RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 | BIDANG HUKUM DAN APARATUR
8-47 penanganan
konflik kepentingan
dengan efektif;
pengelolaan laporan kekayaan pegawai; penerapan sistem whistleblowing;
penerapan penanganan
gratifikasi; penanganan pengaduan secara efektif; dan transparansi
dalam penerapan sistem integritas di KLpemda, serta pembentukan unit penegak integritas yang kredibel dan
independen.
2. Penerapan
pengawasan yang
profesional, berintegritas, independen dan sinergis.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i peningkatan independensi pengawasan intern; sinergitas
pelaksanaan pengawasan intern, ekstern, pengawasan masyarakat, dan penegakan hukum; ii peningkatan
kuantitas, integritas dan kapabilitas auditor intern dan ekstern dan APIP yang mencakup penyelenggaraan
program
gelar bidang
akuntansi pemerintahan,
penyelenggaraan program non gelar atau diklat teknis substansi dan penyelenggaraan sertifikasi JFA. Strategi
lainnya adalah peningkatan jumlah APIP KLPemda yang menerapkan JFA dan peningkatan tata kelolalevelling
APIP berdasarkan Internal Audit Capability Model IACM minimal level 2.
3. Peningkatan kualitas pelaksanaan dan integrasi
antara sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i pengembangan sistem informasi manajemen keuangan
yang terintegrasi
antara KLPemda
melalui penyempurnaan kebijakan, integrasi sistem manajemen
keuangan KLPemda; dan pembangunan pusat data dan informasi manajemen keuangan nasional; ii peningkatan
kompetensi dan penerapan pakta integritas bagi pengelola keuangananggaran; dan iii peningkatan kualitas
pengelolaan BMN yang mencakup ketepatan, kepatuhan pelaporan BMN dan integrasi sistem informasi manajemen
BMN dengan sistem sistem informasi manajemen keuangan; dan iv peningkatan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah yang mencakup penyempurnaan kebijakan; pemantapan implementasi SAKIP; dan evaluasi
implementasi SAKIP; dan v peningkatan efektifitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah yang
mencakup monitoring dan evaluasi penerapannya serta pengembangannya.
8-48 | RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015
BIDANG HUKUM DAN APARATUR
4. Pemantapan sistem pengadaan barang dan jasa yang
profesional, transparan, berintegritas, dan terkendali resikonya.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i penyempurnaan
kebijakan pengadaan
barangjasa pemerintah agar semakin jelas, berkepastian, kondusif,
dan komprehensif; ii peningkatan efektivitas kinerja dan efisiensi anggaran negara yang dibelanjakan melalui
pengadaan barang dan jasa yang mencakup standarisasi LPSE, pengembangan e-cataloque, peningkatan paket
pengadaan dan efisiensi atau penghematan anggaran negara melalui LPSE; iii peningkatan kapasitas dan
kompetensi SDM pengadaan yang mencakup pengembangan jabatan fungsional pengadaan; iv
pemantapan pelaksanaan PBJ yang lebih terintegrasi, terpadu, efektif dan efisien yang mencakup pembentukan
ULP pada KLPemda dan fasilitasi pembinaannya.
Sasaran Kedua: Terwujudnya pemerintahan yang efisien dan produktif.
Arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Penataan kelembagaan instansi pemerintah yang
tepat ukuran, tepat fungsi dan sinergis.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i pengembangan dan penetapan kebijakan tentang desain
kelembagaan pemerintahan pusatarsitektur birokrasi pemerintah, yang mencakup pula tata hubungan
kelembagaan dan kewenangan; ii penataan kelembagaan instansi Pemerintah KLPNKLNS yang mencakup
penataan fungsi dan struktur organisasinya serta hubungan antar lembaga, yang mencakup penetapan
kebijakaan, penataan instansi central agencies; instansi sektoral yang strategis, dan penyederhanaan struktural
Eselon III dan IV.
2. Penataan bisnis proses yang sederhana, transparan,
partisipatif, dan berbasis e-Government
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i penyusunan kebijakan tentang bisnis proses yang
sederhana pada seluruh pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah, dengan melanjutkan penyusunan
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 | BIDANG HUKUM DAN APARATUR
8-49 RUU Administrasi Pemerintahan dan kebijakan yang
mengatur pelaksanaan bisnis proses pada KLPemda; ii pengembangan layanan e-Government yang terintegrasi
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja kepemerintahanbirokrasi, yang mencakup penyusunan
kebijakan tentang E-government, masterplan dan roadmap e-gov; dan pengembangan Jabfung pengelola e-
gov, dan iii peningkatan kualitas penerapan manajemen kearsipan modern berbasis TIK, yang mencakup
penyusunan
kebijakan implementasi
manajemen kearsipan berbasis TIK termasuk pengembangan
kelembagaan kearsipan pada instansi pemerintah; fasilitasi, asistensi dan bimbingan teknis implementasi
manajemen kearsipan berbasis TIK pada KLPemda; peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM kearsipan
melalui diklat dan pengembangan jabatan fungsional arsiparis.
