Kerangka Pendanaan BUKU II RKP TAHUN 2015

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 | BIDANG SARANA DAN PRASARANA 5-31 Untuk mendukung penyediaan infrastruktur melalui skema KPS, Pemerintah mempersiapkan dana pendukung pelaksanaan proyek KPS dalam bentuk dana koordinasi, penyiapan dan transaksi proyek KPS, serta dana dukungan pemerintah untuk meningkatkan kelayakan proyek VGF dan Jaminan pemerintah. Adapun dana tersebut sudah dimasukan kedalam anggaran belanja masing-masing kementerian lembaga.

5.5 Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

Untuk mewujudkan konektivitas nasional dibutuhkan beberapa penataan untuk penguatan koordinasi, peningkatan keterpaduan perencanaan, penguatan fungsi kelembagaan, pengembangan regulasi dan kelembagaan melalui: 1. Penguatan koordinasi perencanaan dan penganggaran antara dua Kementerian teknis yang menangani transportasi Kementerian Perhubungan dan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum sehingga pengembangan moda-moda transportasi yang ada dilaksanakan secara terpadu. 2. Peningkatan keterpaduan perencanaan pengembangan infrastruktur antara pemerintah pusat dan daerah dengan BUMN melalui koordinasi yang lebih kuat antara Bappenas, Kementerian teknis dan Kementerian BUMN. 3. Penguatan fungsi dan kewenangan kelembagaan dalam penanganan infrastruktur transportasi udara yang merupakan prioritas nasional tetapi merupakan kewenangan daerah badan usaha, yaitu melalui kajian dalam rangka Revisi PP No 40 tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian lingkungan hidup Bandar Udara. Dengan adanya PP ini, Pemerintah tidak bisa mendukung pendanaan Bandara yang membutuhkan sementara PT Angkasa Pura tidak dapat membiayai sepenuhnya sehingga pembangunan bandara strategis terbengkalai. 4. Penguatan fungsi dan kewenangan kelembagaan sebagai landasan hukum bagi pemerintah dan badan usaha lainnya dalam mendorong penyelenggaraan sarana dan prasarana kereta api di wilayah Jabodetabek khususnya melalui Revisi Perpres No 83 Tahun 2011 tentang Penugasan Kepada PT Kereta Api Indonesia Persero untuk 5-32 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 BIDANG SARANA DAN PRASARANA menyelenggarakan Prasarana dan Sarana Kereta Api Bandar Udara Soekarno-Hatta Dan Jalur Lingkar Jakarta- Bogor- Depok-Tangerang-Bekasi. PT KAI memiliki dana yang terbatas sementara dana pemerintah tidak dapat membantu karena bertentangan dengan Perpres ini. 5. Pengembangan beberapa regulasi dan kelembagaan untuk penanganan jalan daerah, antara lain : mendukung skema pendanaan untuk pembangunan jalan daerah yang melibatkan hibah dari pemerintah pusat perluasan proyek percontohan PRIMProvincial Road Improvement and Maintenance, pengembangan regulasi dan kelembagaan untuk mendukung peningkatan DAK untuk pembangunan jalan daerah dengan pendekatan bottom up, pengembangan kelembagaan pada Kementerian teknis melalui pembentukan unit Eselon II yang bertugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan jalan daerah, serta mempercepat penerbitan regulasi dan kelembagaan untuk pelaksanaan Dana Preservasi Jalan sesuai dengan amanat UU. 6. Landasan hukum bagi pemerintah dan badan usaha lainnya dalam mendorong penyelenggaraan sarana dan prasarana kereta api melalui revisi PP 56 tahun 2009 tentang penyelenggaraan perkeretaapian. 7. Landasan hukum bagi pemerintah dalam mendukung pembiayaan penyediaan armada pelayaran nasional melalui penetapan PerpresPP yang memberikan dukungan pembiayaan dalam penyediaan armada niaga pelayaran nasional. 8. Landasan hukum bagi pemerintah dalam mendukung pembiayaan penyediaan armada pelayaran nasional melalui penetapan PerpresPP yang memberikan dukungan pembiayaan dalam penyediaan armada niaga pelayaran nasional. 9. Landasan hukum bagi pemerintah dalam mendukung pembiayaan penyediaan armada pelayaran nasional melalui penerbitan Pepres untuk Ratifikasi Arrest of Ship Convention 1999 untuk melengkapi ratifikasi Maritime Liens and Mortgages 1993 yang telah dilakukan dengan Perpres 44 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Convention on Maritime Liens and Mortgages 1993 Konvensi International tentang Piutang Maritim dan