Pencatatan transaksi pengakuan HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 158 biaya survey areal, biaya sehubungan pembuatan, biaya imas tumbang, imas yaitu memotong kayu-kayu kecil dengan diameter 15 cm, tujuan nya adalah memberikan jalan kepada pekerja yang akan melakukan pekerjaan tumbang, sedangkan tumbang itu sendiri adalah perkerjaan menumbangkan pohon, maksud dari pekerjaan ini adalah penebangan kayu yang berukuran besar dengan diameter 15 cm. Adapula biaya rumpuk, yaitu kegiatan memotong kayu yang sudah tumbang. Adapun jurnal yang diperlukan atas transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jurnal Pembebasan Lahan Land Clearing Akun Debit Kredit Survey Areal XXX Blocking XXX Imas Tumbang XXX Rumpuk XXX Utang XXX Sumber: Data PT X Selain pembukaan lahan, terdapat biaya yang telah terjadi sehubungan dengan pekerjaan pembuatan infrastruktur di blok tanaman belum menghasilkan, biaya tersebut adalah biaya untuk pembuatan akses road, pengerasan akses road, pembuatan collection road , pengerasan collection road, pembuatan jembatan beton, pembuatan parit dan pembuatan patok blok. Berdasarkan transaksi- transaksi terbuat, perlu dibuat jurnal sebagai berikut: Tabel 3.2 Jurnal Pembuatan Infrastruktur Akun Debit Kredit Pembuatan Akses Road XXX Pengerasan Akses Road XXX Pembuatan Collection Road XXX Pengerasan Collection Road XXX Pembuatan Jembatan Beton XXX Pembuatan Parit XXX Pembuatan Patok Blok XXX “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 159 Utang XXX Sumber: Data PT X Setelah lahan dibuka dan infrastruktur sudah dibangun, selanjutnya terdapat aktivitas penanaman bibit meliputi pancang tanam, yaitu menentukan jarak dan kerapatan tanaman kelapa sawit, pembuatan tapak dan lubang tanam, penguntilan pupuk untuk tenaga kerja dan dikeluarkan stok pupuk, upah pemupukan lubang tanam, transport dan ecer bibit, penanaman bibit serta untuk upah tenaga kerja dan stok bibit yang dikeluarkan. Atas biaya sehubungan aktivitas tersebut, perlu dibuatkan jurnal sebagai berikut: Tabel 3.3 Jurnal Penanaman Bibit Akun Debit Kredit Pancang Tanam XXX Pembuatan Tapak Lubang Tanam XXX Penguntilan Pupuk Lubang Tanam XXX Pemupukan Lubang Tanam XXX Transport Ecer Bibit XXX Penanaman Bibit XXX Utang XXX Persediaan Pupuk XXX Bibit XXX Sumber: Data PT X Aktivitas selanjutnya setelah penanaman bibit adalah pengendalian gulma. Contoh dibutuhkan biaya untuk pengendalian piringan manual, yaitu aktivitas membersihkan dan membasmi gulma dengan tenaga manusia yang menggunakan cangkul sebagai alat bantu. Adapula kegiatan pengendalian pasar rintis manual, yaitu kegiatan memelihara jalan yang digunakan untuk merawat tanaman maupun mengeluarkan buah saat panen secara manual tanpa bahan kimia, contoh biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan ini. Dan biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas pengendalian pasar rintis chemist dengan mengeluarkan stok bahan kimia. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi di atas adalah: PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 160 Tabel 3.4 Jurnal Pengendalian Gulma Akun Debit Kredit Pengendalian Piringan Gulma XXX Pengendalian Pasar Rintis Manual XXX Pengendalian Pasar Rintis Chemist XXX Utang XXX Persediaan Bahan Kimia XXX Sumber: Data PT X Aktivitas selanjutnya yaitu merawat pokok, meliputi perawatan gembur tanah piringan, penyiraman tanaman, dan penyisipan. Tabel 3.5 Perawatan Pokok Akun Debit Kredit Gembur Tanah Piringan XXX Penyiraman Tanaman XXX Penyisipan XXX Utang XXX Sumber: Data PT X Berikutnya yaitu aktivitas pemupukan, contoh dibutuhkan biaya untuk penguntilan pupuk anorganik dengan mengeluarkan stok pupuk anorganik, penaburan pupuk anorganik, penaburan pupuk organik dengan mengeluarkan stok pupuk dan penaburan pupuk cair dengan mengeluarkan stok pupuk cair. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat biaya atas aktivitas tersebut adalah: Tabel 3.6 Jurnal Pemupukan Akun Debit Kredit Penguntilan Pupuk Anorganik XXX Penaburan Pupuk Anorganik XXX Penaburan Pupuk Organik XXX Penaburan Pupuk Cair XXX “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 161 Utang XXX Persedian Pupuk XXX Sumber: Data PT X Setelah pemupukan, akvitias berikutnya adalah pengendalian hama dan penyakit, pengeluan dana untuk sensus hama dan penyakit, pengendalian hama dan penyakit penggerek daun, pengendalian hama dan penyakit penggerek batang serta pengendalian hama dan penyakit lainnya dengan mengeluarkan stok bahan kimia. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat biaya atas aktivitas tersebut adalah: Tabel 3.7 Jurnal Pengendalian hama dan penyakit Akun Debit Kredit Sensus Hama dan Penyakit 120.000 Pengendalian Hama dan Penyakit Penggerek Daun 315.000 Pengendalian Hama dan Penyakit Penggerek Batang 320.000 Pengendalian Hama dan Penyakit Lainnya 250.000 Utang 515.000 Persediaan Bahan Kimia 490.000 Sumber: Data PT X Aktivitas berikutnya adalah sensus tanaman, yaitu kegiatan untuk sensuk pokok dan pemasangan plat. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat biaya atas aktivitas tersebut adalah: Tabel 3.8 Jurnal Sensus Tanaman Akun Debit Kredit Sensus Pokok XXX Pemasangan Plat XXX Utang XXX Sumber: Data PT X Selanjutnya adalah pemeliharaan infrastruktur, aktivitas didalamnya yaitu pemeliharaan access road , pemeliharaan collection road , pemeliharaan jembatan beton, pemeliharaan parit, pemeliharaan patok blok. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat biaya atas aktivitas tersebut adalah: PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 162 Tabel 3.9 Jurnal Pemeliharaan Infrastruktur Akun Debit Kredit Pemeliharaan Access Road XXX Pemeliharaan Collection Road XXX Pemeliharaan Jembatan Beton XXX Pemeliharaan Parit XXX Pemeliharaan Patok Blok XXX Utang XXX Sumber: Data PT X Nilai yang dimasukkan dalam jurnal di atas adalah nilai dari biaya yang dibayarkan oleh perusahan yang dikapitalisasi ke dalam akun tanaman belum menghasilkan. Penjurnalan ini dilakukan setiap akhir periode untuk biaya yang dikapitalisasi ke dalam tanaman belum menghasilkan sampai dengan tanaman belum menghasilkan tersebut telah memenuhi kriteria untuk berubah menjadi tanaman menghasilkan. Tabel 3.10 Jurnal Settlement Tanaman Belum Menghasilkan Akun Debit Kredit Tanaman Belum Menghasilkan XXX Alokasi Biaya TBM ke Aset Dalam Proses TBM XXX Sumber: Data PT X

