Sasaran Bidang Tahun 2015 BUKU II RKP TAHUN 2015
5-14 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013
BIDANG SARANA DAN PRASARANA
No Sasaran
Output Tahun 2015 Outcome Tahun 2015
transportasi dan sarana transportasi
dalam mendukung keseimbangan
antar wilayah Pulau
Jawa, Sumatera,
dan Sulawesi;
d. Terbangunnya 59
pelabuhan penyeberangan di lintas sabuk
utara, tengah dan selatan; e. Pengembangan
pelabuhan sebanyak 86 lokasi terutama
untuk wilayah timur; f. Terbangunnya
56 bandara
meliputi bandara baru dan pengembangan
bandara eksisting;
g.
Pembangunan sarana
transportasi meliputi: 75 unit bus perintis, 15 unit kapal
perintis laut, 23 unit kapal penyeberangan dan bus air, 48
unit
Kereta Ekonomi
K3, Kereta KRDI, dan KRL .
c. Meningkatnya jumlah penumpang dan barang pada angkutan
penyeberangan, angkutan udara, angkutan laut, dan KA.
d. Meningkatnya jangkauan pelayanan lintas penyeberangan, angkutan
udara, angkutan laut, dan KA.
2. Meningkatnya
Pelayanan transportasi dalam
rangka mendukung pertumbuhan
ekonomi melalui implementasi
transportasi antarmoda dan
antarpulau yang terintegrasi sesuai
dengan sistem transportasi
nasional dan cetak biru transportasi
multimoda, serta Sistem Logistik
Nasional a. Terbangunnya akses kereta ke
bandara Bandara Kualanamu, Bandara
Minangkabau, dan
Bandara Soekarno Hatta dan pelabuhan
pelabuhan Kuala
Tanjung, Pelabuhan Belawan, Tanjung
Perak, Pelabuhan
Tarahan, dan Tanjung Emas; b. Terlaksananya
pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung dan
Bitung menjadi Pelabuhan Hub Internasional;
c. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada jaringan jalan ASEAN
Highway di wilayah Sumatera dan Jawa;
d. Tersedianya sekitar 218.000 orang peserta diklat dan lulusan
SDM transportasi
yang memenuhi standar kompetensi;
e. Terbentuknya lembaga khusus yang menangani transportasi
multimoda. a. Meningkatnya jumlah armada
nasional yang sudah berumur sama atau kurang dari 25 tahun menjadi
70 untuk mencapai kontribusi ekspor dan impor 12, serta
terpenuhinya azas cabotage untuk angkutan laut menjadi 100.
b. Menurunnya biaya transportasi menjadi 6,5 dari PDB.
c. Meningkatnya pangsa pasar KA barang menjadi 12.
d. Dwelling time pelabuhan utama Pelabuhan Tanjung Priok dan
Tanjung Perak tidak lebih dari 5 hari.
e. Beralihnya angkutan kargo dari moda jalan ke moda laut.
f. Terpenuhinya perambuan jalan pada jaringan ASEAN Highway sesuai
dengan standar ASEAN g. Meningkatnya jumlah lulusan SDM
transportasi nasional yang berkompeten dan berdaya saing.
h. Terselenggaranya layanan Long Distance Ferry di lintas Jakarta-
Surabaya. 3.
Keseimbangan antara transportasi
yang berorientasi nasional dengan
transportasi yang berorientasi lokal
a. Terselenggaranya pelayanan
bus perintis
247 rute,
penyeberangan perintis 177 rute, angkutan udara perintis
172 trayek,
angkutan laut
perintis 90 trayek, dan kereta a. Meningkatnya jangkauan pelayanan
transportasi. b. Meningkatnya
penggunaan angkutan umum yang beralih dari
kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 | BIDANG SARANA DAN PRASARANA
5-15
No Sasaran
Output Tahun 2015 Outcome Tahun 2015
dan kewilayahan api perintis 4 lintas.
b.
Terselenggaranya PSO untuk layanan angkutan kereta api
jarak jauh dan angkutan laut. 4.
