Hukum ke Nol Termodinamika

Bab 12 Gas dan Termodinamika 970 A A B B C C Setimbang termal Setimbang termal Setimbang termal Gambar 12.10 Ilustrasi hokum ke-0 termodinamika. Jika benda A setimbang termal dengan benda B dan benda B setimbang termal dengan benda C maka benda A setimbang termal dengan benda C. Hukum ke-0 termodinamikan merupakan landasan bagi pembuatan alat ukur suhu. Ketika termometer diberi skala maka sebenarnya termometer tersebut dibuat dalam kesetimbangan termal dengan benda yang telah diketahui suhunya benda referensi. Termometer yang telah memiliki skala digunakan untuk mengukur suhu benda-benda lain. Saat termometer berada dalam keseimbangan termal dengan benda yang sedang diukur maka benda yang sedang diukur tersebut berada dalam kesetimbangan termal dengan penda yang digunakan saat memberi skala pada termometer. Jadi, suhu benda yang diukur disimpulkan sama dengan suhu benda standar yang digunakan untuk memberi skala pada termometer.

12.12 Sistem dan Lingkungan

Dalam membahas termodinamika, alam semesta dibagi atas dua bagian, yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah bagian yang sedang kita kajiselidiki sedangkan lingkungan adalah semua bagian alam di luar sistem. Ketika kita bahas proses pemuaian gas dalam silinder maka: sistem adalah gas dalam silinder dan lingkungan adalah silinder beserta semua bagian alam di sekelilingnya. Ketika kita membahas pemuaian gas dalam silinder dan proses penyerapan dan pelepasan panas oleh silinder, Bab 12 Gas dan Termodinamika 971 maka: sistem adalah gas dan silinder dan lingkungan adalah seluruh bagian alam di luar silinder. Sistem termodinamikan yang akan kita pelajari dalam bab ini adalah termodinamika gas. Variabel sistem termodinamika ini adalah besaran fisis yang menerangkan keadaan gas. Contoh variable termodinamika adalah suhu, tekanan, volume, dan jumlah mol gas.

12.13 Proses

Proses adalah peristiwa perubahan keadaan gas dari satu keadaan awal ke satu keadaan akhir. Misalkan mula-mula keadaan gas diungkapkan oleh variable-variabel P 1 , V 1 , dan T 1 . Jika pada keadaan selanjutnya nilai variable tersebut adalah P 2 , V 2 , dan T 2 , maka dikatakan gas telah melewati suatu proses. Selama mengalami proses umumnya terjadi perubahan energi dalam gas serta pertukaran energi antara gas dengan lingkungan. Berkaitan dengan masalah pertukaran energi ini, kita mengklasifikasi beberapa jenis proses berikut ini. Proses Adiabatik Pada proses adiabatik, tidak terjadi pertukaran kalor antara sistem dan lingkungan. Proses adiabatik dapat terjadi jika sistem dan lingkungan dibatasi oleh sekat yang tidak dapat dilalui kalor. Contoh sekat yang sulit dilewati kalor adalah dinding termos air panas. Proses diatermik Kebalikan dengan proses adiabatik adalah proses diatermik. Pada proses ini kalor dijinkan berpindah dari sistem ke lingkungan dan sebaliknya. Proses ini dapat berlangsung jika sistem dan lingkungan dibatasi oleh sekat yang mudah dilewati panas. Contoh sekat diatermik adalah logam. Proses Kuasistatik Persamaan gas yang telah kita bahas pada bab sebelumnya hanya dapat diterapkan jika gas tersebut telah berada dalam keadaan statik. Artinya tidak ada lagi proses yang berlangsung dalam gas atau tidak ada