Sasaran Pengembangan Pola Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan

1-86 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG SPM yang terkait dengan penanggulangan bencana; dan 2 Peningkatan ketangguhan dalam menghadapi bencana dengan upaya: i pengenalan dan pemantauan ancaman bencana, terutama di kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan kawasan risiko tinggi terhadap bencana; ii pengurangan keterpaparan exposures dan kerentanan melalui penguatan kapasitas masyarakat dan penyediaan infrastruktur kesiapsiagaan menghadapi bencana; dan iii peningkatan kapasitas manajemen risiko sebagai upaya sistematis untuk meminimalkan korban jiwa dan potensi dampak kerusakan.

1.2.7.4 Kerangka

Pendanaan Secara umum, kerangka pendanaan yang diperlukan untuk penanggulangan bencana bersumber dari APBN dan APBD, serta mendorong pula dana Non APBN yang berasal dari Corporate Social Responsibility CSR, Kerjasama Pemerintah Swasta KPS, serta HibahTrust Fund.

1.2.7.5 Kerangka

Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Dalam upaya mendukung penangulangan bencana maka kerangka regulasi yang diperlukan adalah: 1 Diperlukan revisi UU 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana untuk mendukung perbaikan tatakelola penanggulangan bencana; 2 Perlu adanya harmonisasi regulasi terkait penyelenggaraan penanggulangan bencana baik di pusat maupun daerah agar sensitive-disaster; dan 3 Melengkapi peraturan perundangan yang memayungi penyelenggaraan penanggulangan bencana di pusat dan daerah. Kerangka kelembagaan yang perlu diperhatikan terkait penanggulangan bencana yaitu reposisi peran BNPB dalam tatakelola Penanggulangan Bencana, reposisi BPBD dalam struktur pemerintahan daerah dan melengkapi SPM tatakelola penanggulangan bencana. Peningkatan kapasitas BNPB dan BPBD untuk melaksanakan koordinasi penanggulangan bencana; koordinasi kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi; manajemen logistik dan penyusunan SPM untuk dasar mengukur kinerja tanggap darurat.