Osilasi Teredam Mikrajuddin Abdullah Fisika Dasar I 2016

516 Sakitnya jatuh dan desain shockbreaker. Misalkan kamu jatuh dari ketinggian 1 meter dan lutut mengenai tanah. Jika diasumsikan bahwa lama lulut menyentuh tanah 0,1 detik maka gaya yang dialami lutut 2.214 N. Sakit yang dirasakan lutut sama dengan sakit yang dirasakan saat menahan batu bermassa 221 kg lebih dari 2 karung goni beras. Gambar 7.16 Golde Gate Dridge memiliki frekuensi alamiah 0,055 Hz untuk getaran arah transversal, 0,092 Hz untuk getaran vertikal, 0,26 Hz untuk getaran agah longitudinal, dan 0,23 Hz untuk getaran torsional. Untuk memperkecil gaya yang dirasakan saat jatuh, maka waktu berhenti saat jatuh harus diperbesar. Salah satu caranya adalah jatuh pada pegas. Jika jatuh pada pegas maka pegas akan memendek secara perlahan- lahan baru berhenti. Waktu berhenti kira-kira seperempat periode osilasi pegas. Jika perode osilasi pegas 1 detik maka gaya yang dirasakan ketika jatuh dari ketinggian 1 meter hanya 886 N atau setara dengan menahan beban 88,6 kg. Kalau periode pegas 3 detik maka beban yang ditahan sekitar 30 kg. Sifat pegas seperti inilah yang dimanfaatkan dalam pembuatan shockbreaker. 517 Gambar 7.17.kiri contoh shockbreaker dan kanan shockbreaker yang dipasang di motor kiosonderdil.com , luweh.com Salah satu bagian utama shockbreaker adalah pegas. Guna pegas adalah untuk menghasilkan osilasi. Tujuan pemasangan shockbreaker adalah agar kendaraan jatuh atau naik secara perlahan-lahan ketika melintasi jalan yang tidak rata. Tanpa shockbreaker, goncangan kendaraan akan sangat kasar dan tiba-tiba jika roda melintasi jalan berlubang atau melewati penghalang seperti batu. Pegas pada shockbreaker menghindari goncangan kasar dan tiba- tiba tersebut dan goncangan yang terjadi menjadi mulus. Jika ada jalan rusak maka kendaraan melakukan gerakan osilasi sehingga terasa lebih nyaman bagi penumpang. Konstanta pegas shockbreaker dirancang sedemikian rupa sehingga frekuensi osilasi kendaraan berada pada frekuensi kenyamanan manusia. Tetapi menjadi tidak nyaman jika osilasi berlangsung terus menerus meskipun kendaraan sudah memasuki jalan mulus. Jika shockbreaker hanya terdiri dari pegas maka osilasi kendaraan kendaraan akan terjadi sangat lama. Bisa jadi osilasi kendaraan berlangsung terus hingga jarak ratusan meter. Tentu tidak nyaman bukan? Oleh karena itu, shockbreaker dilengkapi bagian lain yaitu peredam. Pegas Peredam 518 Gambar 7.15. atas simpangan pegas kalau tidak ada peredam b simpangan pegas yang memiliki peredam. Guna peredam adalah membuang energi osilasi sehingga osilasi segera hilang setelah beberapa saat. Peredam dapat berupa benda yang bergerak maju mundur dalam wadah berisi bubuk atau zat cair kental. Ketika terjadi osilasi maka benda dalam bubuk atau cairan tersebut ikut berosilasi. Gesekan dengan bubuk atau caran menyebabkan hilangnya energi osilasi menjadi panas. Akibatnya, amplitudo iosilasi makin lama makin kecil dan akhirnya 519 hilang. Gambar 7.18 adalah simpangan osilasi tanpa dan dengan adanya peredam. Kalian dapat mepraktekkan osilasi teredam dengan menggunakan bandul matematis atau pegas yang memiliki beban. Amati simpangan bandul ketika beban beroislasi bebas di udara dan ketika beban berosilasi di dalam wadah berisi air. Amati simpangan pegas ketika beban berosilasi bebas di udara dan ketika beban berosilasi dalamw adah berisi air. Mungkin sebagian kali pernah naik kereta api. Amati rel kereta api. Rel tersebut diletakkan di atas batu kerikil bukan? Gambar 7.19 Apa guna batu kerikil tersebut? Batu kerikil adalah peredam getaran rel. Ketika kereta lewat maka rel bergetar. Getaran rel harus segera dihentikan agar tidak terjadi pembengkokan permanen atau tidak memperlonggar baut pengikat rel. Caranya adalah energi geratan rel harus segera dibuang. Bahan yang cukup efektif dan murah untuk menyerap energi getaran rel adalah kerikil. Getaran rel menyebabkan kerikil yang bersentuhan dengan rel ikut bergetar. Getaran tersebut menyebabkan tumbukan antar kerikil sehingga timbul panas. Ini berarti energi getaran rel berubah menjadi panas. Akibatnya amplitudo getaran rel makin kecil dan akhirnya rel berhenti bergetar. Gambar 7.19. Rel kereta api ditempatkan di atas kerikil atau pecahan batu kecil-kecil. Guna kerikil adalah meredam getaran rel. Saat kereta lewat, rel bergetar. Setelah kereta melintas, getaran rel harus segera berhenti agar rel tidak bengkok permanen beritakalimantan.co. 520