b. Pencatatan transaksi settlement

tanaman belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan Setelah tanaman belum menghasilkan telah memenuhi kriteria untuk diakui menjadi tanaman telah menghasilkan berdasarkan tingkat pertumbuhan vegetatif dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh manajemen, maka tanaman belum menghasilkan harus segera direklasifikasi ke dalam tanaman telah menghasilkan. Suatu areal TBM dengan kondisi normal dapat dimasukkan ke areal TM apabila telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1 Umur rata-rata tanaman 30 bulan atau maksimal 48 bulan tergantung kondisi tanaman pada blok tersebut. 2 Pokok produktif ≥ 60. 3 Berat janjang rata-rata 2,5 kg. 4 Luas tertanam minimal 70 dari luas kerangka blok master plan, jika sampai pada usia 48 bulan tanaman di blok tersebut belum bisa mencapai 70 tertanam dari master plan maka tanaman “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 163 pada blok tersebut bisa langsung diangkat menjadi blok TM dengan memakai rata-rata umur tanaman. Contoh, setelah dilakukan oleh pengecekan oleh pekerja lapangan diperoleh informasi bahwa lebih dari 70 tanaman sawit belum menghasilkan pada blok A dapat dikategorikan sebagai tanaman menghasilkan, maka semua nilai dari tanaman sawit pada blok A harus direklasifikasi menjadi tanaman telah menghasilkan setelah dibuatkan Berita Acara Pengangkatan TM, jurnal settlement dari kejadian tersebut adalah: Tabel 3.10 Jurnal Settlement Tanaman Menghasilkan Akun Debit Kredit Tanaman Menghasilkan XXX Tanaman Belum Menghasilkan XXX Sumber: Data PT X Tanaman telah menghasilkan dinilai berdasarkan nilai tanaman belum menghasilkan yang direklasifikasi ke dalam tanaman telah menghasilkan. Proses kapitalisasi biaya-biaya yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan tanaman perkebunan tidak lagi dilakukan seperti pada tanaman belum menghasilkan, maka nilai tanaman belum menghasilkan tidak akan berubah kecuali jika ada kondisi lain yang mengharuskan diadakannya perubahan nilai tersebut, misalnya terjadi penghapusan tanaman telah menghasilkan karena alasan yang dapat diterima.

c. Penyajian aset biologis berupa

Tanaman Perkebunan pada Laporan Keuangan PT X Dalam laporan keuangan PT X aset biologis berupa tanaman perkebunan disajikan pada Neraca dalam kelompok aset tidak lancar non-current asset berupa tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan. Tanaman menghasilkan disajikan dengan nilai setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Baik tanaman menghasilkan maupun tanaman belum menghasilkan kedunya ditampilkan secara total keseluruhan, tidak disajikan per kebun, per areal maupun per blok, adapun untuk mengetahui jumlah pokok tanaman kelapa sawit per blok, per kebun ataupun per areal, maka dapat dilihat pada areal statement report . Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat tampilan pencatatan aset biologis berupa tanaman perkebunan dalam ilutrasi laporan keuangan pada Neraca di lampiran I.

3.1.1. Proses Pengukuran Aset biologis

pada PT X PT X melakukan pengukuran aset biologis saat mengakui tanaman menghasilkan pada laporan keuangannya. Tanaman menghasilkan diakui dengan mengukur reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan berdasarkan blok-blok yang tanamannya