9-58 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015
BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG Pengembangan
ekonomi perdesaan
berbasiskan sumberdaya
alam dan
sosial-budaya lokal
dan meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan dan
perlindungan masyarakat adat, termasuk meningkatnya taraf pendidikan, dan status kesehatan.
b. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum SPM Desa Meningkatnya ketersediaan pelayanan umum, pelayanan
dasar minimum, peningkatan akses dan ketersediaan sarana prasarana transportasi, permukiman, sanitasi air
limbah, persampahan, dan drainase lingkungan, air bersih, listrik, energi, komunikasi, jalan dan irigasi di
perdesaan
c. Terwujudnya tata kelola pedesaan yang optimal i
Meningkatnya tata kelola desa termasuk penyiapan regulasi pendukung UU No. 6
Tahun 2014 tentang Desa
ii Meningkatnya kapasitas pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan desa dalam
pelayanan publik
dan penyusunan
perencanaan pembangunan desa iii Meningkatnya tata kelola desa dalam
penyediaan data desa d. Mendorong terciptanya desa yang berkelanjutan
Terlaksananya pengendalian
penataan ruang
dan meningkatnya kesadaran pemerintah dan masyarakat
dalam peningkatan
kemandirian pangan
serta pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup yang seimbang, berkelanjutan, dan berwawasan mitigasi bencana.
e. Mendorong keterkaitan desa-kota i Mendorong penyediaan sarana dan prasarana
transportasi dan telekomunikasi termasuk ketersediaan jalan poros desa, jalan produksi,
moda transportasi,
serta jembatan
penghubung antardesa dan antara desa dengan pusat pertumbuhan terdekat.
ii Meningkatnya pengembangan industrialisasi perdesaan non footlose industry, melalui :
a. Berkembangnya 10 Pusat Kawasan Perkotaan
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG
9-59 Baru menjadi Pusat Pertumbuhan dan Embrio
Kota Kecil dengan berkembangnya industri pengolahan sekunder dan perdagangan.
b. Berkembangnya 30 persen pusat kawasan Agropolitan Minapolitan menjadi embrio Kota
Kecil.
9.2.6 Kawasan
Transmigrasi
Sasaran pembangunan dan pengembangan transmigrasi tahun 2015 adalah:
1. Tercapainya pemenuhan Standar Pelayanan Minimum
SPM dan terfasilitasinya sertifikasi tanah dalam mewujudkan
30 persen
pusat Satuan
Kawasan Pengembangan SKP transmigrasi yang berkembang
menjadi pusat produksi primer dan industri pengolahan ringan, serta 10 Pusat Kawasan Perkotaan Baru KPB
menjadi pusat pertumbuhan dan kota kecil.
2. Terwujudnya pembangunan sosial ekonomi, termasuk peningkatan kemandirian pangan, dalam mewujudkan 30
persen pusat Satuan Kawasan Pengembangan SKP transmigrasi yang berkembang menjadi pusat produksi
primer dan industri pengolahan ringan, serta 10 Pusat Kawasan
Perkotaan Baru
KPB menjadi
pusat pertumbuhan dan kota kecil.
3. Tersedianya data dan informasi potensi desa dan kawasan transmigrasi, serta hasil penelitian dan
pengembangan transmigrasi dalam mewujudkan 30 persen pusat Satuan Kawasan Pengembangan SKP
transmigrasi yang berkembang menjadi pusat produksi primer dan industri pengolahan ringan, serta 10 Pusat
Kawasan
Perkotaan Baru
KPB menjadi
pusat pertumbuhan dan kota kecil.
9.2.7
Kawasan
Strategis
Sasaran pengembangan di bidang kawasan strategis yang akan dicapai pada tahun 2015, antara lain: i pertumbuhan
aktivitas ekonomi dan nilai investasi kawasan pada 13 KAPET, 4 KPBPB, dan KEK yang memberikan nilai tambah
pada kesejahteraan dan penyerapan tenaga kerja; ii terselesaikannya sejumlah peraturan lintas kementerian dan
pemerintah daerah yang sinergi dalam mendukung pengelolaan dan kelembagaan di 13 KAPET, 4 KPBPB, dan
KEK, diantaranya melalui kebijakan insentif fiskal dan non fiskal,
pelimpahan kewenangan,
serta kemudahan
penyediaan pembebasan
lahan; iii
tersedianya
9-60 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015
BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG infrastruktur dasar dan pendukung bagi pengembangan dan
pengelolaan kawasan strategis pada 13 KAPET, 4 KPBPB, dan lokasi-lokasi KEK terpilih; iv terwujudnya pengelolaan dan
kelembagaan yang handal dan profesional pada 13 KAPET, 4 KPBPB, dan lokasi-lokasi KEK terpilih. Fokus sasaran tersebut
dapat dijabarkan secara spesifik berdasarkan tipe kawasan sebagai berikut:
Sasaran pengembangan KAPET pada tahun 2015 meliputi:
1. Bertambah jumlah KAPET yang berkategori maju dari 5
KAPET menjadi 8 KAPET;
2. Berkembangnya industri-industri pengolahan komoditas
unggulan di wilayah KAPET;
3. Meningkatnya konektivitas antara pusat KAPET dengan wilayah-wilayah
sentra produksi
bahan baku
minapolitan, agropolitan, daerah tertinggal;
4. Tersedianya sarana dan prasarana energi, air bersih penunjang kegiatan pengelolaan komoditas unggulan di
wilayah KAPET
5. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia untuk mampu mengelola komoditas unggulan yang berdaya
saing;
6. Terwujudnya kelembagaan pengelola KAPET yang mampu
mengkoordinasikan, memfasilitasi,
dan memediasi seluruh komponen yang terlibat dalam
pengembangan kawasan. Sasaran pengembangan KPBPB pada tahun 2015 meliputi:
1. Meningkatnya kapasitas bongkar muat pelabuhan bebas. 2. Terwujudnya KPBPB sebagai pusat kegiatan industri
manufaktur, pariwisata dan perdagangan. 3. Terwujudnya iklim investasi yang kondusif di KPBPB baik
oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupatenkota.
4. Terwujudnya hubungan kelembagaan perusahaan dan tenaga kerja yang harmonis.
5. Terbangunnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan kepelabuhanan di kawasan KPBPB.
6. Terwujudnya kapasitas kelembagaan BP yang mampu