Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG
1-11
No. IsuKebijakan
Nasional Kebijakan instansi dalam
Renja Indikator di setiap
instansi Sasaran
2015
e. Membangun sistem
pengelolaan dan layanan informasi yang
lebih baik di Badan Publik
Penerapan Unit Pelayanan Publik yang Berbasis
Teknologi Informasi -
KLD yang memiliki sistem
pelayanan publik berbasis IT
- Unit
PelayananPemda yang berkategori terbaik
sesuai penilaian -
Unit PelayananPemda yang
berkategori baik sesuai penilaian
25 25
25
KLD memiliki kebijakan Standar Pelayanan Minimal
KLD yang memiliki kebijakan Standar
Pelayanan Minimal 50
KLD memiliki standar pelayanan yang disusun
secara partisipatif KLD yang memiliki
standar pelayanan partisipatif
50 KLD wajib melaksanakan
Forum Konsultasi Publik dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan publik
KLD yang melaksanakan Forum
Konsultasi Publik 25
KLD wajib mengembangkan sistem
publikasi informasi proaktif yang dapat diakses, dengan
bahasa yang mudah dipahami
KLD yang memiliki sistem publikasi
informasi proaktif yang dapat diakses, dengan
bahasa yang mudah dipahami
25
KLD wajib mengembangkan website
yang berinteraksi dengan masyarakat
KLD yang memiliki website yang interaktif
20
f. Pembentukan Pusat
Pelayanan Informasi dan Dokumentasi
PPID dalam rangka Keterbukaan Informasi
Publik Pembentukan Pusat
Pelayanan Informasi dan Dokumentasi pada setiap
unit organisasi -
PPID di tingkat Provinsi
- PPID di tingkat
Kabupaten dan Kota 100
50 Kerjasama dengan media
massa dalam rangka public awareness campaign
KLD yang melakukan Kerjasama dengan media
massa dalam rangka Public Awareness
Campaign 25
Publikasi target peningkatan pelayanan
publik dan penurunan tingkat korupsi KLD
KLD yang mempublikasikan target
peningkatan pelayanan publik dan penurunan
tingkat koruspsi 25
Publikasi renstra dan renja KLD kepada masyarakat
KLD yang mempublikasikan renstra
dan renja kepada masyarakat
25
1-12 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015
PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG
No. IsuKebijakan
Nasional Kebijakan instansi dalam
Renja Indikator di setiap
instansi Sasaran
2015
Publikasi semua proses perencanaan dan
penganggaran ke dalam website masing-masing
KLD KLD yang
mempublikasikan proses perencanaan dan
penganggaran kepada masyarakat
25
g. Publikasi informasi
penggunaanpelaksanaan anggaran
KLD yang mempublikasikan
penggunaan anggaran 25
1.1.3 Pengarustaman Gender
1.1.3.1 Permasalahan
dan Isu Strategis
Pengarusutamaan gender PUG merupakan strategi mengintegrasikan perspektif gender ke dalam proses
perencanaan dan
penganggaran di
setiap bidang
pembangunan, di tingkat pusat dan daerah. PUG ditujukan untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan
merata bagi
seluruh penduduk
Indonesia, dengan
mengurangi kesenjangan antara penduduk laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan mendapatkan manfaat
pembangunan, serta berpartisipasi dan mengontrol proses pembangunan.
Permasalahan dan isu strategis PUG di berbagai bidang pembangunan dibagi ke dalam tiga kelompok sebagai
berikut.
Pertama, meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan.
Capaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di berbagai bidang pembangunan secara umum dapat dilihat
dari Indeks Pembangunan Gender IPG dan Indeks Pemberdayaan Gender IDG. IPG mengukur kapabilitas
dasar manusia pada bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi, dengan memperhatikan faktor ketidaksetaraan
antara laki-laki dan perempuan. IPG merupakan indeks komposit yang dihitung berdasarkan variabel angka harapan
hidup, tingkat melek aksara dan angka partisipasi sekolah dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dan pendapatan.
Sementara IDG merupakan indikator untuk melihat peranan perempuan dalam ekonomi, politik dan pengambilan
keputusan. IDG merupakan indeks komposit yang dihitung berdasarkan variabel perempuan di parlemen, perempuan
dalam angkatan kerja, perempuan pekerja profesional, pejabat tinggi, dan manajer, serta upah pekerja perempuan
di sektor nonpertanian. Selama tahun 2004-2012, IPG
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG
1-13 maupun IDG Indonesia menunjukkan peningkatan Gambar
1.1.
GAMBAR 1.1 PERKEMBANGAN IPG DAN IDG INDONESIA TAHUN 2004-2012
Sumber: BPS
Peningkatan IPG didukung oleh pencapaian di bidang pendidikan. Hasil Susenas 2011 dan 2013 bulan Maret
menunjukkan bahwa rasio APM perempuan terhadap APM laki-laki meningkat untuk semua jenjang pendidikan. Di tingkat
SDMI meningkat dari sebesar 98,8 persen menjadi 99,8 persen, di tingkat SMPMTs meningkat dari sebesar 103,45
persen menjadi 105,7 persen, di tingkat SMAMA meningkat dari sebesar 96,1 persen menjadi 100,7 persen; dan di tingkat
Perguruan Tinggi meningkat dari sebesar 102,9 persen menjadi 109,7 persen. Sedangkan peningkatan IDG didukung
oleh pencapaian di bidang politik dan pengambilan keputusan. Data KPU menunjukkan proporsi keterwakilan perempuan di
DPR meningkat dari sebesar 11,3 persen pada Pemilu 2004 menjadi sebesar 18,4 persen pada Pemilu 2009. Peningkatan
tersebut didukung oleh UU No. 82012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, yang mengamanatkan
sedikitnya tiga puluh persen keterwakilan perempuan dalam pendaftaran Partai Politik sebagai calon dalam pengajuan bakal
calon
Anggota DPR,
DPRD Provinsi,
dan DPRD
KabupatenKota; Walaupun terdapat kemajuan dalam kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan di berbagai bidang pembangunan, masih terdapat permasalahan dan tantangan yang dihadapi
pada tahun 2015.