Meningkatnya keselamatan
masyarakat terhadap pelayanan
sarana dan prasarana
transportasi. a. Tersedianya
fasilitas dan
perlengkapan navigasi pelayaran sejumlah 125 paket, keselamatan
kereta api 20 unit, dan fasilitas keselamatan lalu lintas jalan
yang tersebar di 33 provinsi;
b. Tersedianya perlengkapan Search and
Rescue SAR
untuk menunjang
operasi penyelamatan
antara lain
helikopter 2 unit dan boat untuk peralatan keselamatan 27 unit.
c. Terpenuhinya penyediaan dana Infrastructure Maintenance and
Operation IMO
untuk prasarana kereta api.
a. Menurunnya jumlah kejadian kecelakaan transportasi baik di lalu
lintas jalan, perkeretaapian, pelayaran, dan penerbangan
b. Menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas jalan sampai
dengan tahun 2015 sebesar 20 persen dari kondisi eksisting tahun
2010 sesuai RUNK.
5. Adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim pada
transportasi a. Terbangunnya
sarana dan
prasarana transporasi seperti jalan, rel KA, pelabuhan, bandar
udara, kapal, dan sarana lainya yang ramah lingkungan dan
tahan
terhadap cuaca
dan perubahan iklim
a. Meningkatnya jumlah pelabuhan dan bandar udara yang ramah
lingkungan eco port dan eco airport. b. Penggunaan energi yang ramah
lingkungan. c. Berkurangnya emisi kendaraan
bermotor. 6.
Tersedianya layanan komunikasi
dan informatika di perdesaan,
perbatasan negara, pulau terluar, dan
wilayah non komersial lainnya
a. Jangkauan layanan
akses telekomunikasi universal dan
internet mencapai 100 di wilayah KPU
b. Jangkauan siaran LPP RRI dan LPP TVRI terhadap populasi
masing-masing mencapai 70 a. Meningkatnya akses pelayanan
telekomunikasi, informastika, dan siaran publik
7. Terbangunya
Sistem Transportasi Angkutan Massal
Berbasis Bus dan Rel
a. Meningkatnya jumlah BRT di 16 Kota Besar
b. Terbangunnya sistem angkutan massal berbasis rel di Kota
Metropolitan antara
lain: Jakarta,
Bandung, Surabaya,
Yogyakarta, dan Medan a. Mengurangi kemacetan lalu lintas
b. Meningkatkan pergerakan manusia di
perkotaan terutama
kota metropolitan
8. Tersedianya
layanan pita lebar a. Seluruh pulau besar terhubung
dengan jaringan
tulang punggung serat optik nasional
b. 88 kabupatenkota terjangkau layanan pitalebar
c. 70 populasi
terjangkau layanan pitalebar
a. Meningkatnya kapasitas pelayanan prasarana jasa telekomunikasi
terutama di daerah yang belum terjangkau
5-16 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013
BIDANG SARANA DAN PRASARANA
No Sasaran
Output Tahun 2015 Outcome Tahun 2015
9. Optimalnya
pengelolaan spektrum frekuensi
radio dan orbit satelit
a. 50 populasi
terjangkau layanan TV digital
b. Tersedianya alokasi spektrum frekuensi
yang mendukung
layanan pita lebar a. Meningkatnya kualitas pelayanan
prasarana jasa telekomunikasi terutama spektrum radio
10 Tercapainya tingkat
TIK literasi nasional Tingkat literasi TIK mencapai 50
a.
Penguasaan teknologi yang tepat guna
11 Tersedianya
layanan e- pemerintah dan
dikelolanya data sebagai aset
strategis nasional Indeks
e-pemerintah nasional
mencapai 3,0 skala 4,01 a. Terwujudnya peningkatan pelayanan
antar instansi pemerintah dan masyarakat
12 Pemulihan sendi-
sendi kehidupan sosial masyarakat
terdampak luapan lumpur Sidoarjo
serta Pengurangan potensi ancaman
luapan lumpur untuk mencegah
meluasnya Peta Area Terdampak.
a. Terselesaikannya sisa
pembayaran jual beli tanah dan bangunan warga di luar peta
area terdampak PAT 22 Maret 2007 - 3 Desa, 9 RT, 65 RT, dan
fasilitasi
penyelesaian sosial
ekonomi masyarakat
pada wilayah terdampak tanggung
jawab PT Lapindo BrantasPT Minarak Lapindo Jaya PAT 22
Maret 2007.
a.
Terjaminnya operasi pengaliran lumpur ke Kali Porong dan
pemeliharaan infrastruktur
pengamanan luapan
lumpur Sidoarjo.
a. Tidak meluasnya area terdampak Semburan Lumpur Sidoarjo yang
sangat mempengaruhi jalur transportasi Surabaya-Malang-
Pasuruan-Probolinggo
Terfasilitasinya penanganan sosial ekonomi bagi masyarakat terkena
dampak Semburan Lumpur Sidoarjo.
