Sasaran Sub Sub Bidang Hukum

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 | BIDANG HUKUM DAN APARATUR 8-15 8.1.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Tahun 2015 Pada RKP tahun 2015 yang merupakan tahun pertama dalam pelaksanan RPJMN Tahap III 2015-2019 akan fokus kepada pencapaian sasaran utama, yaitu meningkatkan daya saing perekonomian berdasarkan sumber daya alam, sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pencapaian sasaran utama tersebut, telah disusun tiga arah kebijakan dan beberapa strategi yang dilakukan dalam rencana pembangunan hukum dan HAM sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas penegakan hukum

Upaya untuk meningkatkan kualitas penegakan hukum dilaksanakan melalui strategi : a. Peningkatan keterpaduan dalam sistem peradilan pidana, dilakukan melalui beberapa strategi yaitu: i Percepatan harmonisasi baik hukum acara maupun hukum materi, baik yang terdapat dalam KUHP dan KUHAP dengan peraturan perundang-undangan lainnya; ii Meningkatkan kualitas sistem teknologi dan informasi penanganan perkara di masing- masing lembaga penegak hukum dan membangun sistem informasi yang terpadu dan terintegrasi diantara lembaga penegak hukum sehingga dapat menciptakan database yang terintegrasi dan dapat digunakan bersama oleh lembaga penegak hukum; iii Membangun pendidikan dan pelatihan terpadu aparatur penegak hukum untuk menciptakan kesamaan pemahaman diantara aparat penegak hukum khususnya dalam penanganan perkara-perkara pidana yang menarik perhatian publik thematic seperti korupsi, penanganan Tindak Pidana 8-16 | RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 BIDANG HUKUM DAN APARATUR Perdagangan Orang TPPOhuman trafficking, dll. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terpadu dapat dilakukan melalui penetapan peraturan bersama diantara lembaga penegak hukum; iv Peningkatan biaya operasional penanganan perkara berbasis kinerja melalui perbaikan mekanisme sistem at cost dalam penanganan perkara dan penguatan basis data dalam penentuan satuan biaya operasional; v Optimalisasi sistem pengawasan internal serta penguatan pengawasan eksternal.

2. Pelaksanaan Sistem Peradilan Pidana Anak SPPA,

dilakukan melalui beberapa strategi yaitu: a. Mempercepat penyelesaian penyusunan dan penetapan Rancangan Peraturan Pelaksana UU No.112012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak; b. Membangun mekanisme pelaksanaan SPPA baik di internal KL terkait yang mengacu pada UU SPPA serta membangun mekanisme komunikasi yang terpadu dalam penanganan perkara ABH di antara KL terkait; c. Meningkatkan kualitas SDM yang terkait dengan penanganan perkara anak berhadapan dengan hukum ABH melalui peningkatan jumlah pendidikan dan pelatihan teknis terkait dengan penanganan perkara ABH di masing-masing KL serta meningkatkan kesamaan pemahaman diantara aparat penegak hukum dan pihak terkait lainnya melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terpadu; d. Meningkatkan kuantitas SDM yang terkait dengan penanganan perkara ABH sebagaimana yang diamanatkan dalam UU seperti penambahan SDM aparat penegak hukum yang khusus menangani perkara ABH dan SDM yang melakukan RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 | BIDANG HUKUM DAN APARATUR 8-17 pendampingan kepada ABH. e. Melakukan pengkajian dan penelitian tentang kebutuhan sarana prasarana dan infrastruktur yang dibutuhkan dalam penanganan perkara ABH f. Meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam proses penanganan perkara

3. Reformasi Sistem Hukum Perdata yang Mudah dan

Cepat, dilakukan melalui beberapa strategi yaitu: a. Melakukan harmonisasi peraturan perundang- undangan di bidang hukum perdata khususnya terkait dengan hukum kontrak b. Meningkatkan efektifitas dan keberhasilan mediasi dalam penanganan perkara perdata c. Melakukan pembentukan penyelesaian sengketa acara cepat small claim procedure melalui kerangka hukum yang tersedia dan penyiapan kelembagaan dan kapasitas SDM untuk dapat melaksanakan prosedur tersebut.

4. Pengembangan

SDM Aparat Penegak Hukum,dilakukan melalui beberapa strategi yaitu: a. Membangun sistem manajemen SDM berbasis kompetensi dengan mempertimbangkan analisis kinerja dan beban kerja yang dibutuhkan di masing-masing lembaga penegak hukum sehingga menghasilkan SDM aparat penegak hukum yang profesional. b. Melakukan penyempurnaan mekanisme rekrutmen, mutasi dan promosi, pembinaan dan pendidikan pelatihan, serta evaluasi kinerja berbasis kompetensi.

5. Peningkatan

Efektivitas Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Upaya untuk meningkatkan efektivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi dilaksanakan melalui:

a. Harmonisasi Peraturan

Terkait Korupsi, dilakukan melalui beberapa strategi yaitu: i Pembentukan peraturan perundang- undangan di bidang tindak pidana 8-18 | RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 BIDANG HUKUM DAN APARATUR korupsi yang diamanatkan oleh ketentuan Konvensi Anti Korupsi UNCAC yang telah diratifikasi oleh Indonesia; ii Perubahan revisi peraturan perundang-undangan di bidang tindak pidana korupsi agar selaras dengan ketentuan UNCAC.

6. Efektivitas Implementasi Kebijakan Anti-Korupsi,

dilakukan melalui beberapa strategi yaitu: a. Optimalisasi penanganan penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan eksekusi kasus tindak pidana korupsi; b. Optimalisasi pelaksanaan kerjasama luar negeri mutual legal assistance dalam pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi yang berada di luar negeri; c. Menguatkan mekanisme koordinasi dan monitoring evaluasi Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Stranas PPK guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan anti korupsi di KL dan Pemda.

7. Pencegahan Korupsi, dilakukan melalui beberapa

strategi yaitu: a. Optimalisasi program pendidikan anti korupsi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anti-korupsi masyarakat; b. Optimalisasi program pendidikan anti korupsi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anti-korupsi penyelenggara negara.

8. Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan HAM

Upaya untuk meningkatkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM dilaksanakan melalui: a. Harmonisasi dan Evaluasi Peraturan Terkait HAM, dilakukan melalui beberapa strategitahapan: