Peningkatan Tata kelola kelautan difokuskan pada: a

10-38 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 BIDANG PENGELOLAAN SDA DAN LH konservasi antar sektor dan antara pusat dan daerah; 3 penyelesaian rencana zonasi kawasan konservasi perairan dan perbaikan kelembagaan pengelola kawasan konservasi perairan 3. Meningkatkan kerjasama dalam pengelolaan wilayah laut, melalui : 1 penguatan dan pengembangan kerjasama regional maupun internasional dalam pengelolaan wilayah laut, seperti program Coral Triangle Initiative CTI dan Sulu Sulawesi Marine Ecoregion SSME; dan 2 peningkatan kerjasama antar daerah, seperti Teluk Tomini dan Selat Karimata

4. Pengawasan dan

pengamanan wilayah dari pemanfaatan sumber daya kelautan yang merusak dan illegal, melalui: 1 peningkatan cakupan wilayah pengawasan dan jumlah hari operasi kapal pengawas; 2 peningkatan sarana prasarana pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; 3 Mengintensifkan penegakan hukum dan pengendalian IUU fishing serta kegiatan yang merusak di laut. 5. Rehabilitasi kawasan pesisir yang rusak dan pengendalian bencana alam dan dampak perubahan iklim, melalui 1 penanaman vegetasi pantai termasuk mangrove, 2 pengembangan desa pesisir yang meningkat ketahanannya terhadap dampak bencana dan perubahan iklim, serta 3 pengurangan pencemaran wilayah pesisir dan laut. 6. Mengoptimalkan pemanfaatan keekonomian dari sumberdaya kelautan Bioresources yang difokuskan pada: a Pendayagunaan pulau-pulau kecil dan b pengelolaan kawasan konservasi perairan untuk meningkatkan keekonomian sumber daya kelautan. Kegiatan ini dilakukan dengan: i menyempurnakan dan melengkapi sistem perijinan dan investasi di pulau-pulau kecil; ii pengembangan sarana dan prasarana pendukung pengembangan keekonomian pulau kecil dan kawasan konservasi; iii penyusunan tata ruang dan zonasi terutama di kawasan tersebut; dan b Meningkatkan data dan informasi terkait dengan ketersediaan dan kondisi sumberdaya kelautan lainnya seperti energi laut, keanekaraman hayati dan sebagainya untuk pemanfaatan dalam skala ekonomi. Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | BIDANG PENGELOLAAN SDA DAN LH 10-39 Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Saat ini pengelolaan wilayah pesisir telah diatur dalam UU No. 1 Tahun 2014 tentang perubahan atas 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Namun demikian masih dibutuhkan pula Rancangan Peraturan Pemerintah tentang izin lokasi dan izin pengelolaan pemanfaatan perairan pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu, dibutuhkan pula Peraturan Menteri tentang tata cara perubahan status zona inti kawasan konservasi perairan. Diperlukan penguatan kelembagaan dalam melaksanakan koordinasi pengelolaan kawasan konservasi perairan khususnya taman nasional laut.

10.1.4.3 Perbaikan

Kualitas Lingkungan Hidup Upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup terus dilakukan melalui: pengendalian pencemaran dan kerusakan pada media air, tanah, dan udara, serta penanganan limbah padat dan bahan berbahaya beracun B3 Beberapa permasalahan dan isu strategis terkait perbaikan kualitas lingkungan hidup yang masih dihadapi hingga saat ini adalah sebagai berikut: 1. Metodologi dan parameter perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH masih perlu dikembangkan, agar lebih mencerminkan kondisi lingkungan hidup yang terjadi; 2. Pemantauan kualitas lingkungan air, udara, dan tanah sebagai dasar untuk mendapatkan data dan informasi lingkungan hidup masih belum optimal perlu ditingkatkan; 3. Perlunya pengembangan kebijakan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan, untuk mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan; 4. Masih banyaknya lahankawasan kritis terlantar yang belum dipulihkan; 5. Perlunya peningkatan kapasitas kelembagaan dan penguatan database untuk mendukung pemanfaatan potensi Keanekaragaman Hayati Kehati; 6. Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target penurunan emisi GRK sebesar 26 pada tahun 2020, dan peningkatan ketahanan masyarakat di daerah rentan; 7. Perlunya penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM