Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup:

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | BIDANG PENGELOLAAN SDA DAN LH 10-41 lahan, sampah, kelembagaan, dan kapasitas SDM; ii Memperluas cakupan program Proper yang mendukung industri yang lebih ramah lingkungan; iii mengembangkan dan mengimplementasikan skema insentif dan disinsentif. b. Mengelola limbah dan bahan B3, melalui strategi: i menyempurnakan standaraturan mengenai limbah dan bahan B3; dan ii memperkuat pengawasan limbah dan bahan B3. c. Melakukan upaya pemulihan secara terkoordinasi pada kawasan kritisterdegradasitercemar yang terlantar, melalui strategi: i melakukan inventarisasi dan penilaian assessment; dan ii secara terkoordinasi melakukan fasilitasi dan kerjasama untuk pemulihan kawasan bekas tambang, lahan terkontaminasi limbah B3, tutupan lahanhutan, pesisir dan laut, serta badan air. d. Memperkuat pengelolaan Kehati, melalui strategi: i mengembangkan kapasitas kelembagaan Kehati; ii mengembangkan Balai Kliring Kehati; iii mengembangkan mekanisme pematauan dan evaluasi Kehati; dan iv mengembangkan strategi komunikasi Kehati. e. Melaksanakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, melalui strategi: i melaksanakan inventarisasi GRK yang berkesinambungan setiap tahunnya; ii menerapkan sistem MRV di setiap bidang; iii mengembangkan indeks kerentanan dan indikator adaptasi.

3. Penguatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup:

a. membina dan meningkatkan kapasitas SDM lingkungan hidup, melalui strategi: i mengembangkan fungsional pengawasan lingkungan hidup PPLH dan PPNS; dan ii memberikan pembinaan dan pelatihan kepada PPLH dan PPNS. b. meningkatkan kepastian hukum lingkungan, melalui strategi: i menyelesaikan peraturan pelaksanaan turunan dari UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH; ii meningkatkan pelayanan penyelesaian kasus dan sengketa lingkungan hidup; dan iii meningkatkan 10-42 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 BIDANG PENGELOLAAN SDA DAN LH kerjasama dengan instansi penegak hukum. Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Upaya pengelolaan lingkungan hidup terus ditingkatkan dengan disahkannya Undang-undang UU No.322009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. UU tersebut telah secara komprehensif mengatur tentang pengelolaan lingkungan, emisi GRK, dan pembangunan berkelanjutan. Untuk dapat melaksanakan UU tersebut diperlukan adanya peraturan turunanoperasional yang secara keseluruhan dimandatkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah PP. Pada tahun 2015 diharapkan dapat diselesaikan dan diterbitkan 3 tiga PP baru yang mengatur tentang: 1 Perlindungan dan Pengelolaan Kawasan Karst, 2 Kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS, dan 3 Pengelolaan Limbah B3. Selain itu, diperlukan pengesahan Rancangan Undang-Undang RUU Sumber Daya Genetik yang merupakan tindak lanjut dari UU No. 112013 terkait dengan Pengesahan Protokol Nagoya tentang Akses pada Sumberdaya Genetik dan Pembagian Keuntungan yang Adil dan Seimbang yang Timbul dari Pemanfaatannya atas Konvensi Keanekaragaman Hayati. Upaya perbaikan lingkungan hidup memerlukan dukungan kelembangaan dalam bentuk: 1 penguatan kelembagaan Badan Lingkungan Hidup Daerah BLHD dan Pusat Pengelolaan Ekoregion PPE untuk pengelolaan lingkungan hidup di daerah; 2 perlunya koordinasi antar KL dan Pemda dalam penanganan permasalahan lingkungan hidup; dan 3 penguatan Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Pusarpedal untuk mendukung penyediaan data dan informasi, serta pengembangan kapasitas pengelolaan lingkungan hidup.

10.1.5 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS: PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN

METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Upaya pengembangan dan pembinaan meteorologi, klimatologi dan geofisika diarahkan pada peningkatan kualitas informasi: 1 peringatan dini cuaca ekstrim; 2 peringatan dini iklim ekstrim; dan 3 peringatan dini gempa bumi dan tsunami. Sementara itu, beberapa permasalahan dan isu starategis