7.9 Strut MacPherson

Kendaraan moderen yang digunakan saat ini banyak yang menggunakan MacPherson strut sebagai sistem suspensi. Sistem suspensi adalah sistem yang berosilasi sekaligus meredam osilasi. Sistem ini dirancang oleh Earle S. MacPherson, yang merupakan kepala teknisi pada pengembangan mobil kecil Chevrolet tahun 1945. Sistem ini pertama kali digunakan pada pabrik mobil Ford di Inggris pada model Consul dan Zephyr. Prinsip kerjanya cukup sederhana. Sistem per vertikal yang sangat kuat menyangga body kendaraan. Sistem per tersebut dapat diubah arahnya oleh setir. Pada sistem per dipasang roda. Pada sistem per juga dipasang shokcbreaker sebagai penghasil redaman. Gambar 7.20 adalah ilustrasi strut MacPherson. Gambar 7.20 Sistem strut MacPherson gambar hasil modifikasi dari auto.howstuffworks.com Telapak kemudi yang menempel di sistem roda. Bagian inilah yang membelok jika setir diputar sehingga kendaraan membelok arah. Pada bagian ini juga menempel cakram rem. Lengan kontrol bawah sebagai penahan bagian bawah roda agar tetap stabil. Batang pembelok roda berhubungan langsung Rangka mobil Batang pembelok roda Per Telapak kemudi Shock breaker Lengan kontrol bawah 521 dengan setir dan berfungsi memutar telapak kemudi. Per pada bagian atas menghasilkan gerak osilasi ketika kendaraan mewati jalan rata. Osilasi diperlukan agar kendaraan tidak berguncang tiba-tiba dan frekuensi osilasi berada pada wilayah kenyamanan manusia. Hasil penelitian menunjukkna bahwa frekuensi osilasi yang nyaman dirasakan manusia berada antara 1 – 2 Hz. Per pada MacPherson strut memiliki frekurnsi osilasi sekitar 1,5 Hz yang berarti berada di tengah frekuensi kenyamanan manusia. Bagian di bawah per atau yang dilingkupi per adalah shockbreaker yang berfungsi meredam osilasi sehingga osilasi tidak berlangsung lama dan kendaran kembali tenang.

7.10 Osilasi dan Ayunan Kaki

Misalkan kalian sedang duduk dengan kaki menggelantung. Misalnya duduk di tepi saung atau tepi bangku yang agak tinggi sehingga kaki tidak mencapai tanah. Lalu ayunkan kaki kalian Gambar 7.21. Jika ayunan terlalu cepat atau terlalu lambat maka kaki terasa cape dan mungkin sakit. Ada frekuensi ayunan tertentu yang membuat kaki sangat nyaman. Frekuensi ini adalah frekuensi alamiah kaki. Orang yang memiliki lutut panjang memiliki frekuensi alamiah lebih kecil sehingga merasa nyaman jika mengayun agak lambat. Gambar 7.21 Orang yang berkaki panjang lebih nyaman mengayunkan kaki dengan frekuensi lebih kecil shutterstock.com. Kita dapat memodelkan telapak kaki sampai lutut sebagai bandul fisis. Frekuensi osilasi bandul fisis bergantung pada panjang bandul. Makin panjang bandul maka makin kecil frekuensi alamiahnya frekuensi osilasinya. P osis i se ti m ba ng  l