Strategi Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Tahun 2015

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN 7-17 Komunikasi Polri; j. Memantapkan Sistem Manajemen Kinerja Mabes Polri – Polda – Polres – Polsek. 4. Strategi kebijakan pembangunan untuk mencapai sasaran menguatnya intelijen adalah : a. Pengembangan sistem jaringan intelligence data sharing antar institusi intelijen negara 5. Peningkatan koordinasi fungsi-fungsi intelijen oleh BIN sebagai lembaga penyedia layanan tunggal single client kepada Presiden 6. Strategi kebijakan pembangunan untuk mencapai sasaran menguatnya keamanan laut dan daerah perbatasan adalah : a. Meningkatkan operasi pengamanan dan keselamatan di laut dan wilayah perbatasan b. Menambah pos pengamanan perbatasan darat c. Memperkuat kelembagaan Keamanan Laut d. Intensifikasi dan ekstensifikasi operasi bersama. 7. Strategi kebijakan pembangunan untuk mencapai sasaran menguatnya pencegahan dan penanggulangan narkoba adalah : a. Pelaksanaan P4GN di daerah b. Diseminasi Informasi tentang bahaya narkoba melalui berbagai media c. Penguatan lembaga terapi dan rehabilitasi d. Rehabilitasi pada korban penyalah guna danatau pecandu narkoba e. Kegiatan intelijen narkoba.

7.4 Kerangka Pendanaan

Untuk mewujudkan sasaran – sasaran Isu Strategis Peningkatan Kapasitas Pertahanan dan Stabilitas Keamanan dibutuhkan pendanaan sekitar Rp. 43,9 Trilyun, yang terbagi dalam sub isu strategis : Pemenuhan Alutsista TNI dan Almatsus Polri; Peningkatan Kesejahteraan dalam Rangka Pemeliharaan Profesionalisme Prajurit; Peningkatan Kepercayaan Masyarakat terhadap Polri; Penguatan Intelijen; Penguatan Keamanan Laut dan Daerah Perbatasan; dan Penguatan Pencegahan dan 7-18 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN Penanggulangan Narkoba. Sumber pendanaan selain berasal dari rupiah murni, juga dipenuhi dari pinjaman dalam negeri, dan pinjaman luar negeri. Hal ini mengingat pendanaan alutsista TNI dan almatsus yang diadakan dari luar negeri membutuhkan anggaran yang sangat besar Polri, sehingga apabila dibebankan pada rupiah murni sedikit banyak akan mengganggu kinerja sasaran-sasaran isu strategis yang lainnya. Sedangkan pendanaan dalam negeri, diutamakan dalam rangka meningkatkan upaya pemberdayaan industri pertahanan nasional sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang 162012 tentang Industri Pertahanan.

7.5 Kerangka Regulasi Dan Kerangka Kelembagaan

7.5.1 Kerangka

Regulasi Untuk mewujudkan sasaran – sasaran Isu Strategis Peningkatan Kapasitas Pertahanan dan Stabilitas Keamanan dibutuhkan kerangka regulasi, baik berupa undang-undang, peraturan pemerintah PP maupun peraturan presiden Perpres. Pada tahun 2015, dari 6 enam sub isu strategis bidang pertahanan dan keamanan, yang memerlukan kerangka regulasi adalah Pemenuhan Alutsista TNI dan Almatsus Polri yang didukung Industri Pertahanan. Regulasi yang diperlukan berupa PP dan Perpres yang merupakan aturan turunan dari UU No. 162012 tentang Industri Pertahanan. Dalam UU No. 162012, terdapat sejumlah pasal yang mengamanatkan pembentukan PP dan Perpres. Pada tahun 2015, terdapat dua PP yang akan dibentuk yaitu PP penyelenggaraan Industri pertahanan dan PP tentang mekanisme imbal dagang kandungan lokal dan offset dalam pengadaan barang jasa alpahankam; serta terdapat tiga Perpres yang akan dibentuk yaitu Perpres tentang organisasi, tata kerja dan sekretariat KKIP; Perpres Pengelolaan industri pertahanan; dan Perpres Pengadaaan Kontrak Jangka Panjang. Secara eksplisit tidak ada amanat pembentukan PP penyelenggaraan Industri pertahanan, namun perlu dibuat untuk mengatur aspek kelembagaan, penyelenggaraan, pengelolaan, sumber daya manusia, kerjasama dalam negeri, kerjasama luar negeri dan sebagainya. Pembentukan PP tentang mekanisme imbal dagang kandungan lokal dan offset dalam pengadaan barang jasa alpahankam diamanatkan pada pasal 43. Pembentukan Perpres tentang organisasi, tata kerja dan sekretariat KKIP diamanatkan pada Pasal 23. Pembentukan Perpres Pengelolaan industri pertahanan diamanatkan pada Pasal 24. Sedangkan pembentukan Perpres Pengadaaan Kontrak Jangka Panjang