13 Peningkatan
kapasitas dan kualitas sarana dan
prasarana energi nasional untuk
memenuhi kebutuhan
domestik a. Tercapainya
pembangunan jaringan gas kota untuk 16. 000
sambungan rumah. b. Pembangunan
SPBG di
beberapa kota b.
Pengembangan biogas untuk rumah tangga
a. Terwujudnyapeningkatan pemanfaatan bahan
bakar gas nasional.
b. Peningkatan keandalan suplai gas untuk sektor transportasi.
c. Peningkatan pasokan energi untuk rumah tangga
14 Menjadikan skema
KPS sebagai development
approach dalam pembangunan
infrastruktur sektoral maupun
lintas sektor serta meningkatnya
c. Terintegrasinya
KPS dalam
mekanisme perencanaan dan penganggaran
proyek infrastruktur.
a. Proses penyiapan dan transaksi proyek KPS menjadi lebih lancar,
karena dananya sudah dianggarkan dalam anggaran masing-masing
PJPK
1
Merujuk ke Pemeringkatan e-Government Indonesia PeGI yang disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 | BIDANG SARANA DAN PRASARANA
5-17
No Sasaran
Output Tahun 2015 Outcome Tahun 2015
peran serta badan usaha dan
masyarakat dalam pembangunan dan
pembiayaan infrastruktur.
15 Menyediakan
dukungan pembiayaan untuk
memenuhi target infrastruktur
melalui penyediaan alternatif
pembiayaan diluar pendanaan
pemerintah, seperti melalui skema KPS
dan creative financing.
d. Tersusunnya
konsep-konsep implementasi
dari creative
financing untuk
penyediaan infrastruktur
a. KementerianLembaga dapat menerapkan skema creative
financing sebagai salah satu metode dalam penyediaan proyek
infrastruktur
16 Menciptakan
efisiensi pengelolaan
infrastruktur melalui mekanisme
risk sharing, insentif dan
disinsentif serta debottlenecking
kebijakan yang ada. e.
Jangka waktu
penyiapan proyek-proyek
infrastruktur dengan skema KPS menjadi
kurang dari 5 tahun sejak perencanaan sampai dengan
transaksi. bertambahnya kuantitas proyek KPS
yang ditransaksikan
17 Meningkatkan
peran Badan Usaha dalam penyediaan
infrastruktur melalui skema KPS
f. Badan usaha BUMN maupun
swasta dalam
bidang infrastruktur meningkat 5
dari realisasi proyek tahun 2014 Investor lebih mudah berinvestasi dalam
penyediaan infrastruktur di Indonesia
Peningkatan ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar
1. Peningkatan
jangkauan pelayanan
ketenagalistrikan a.
Rasio elektrifikasi meningkat menjadi 83,18 persen di tahun
2015 b.
Terlaksananya pembangunan prasarana ketenagalistrikan bagi
daerah pesisir, terisolasi, dan terpencil.
c.
Tercapainya penambahan kapasitas pembangkit listrik
sebesar 3.000 MW beserta jaringan transmisi dan
distribusinya. a. Peningkatan
akses pelayanan
ketenagalistrikan b. Terwujudnya
pemerataan pelayanan
ketenagalistrikan, terutama
di daerah
pesisir, terisolasi, dan terpencil.
c.
Mendukung keandalan pembangkit terutama pada beban medium dan
puncak.
2 Peningkatan
kapasitas dan a. Tercapainya
pembangunan jaringan gas kota untuk 16.
d. Terwujudnyapeningkatan pemanfaatan bahan
bakar gas
5-18 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013
BIDANG SARANA DAN PRASARANA
No Sasaran
Output Tahun 2015 Outcome Tahun 2015
kualitas sarana dan prasarana energi
nasional untuk memenuhi
kebutuhan domestik
000 sambungan rumah. b. Pembangunan
SPBG di
beberapa kota c. Pengembangan
biogas untuk
rumah tangga nasional.
e. Peningkatan keandalan suplai gas untuk sektor transportasi.
f. Peningkatan pasokan energi untuk
rumah tangga 3.
