Pemantapan Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG 9-111 Kerangka kelembagaan bidang pemantapan desentralisasi, peningkatan hubungan pusat-daerah dan antardaerah dimaksudkan untuk menjawab arah penataan kelembagaan dari isu strategis. Tiga isu strategis bidang pemantapan desentralisasi, peningkatan hubungan pusat-daerah dan antardaerah meliputi penataan perundangan daerah, penataan kewenangan antar tingkat pemerintahan, dan pemantapan penataan daerah. Arah penataan perundangan daerah mencakup pemetaan peraturan perundang-undangan yang belum harmonis; simplifikasi dan rekonseptualisasi regulasi; dan restrukturisasi kelembagaan pembentuk peraturan perundangan. Arah penataan kewenangan antar tingkat pemerintahan berupa kesesuaian pembagian urusan dengan kapasitas pemerintah daerah. Adapun arah penataan pemantapan penataan daerah berupa perbaikan regulasi dan petunjuk teknis dalam sinergi perencanaan dan penganggaran pusat dan daerah; perbaikan regulasi peran Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat; serta kesesuaian pembagian urusan dengan kapasitas pemerintah daerah.

9.5.12 Tata Kelola dan

Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Daerah Kerangka yang regulasi yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian sasaran tahun 2015 untuk bidang tata kelola dan kapasitas pemerintahan daerah antara lain:

1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah:

Proses revisi UU No.32 tahun 2004 yang sedang berlangsung akan berimplikasi pada kebutuhan untuk melakukan revisi atas PP No.65 tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal SPM serta PP No. 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Selain itu, turut dilakukan kajian terkait pembahasan rancangan UU tentang pemilihan kepala daerah Pilkada guna mempersiapkan penyelenggaraan Pilkada secara serentak pada Tahun 2020;

2. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah:

Penetapan UU No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ASN akan berimplikasi pada kebutuhan penyusunan peraturan pemerintah berkenaan dengan aparatur pemerintahan daerah. Selain itu, juga dibutuhkan regulasi teknis dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di daerah. 9-112 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG

3. Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah:

a. Proses revisi UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah akan menciptakan konsekuensi revisi atas UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Seperti halnya regulasi turunan dari UU No.32 tahun 2004, akan dibutuhkan penyusunan revisi atas regulasi turunan UU No.33 tahun 2004 antara lain PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, serta PMK dan Permen terkait; b. Revisi atas UU Nomor 21 Tahun 2001 jo UU No.35 tahun 2008 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dan yang terkait untuk meningkatkan efektivitas pemanfaatan Dana Otsus, khususnya terkait dengan sistem pemantauan dan evaluasi; c. Dilaksanakannya kajian untuk menentukan apakah perlu dilakukan revisi UU No.28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, terutama terkait dengan pasal mengenai mekanisme Pembatalan Peraturan Daerah Perda bermasalah; d. Selain itu, akan dilaksanakan kajian untuk menentukan apakah perlu dilakukan revisi atas regulasi-regulasi agar saling bersinergi, menguatkan, serta menghilangkan tumpang-tindih antarregulasi terkait: i Peningkatan local taxing power atau kerjasama administrasi pajak daerah; ii Peningkatan belanja pembangunan infrastruktur: skema pendanaan hibah, pinjaman, obligasi dan piloting; iii Implementasi penganggaran SPM yang berkualitas; iv Penguatan mekanisme monitoring dan evaluasi dana transfer. Untuk mencapai masing-masing sasaran pembangunan Tata Kelola dan Kapasitas Pemerintahan Daerah, dibutuhkan sinergi