60 - 0,799 = Kuat 0,80 - 1,000 = Sangat Kuat 3.2.6 Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R 2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas, sebaliknya, nilai R 2 yang mendekati satu menandakan variabel-variabel independen memberikan hampir semua