3. Penerapan manajemen ASN yang transparan,
kompetitif, dan berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan berkinerja.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i penyelesaian berbagai peraturan perundang-undangan
sebagai implementasi UU No. 52014 tentang ASN; ii penyempurnaan kebijakan dan pengembangan sistem
perencanaan pegawai yang berkualitas dan mendukung visi misi organisasi khususnya pemantapan sistem usulan
formasi CPNS berdasarkan ABK dan ANJAB, serta kompetensinya
sesuai kebutuhan
organisasi; iii
peningkatan penerapan sistem rekrutmen dan seleksi secara transparan, kompetitif dan akuntabel khususnya
melalui pemantapan implementasi CAT System; iv penataan sistem pengembangan kapasitas dan kompetensi
ASN; v penataan sistem pengembangan karir ASN yang terintegrasi proses promosi, demosi, mutasi dan
redistribusi PNS khususnya pengembangan assessment center; vi peningkatan kesejahteraan ASN; dan vii
pengembangan sistem manajemen kinerja yang dikaitkan dengan
kompensasi performance
based reward.
4. Penerapan sistem manajemen kinerja nasional yang
efektif.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i
8-50 | RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015
BIDANG HUKUM DAN APARATUR harmonisasi kebijakan yang mengatur tentang sistem
manajemen kinerja
pembangunan nasional;
ii peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan yang
mencakup penyusunan pedoman sistem informasi yang mengatur
sinergi proses perencanaan dan penganggaran, pelaporan, pengendalianpengawasan, dan evaluasi kinerja instansi
pemerintah; iii penerapan sistem manajemen kinerja pembangunan nasional, yang mencakup pengembangan
sistem aplikasi manajemen kinerja pembangunan nasional yang
terintegrasi perencanaan,
pengendalianpengawasan, dan
evaluasi kinerja,
sinkronisasi indikator kinerja pembangunan dalam berbagai dokumen perencanaan dan penganggaran KL,
dan pengembangan sistem reward and punishment kinerja pembangunan nasional; iv peningkatan keterbukaan
informasi program, kegiatan dan anggaran instansi pemerintah pada publik
5. Peningkatan kapasitas pengelolaan kebijakan yang
efektif dan efisien.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i penetapan sistem kelembagaan perumusan kebijakan
yang efektif; ii penetapan mekanisme kerja perumusan kebijakan yang berkualitas dan kredibel; dan iii
peningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM perumus kebijakan.
6. Pengembangan
kepemimpinan birokrasi
yang visioner, berkomitmen tinggi, dan transformatif.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain melalui peningkatan kualitas Diklatpim dan penyelenggaraan
diklat Reform Leaders Academy RLA; penyusunan kebijakan yang mengatur magang bagi calon pemimpin
birokrasi pada institusi-institusi kelas dunia di dalam dan luar negeri; pemantapan sistem promosi terbuka;
penyusunan pedoman seleksi nasional pemimpin birokrasi dan pengembangan orientasi kepemimpinan nasional.
Strategi tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas
kepemimpinan, visi
strategis, integritas,
kemampuan transformatif, dan wawasan kebangsaan para calon pemimpin birokrasi nasional dan daerah.
7. Peningkatan
efisiensi belanja
aparatur
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 | BIDANG HUKUM DAN APARATUR
8-51
penyelenggaraan birokrasi.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain melalui penyusunanpenyempurnaan kebijakan yang mengatur
pengendalian jumlah pegawai; penghematan belanja sarana dan prasarana; peningkatan budaya efisiensi, dan
pengembangan sistem reward and punishment terhadap kinerja efisiensi belanja oparasional birokrasi pada
KLPemda.
8. Peningkatan kualitas pengelolaan reformasi birokrasi
KLPemda.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i penyempurnaan kebijakan yang mengatur reformasi
birokrasi nasional;
ii peningkatan
koordinasi pelaksanaan RBN dan penguatan sekretariat RBN; iii
perluasan pelaksanaan RB pada instansi pemerintah daerah; iv peningkatan kualitas pelaksanaan RB pada
peningkatan kinerja instansi dan pelayanan publik, melalui penyempurnaan instrumen evaluasi pelaksanaan
RBN dan evaluasi pada instansi yang telah melaksanakan RBN.
Sasaran Ketiga: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik. 1.
Penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i pengembangan organisasi dan kelembagaan pelayanan
yang efisien, responsif, dan inovatif, yang mencakup koordinasi, asistensi dan fasilitasi penerapan manajemen
pelayanan yang baik serta penyempurnaan kelembagaan pelayanan
perizinan; ii
peningkatan kualitas
implementasi kebijakan pelayanan publik sesuai UU No. 252009; iii peningkatan kompetensi, integritas, dan
budaya melayani bagi para petugas pelayanan publik di KL dan Pemda; iv perluasan penerapan e-service untuk
pelayanan
publik melalui
pemanfaatan ICT
dan pengembangan software untuk mendukung kualitas
pelayanan; v penyelenggaraan kompetisi inovasi pelayanan publik disertai dengan diseminasi dan replikasi
best practices pelayanan publik; vi pemantapan penerapan
SPM yang
terintegrasi dalam
sistem perencanaan dan penganggaran oleh KL dan Pemda; vii
perluasan dan peningkatan pelaksanaan quick wins pelayanan publik KL dan nasional.
8-52 | RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015
BIDANG HUKUM DAN APARATUR
2. Penguatan pengendalian kinerja pelayanan publik.
Strategi pembangunan yang ditempuh antara lain: i peningkatan efektifitas fungsi monev dan penilaian kinerja
pelayanan publik nasional termasuk pengembangan instrumen monev dan penilaian yang kredibel; ii
pemantapan pengembangan dan implementasi sistem mystery-shoopers untuk pengawasan pelayanan publik;
iii
penyusunan kebijakan,
pengembangan dan
implementasi sistem pengaduan yang efektif dan terintegrasi secara nasional, iv penerapan reward and
punishment yang dikaitkan dengan kinerja pelayanan publik.
8.2.4 Kerangka
Pendanaan
Adapun kerangka pendanaan dari kegiatan pembangunan bidang aparatur negara, berasal dari alokasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara APBN.
8.2.5 Kerangka
Regulasi dan Kerangka
Kelembagaan Dalam pelaksanaan pembangunan bidang aparatur negara,
langkah-langkah penataan regulasi yang akan dilakukan pada Tahun 2015 meliputi:
1. Penyusunan RUU Administrasi Pemerintahan
Langkah yang ditempuh adalah melanjutkan proses penyusunan RUU Administrasi Pemerintahan, yang
bertujuan untuk menciptakan tertib penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan kepastian hukum;
mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang; dan menjamin
akuntabilitas Badan
danatau Pejabat
Pemerintahan. Pada tahun 2015, diharapkan sudah dapat dibahas bersama DPR.
2. Penyusunan RUU Sistem Pengawasan Intern
Pemerintah
Penyusunan RUU Sistem Pengawasan Inten Pemerintah SPIP ini bertujuan untuk meningkatkan sinkronisasi dan
sinergitas lembaga pengawasan internal pemerintah dengan
sasaran peningkatan
independensi dan
profesionalisme APIP; dan mendorong implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP secara
efektif, sehingga berdampak pada meningkatnya tata kelola pemerintahan, menajemen risiko, dan proses
pengendalian menuju penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 | BIDANG HUKUM DAN APARATUR
8-53
3. Penyusunan Naskah Akademis dan RUU E-
Government
Penyusunan kebijakan yang mengatur pengembangan dan penerapan e-government ini dengan tujuan untuk
menciptakan landasan hukum yang lebih kuat dan mengatur penyelenggaraan e-government secara nasional
dengan memperhatikan efisiensi, efektivitas, keamanan, dan kemandirian; dan memberi acuan dalam penyusunan
kebijakan, penyediaan infrastruktur, penyediaan dan pengembangan aplikasi, pengaturan data dan informasi,
pengembangan
sumber daya
manusia, serta
penyelenggaraan kelembagaan e-government.
4. Penetapan RUU Pengadaan BarangJasa Pemerintah
Penyempurnaan kebijakan pengadaan barang dan jasa pemerintah dimaksudkan untuk perbaikan dari kebijakan
yang telah ada. Secara hirarki Perpres No. 542010 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Perpres
No.
702012 tentang
Pengadaaan BarangJasa
Pemerintah memiliki
beberapa level
peraturan perundang-undangan di atasnya misalnya PP No.
582005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Hal ini mengakibatkan ketentuan yang ada saat ini tidak dapat
mencapai tujuan sebagaimana diharapkan, karena tidak dapat menganulir ketentuan yang tidak sesuai, meskipun
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tersebut bertentangan dan tidak mendukung penerapan prinsip
pengadaan. Melalui penyempurnaan kebijakan ini, untuk mengatur
tentang kebijakan
dan implementasi
sistemtata kelola pengadaan barangjasa pemerintah yang mencakup prinsip, tata nilai dalam pengadaan
barang dan jasa, metode dalam pemilihan penyedia, kewajiban para pihak, kelembagaan, penyelesaian
sengketa, serta larangan dan sanksi.
Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di bidang aparatur negara, perlu
dilakukan penataan kelembagaan sebagai berikut:
1. Penguatan independensi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP yang bertujuan untuk memperkuat
fungsi pengawasan APIP secara independen dan profesional terhadap efisiensi dan akuntabilitas kinerja