Meningkatnya layanan
perumahan, air minum dan sanitasi
yang layak a. Meningkatnya
fasilitasi penyediaan baru hunian layak
huni untuk
masyarakat berpenghasilan
rendah sebanyak 20.000 unit.
b. Meningkatnya fasilitasi
peningkatan kualitas hunian untuk 64.850 unit.
c. Terbangunnya infrastruktur air limbah
di 764
kawasan, infrastruktur
drainase perkotaan
di 53
kabupatenkota, infrastruktur
tempat pemrosesan
akhir sampah di 41 kabupatenkota,
dan infrastruktur
tempat pengolah sampah terpadu3R di
127 kawasan. d. Terbangunnya SPAM regional di
6 kawasan regional, SPAM kawasan MBR di 487 kawasan,
SPAM Ibu Kota Kecamatan IKK di 159 IKK, SPAM Perdesaan di
1.733 desa, dan SPAM Kawasan Khusus di 79 kawasan.
d.
a. Menurunnya angka backlog perumahan sebesar 15
b. Menurunnya rumah tangga yang menempati hunian tidak layak
huni sebesar 15 c. Meningkatnya akses penduduk
terhadap air minum layak menjadi 70.25 pada tingkat kebutuhan
dasar d. Meningkatnya akses penduduk
terhadap sanitasi air limbah domestik layak menjadi 62,4
dan meningkatnya cakupan sampah perkotaan
Menjamin Ketahanan Air
1 Meningkatnya
ketersediaan air untuk irigasi, rumah
tangga, kota dan industri RKI, dan
energi melalui pembangunan
waduk, PLTA, embung, revitalisasi
danausitu, dan bangunan
penampung air lainnya.
a. Lanjutan pembangunan
21 waduk dan 195 embung;
b. Sinkronisasi antara pola dan rencana pengelolaan sumber
daya air dengan rencana umum penyediaan
tenaga listrik
RUPTL, serta penataan regulasi pemanfaatan SDA untuk PLTA;
a. Meningkatnya kapasitas
prasarana air
baku untuk
melayani RKI
sebesar 2,45
m3det; b. konservasi 15 kawasan sumber
air.
c.
Pembangunan prasarana
air baku sebesar 2,45 m3det
a. Peningkatan kapasitas tampung
perkapita sebesar 58,5 juta m3 b.
Peningkatan konservasi sumber- sumber air, termasuk pengelolaaan
danau dan situ yang berbasis keterlibatan multipihak.
c. Percepatan pemanfaatan SDA untuk
PLTA; d.
Peningkatan layanan irigasi yang bersumber dari waduk dari 11
menjadi 11,7
e. Peningkatan akses
masyarakat terhadap air bersih
2 Terlaksananya
a. Pembangunanjaringan irigasi
a. Peningkatan layanan jaringan irigasi
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 | BIDANG SARANA DAN PRASARANA
5-19
pembangunan peningkatan
Daerah Irigasi baru dan percepatan
rehabilitasi jaringan irigasi
sebagai upaya untuk mencapai
ketahanan pangan yang didukung
dengan terbentuknya unit
pengelola satuan irigasi untuk
menjamin kehandalan Daerah
Irigasi. seluas 33,29 ribu ha;
b. Rehabilitasi jaringan irigasi seluas 38,18 ribu ha;
c. Beroperasi dan terpeliharanya jaringan irigasi seluas 2,48 juta
hektar yang didukung dengan terbentuk dan berfugsinya unit
pengelola daerah irigasi UPDI;
d. Peningkatan irigasi rawa seluas 10,16 ribu ha dan rehabilitasi
irigasi rawa seluas 13,80 ribu ha; f. Pembangunan dan rehabilitasi
sumur air tanah masing-masing sejumlah 65 buah dan 151 buah.
dan rawa
untuk mendukung
ketahanan pangan nasional
b.
Peningkatan kelembagaan
pengelolaan irigasi dan rawa untuk efisiensi pemanfaatan air
3 Meningkatnya
perlindungan terhadap kawasan-
kawasan strategis, pusat pertumbuhan
ekonomi, dan pulau-pulau
terdepan dari dampak daya rusak
air a. Pembangunan dan rehabilitasi
Sarana Pengendali
Banjir sepanjang 125,4 Km dan 15,8 km
b. Pembangunan dan rehabilitasi pengendali
laharsedimen sebanyak 20 buah dan 6 buah
c. Penataan pemanfatatan
dan Pembangunan
prasarana pengaman pantai dari abrasi
sepanjang 22,5 km termasuk pendekatan restorasi pantai
d.
Dimulainya pembangunan NCICD a.
Terlindunginya daerah seluas 2,5 ribu ha dari ancaman banjir
b. Terkendalinya proses abrasi dan
akresi di garis pantai sepanjang 22.5 km.
c.
Melanjutkanmemperinci penyusunan
masterplan sesuai
phasetahapan pembangunan
pesisir daerah
utara Jakarta
NCICD