METODOLOGI PENELITIAN Prosiding Semcall ProdiAkuntansiS1Unpam 29112016 Large

PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi B erkelanjutan” 378 sebagai berikut : 1 Pengusaha Kena Pajak terdaftar di KPP Pratama Serang selama periode 2012-2014, 2 dokumen- dokumen resmi berupa jumlah penerimaan Pajak, penerimaan Pajak Pertambahan Nilai PPN, SPT Masa PPN yang dilaporkan, Surat Himbauan yang diterbitkan, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB, dan Surat Tagihan Pajak STP yang dikeluarkan selama periode 2012-2014. Data yang didapat tersebut dapat langsung digunakan oleh penulis untuk melanjutan hasil penelitian dan menjawab poin-poin yang menjadi pokok permasalahan. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Jumlah SPT Masa PPN X 1 Indikator Pengukuran Variabel : Persentase perubahan jumlah SPT Masa PPN yang dilaporkan. Surat Pemberitahuan Masa PPN merupakan salah satu wujud nyata dari self assessment system yaitu sarana bagi Pengusaha Kena Pajak untuk menghitung dan melaporkan sendiri kewajiban PPN- nya. Dengan menggunakan perhitungan indeks pendeflasian data deret waktu Awat, 1995:547 menghitung kenaikan jumlah SPT masa PPN yang dilaporkan oleh PKP setiap bulannya. Perhitungan dimulai dari bulan Januari 2012 hingga Desember 2014. Jumlah SPT Masa PPN bulan t – Jumlah SPT Masa PPN bulan t-1 x 100 Jumlah SPT Masa PPN bulan t-1 2. Jumlah Surat Himbauan X 2 Indikator Pengukuran Variabel : Persentase perubahan jumlah Surat Himbauan yang diterbitkan setiap bulan. Surat Himbauan adalah surat yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan berdasarkan hasil penelitian internal untuk meminta klarifikasi kepada Wajib Pajak terhadap adanya dugaan belum dipenuhinya kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Dengan menggunakan perhitungan indeks pendeflasian data deret waktu Awat, 1995:547 menghitung kenaikan jumlah SPT Pembetulan yang dikeluarkan oleh fiskus setiap bulannya. Perhitungan dimulai dari bulan Januari 2012 hingga Desember 2014. Jumlah Surat Himbauan bulan t – Jumlah Surat Himbauan bulan t-1 x 100 Jumlah Surat Himbauan bulan t-1 3. Jumlah SKPKB X 3 Indikator Pengukuran Variabel : Persentase perubahanjumlah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB setiap bulan. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” 379 pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah pajak yang masih harus dibayar. Dengan menggunakan perhitungan indeks pendeflasian data deret waktu Awat, 1995:547 menghitung kenaikan jumlah SKPKB yang dikeluarkan oleh fiskus setiap bulannya. Perhitungan dimulai dari bulan Januari 2011 hingga Desember 2014. Jumlah SKPKB bulan t – Jumlah SKPKB bulan t-1 x 100 Jumlah SKPKB bulan t-1 4. Surat Tagihan Pajak X 4 Indikator Pengukuran Variabel : Persentase perubahanjumlah Surat Tagihan Pajak STP setiap bulan. Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. Dengan menggunakan perhitungan indeks pendeflasian data deret waktu Awat, 1995:547 menghitung kenaikan jumlah STP PPN yang dikeluarkan oleh fiskus setiap bulannya. Perhitungan dimulai dari bulan Januari 2011 hingga Desember 2014. Jumlah STP bulan t – Jumlah STP bulan t-1 x 100 Jumlah STP bulan t-1 5. Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Y Indikator Pengukuran Variabel : Persentase perubahanjumlah penerimaan PPN setiap bulan. Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai perbulan merupakan jumlah penerimaan perbulan dari PPN, dengan menggunakan perhitungan indeks pendeflasian data deret waktu Awat, 1995:547 menghitung kenaikan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai setiap bulannya. Perhitungan dimulai dari bulan Januari 2011 hingga Desember 2014. Jumlah PPN bulan t – Jumlah PPN bulan t-1 x 100 Jumlah PPN bulan t-1

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas.

Hasil grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi B erkelanjutan” 380 garis diagonal, nilai signifikansi 1-k sample kolmogorov-sminor test adalah 0,987 lebih besar dari 0,05. Artinya, dapat dikatakan bahwa residual model berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas perhitungan nilai tolerance menujukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance diatas 0,1 10. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel bebas yang memiliki nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Tidak ada satupun variabel independent yang signifikan secara statistik. Semua variabel lebih besar dari 0,05 sehingga H diterima atau semua variabel independent dapat dinyatakan bebas heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Nilai Durbin Watson sebesar 2,284 yang dimana terletak diantara 4-du dan d-dL yaitu dengan keputusan tidak ada kesimpulan yang pasti. Namun, Hasil runs test menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,06 0,05 yang berarti hipotesis nol diterima. Dengan demikian, data yang dipergunakan cukup random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi pada data yang diuji. 4.2 Uji Hipotesis Tabel 4.1 Regresi Linier Berganda PPN = α+ β1 SPT Masa PPN + β2 Surat Himbauan + β3 SKPKB + β4 STP+ e Tabel 4.2 Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 75333,369 4 18833,342 5,182 ,005 b Residual 69057,688 19 3634,615 Total 144391,056 23 a. Dependent Variable: PPN b. Predictors: Constant, STP, SPT, SH, SKPKB Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0,421, hal tersebut berarti bahwa kemampuan variabel independen Jumlah SPT Masa PPN, Jumlah Surat Himbauan, Jumlah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, dan Jumlah Surat Tagihan Pajak dapat menjelaskan variabel dependen Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant 15,935 14,181 1,124 ,275 SPT 5,628 1,327 ,675 4,240 ,000 ,656 ,697 ,673 ,993 1,007 SH ,000 ,006 -,012 -,073 ,942 ,057 -,017 -,012 ,981 1,019 SKPKB ,006 ,035 ,032 ,179 ,859 -,105 ,041 ,028 ,796 1,257 STP -,023 ,013 -,316 -1,762 ,094 -,261 -,375 -,280 ,781 1,280 a. Dependent Variable: PPN